Bab 6 : BERTEMU

14 6 0
                                    


"Aku senang bertemu dengan-Nya""


Bunda minta maaf nak, bunda sangat menyesali dengan apa yang bunda buat ke kamu"

Amyra melepaskan pelukan itu.
Mengelap air matanya tanpa menjawab permintaan maaf bunda nya.

Ia pergi dan memasuki kamarnya, lalu Mengganti bajunya. Ia merasa kecapean dan ingin beristirahat.

Ibu Amyra merasa harus bagaimana, ia habis kata kata untuk meminta maaf kepada Amyra. Ia yakin Amyra butuh waktu untuk memaafkan dirinya.

Besoknya.

Ibu Amyra membangunkan Amyra. Mengelus kening Amyra.

"Ira, bangun ira"

Ibu Amyra menyadari wajah yang pucat dan tubuh Amyra yang panas. Sebenarnya ia sudah khawatir dari malam tadi, tetapi malam itu Amyra tidak ingin di- ganggu.

"Bunda akan minta izin kepada pihak sekolah" ucap nya.

Sekarang Ibu Amyra mengambil obat dan kompres, ia merawat Amyra hingga tertidur.

Jam 08.50.
Amyra terbangun, melihat kearah jam. Kaget Amyra bahwa ia sudah terlambat untuk datang ke sekolah.

"Ha jam 9 kurang?" ucap ia dalam hati.

Kepala ia terasa pusing dan tubuh nya lemas. Memegang keningnya, ada kompres di keningnya.
Beberapa detik kemudian Ia tersadar Bunda nya yang tertidur di kursi belajar nya.

Merasa tidak dipedulikan setiap ia sakit, suasana dan keadaan itu terasa asing bagi-nya.

Waktu kecil, disaat ia sakit, yang selalu mengurus ia Bibinya(pengasuh),
Tetapi pernah beberapa kali Bunda mengurus ia.

Ia tidak mengerti harus berbuat apa dengan keadaannya seperti ini. Tubuh terasa panas, ia melihat obat dan makanan yang ada di meja yang telah disiapkan oleh Bunda nya. Ia tidak ingin sakit terlalu lama, ia kemudian Mengambil air minum lalu menelan obat itu.

Beberapa menit kemudian, ibu Amyra bangun dari tidurnya. melihat Amyra memegang gelas yang ia siapkan, kekhawatiran ia berkurang.
Berdiri lalu nyamperin Amyra di tempat tidurnya.

"Ohh, makanannya kenapa belum dimakan? Kan makan obat sesudah makan" ucap Bunda.

"Aku gak ada kekuatan untuk memakannya" jawab Amyra.

Ibu Amyra mengambil makanan di meja.

"Sini biar Bunda suapi"

Tidak melihat kearah Bunda nya, menaruh gelas itu ke meja. Amyra diam dengan ekspresi datar dan tidak menanggapi ucapan Bunda nya.

"Ira, kamu harus makan.. Kalau tidak suka, Bunda akan beli makanan yang kamu sukai. Tapi makan dulu ya, you have to be energetic"

Amyra tetap diam.

"Ya sudah, ibu tinggal kan makanan ini di sini, ibu sudah harus pergi meeting"

Ibu Amyra harus meninggalkan Amyra dalam keadaan sakit karena Ibu Amyra sekertaris di perusahaan, ia harus menghadiri all-staff meeting. Ia mengelus kepala Amyra dan berpamitan untuk bersiap.

Amyra tetap diam dan ekspresinya datar melihat kebawah.
Untuk saat ini Amyra tidak ingin berbicara dengan bunda nya, ia hanya ingin beristirahat.

Jam 13.07
Ia terbangun. Kali ini ia sudah terasa lebih baik. Merasa haus, ia bangkit dari tempat tidurnya lalu mengambil secangkir air.
Di siang ini terasa sangat panas. Pergi ke ruang keluarga dan duduk di sana, mengambil remote TV, kemudian melihat beberapa sinetron yang membuat ia tertidur.

Di jam sekolah ARCADIA, bel pulang berbunyi.

"Iyah.. Nanti malam gua nyamperin lu, wait for me there" ucap Ervin.

Ervin membereskan buku ia, lalu keluar kelas.
Alvin melihat kearah Ervin yang keluar kelas tanpa menegur ia.
Membereskan buku-buku dengan cepat, lalu lari menghampiri Ervin.

"Vin.. Vin.. Tunggu!!"

Ervin berbalik.

"Apa hah?" ucap Ervin.

"Gua ada.. Hah.. Hah.. Wait, gua tarik nafas dulu" ucap Alvin ngos-ngosan.

"Al lu mau cerita halusinasi atau mimpi lu lagi kan? Sorry gua ada janji--" ucap Ervin.

Tangan Jari Alvin menutup bibir Ervin.

"Diam dulu! Janjian apa? Bukannya malam? Sekarang gua mau cerita bentar" ucap Alvin.

Ervin menyingkirkan tangan Alvin di bibir nya.

"Apaan si lu.. Terus apa? Let's say" ucap Ervin.

"Gua tadi malam nganterin dan sekaligus basah basahan sama.. Lu tau gak! Samaa--" ucap Alvin

"Bjir.. Apaan sih lu, basah basahan apaan lu" ucap Ervin kesel.

"Hujan-hujanan lah.. Tuh kan pikiran lu kemana-mana"

"Bukan kemana-mana, lu ngomong yang jelas!" Ucap Ervin.

"Iyah, Iyah. Gua tadi malam nganterin Amy--"

"Hei Ervin.." sapa Jasmine. melambaikan tangan lalu lebih mendekat ke Ervin.

Jasmine yang tiba-tiba datang di hadapan mereka, membuat mereka menatap satu sama lain.

"Oh hei" sapa Ervin.

Jasmine tersenyum. Tangan Jasmine mengelus lengan Ervin.

"Hmm.. Ervin, kalian lagi ngomongin ap-"

"Engga ada" Ucap Alvin.

"Ihh apaan sih lu, gue gak nanya ke elu, hmm.. Ervin don't you want to take me home? Please.. gue males nyeti--"

"Engga, gua ada janjian.. Yaudah ya.. Gua pergi dulu. Bye" pamit Ervin.

"Ehh tunggu! Gua belum siap cerita! ohhh man.. Ehh kalo gitu gua juga mau balik" ucap Alvin.

"Ihhh.. kesel.." ucap Jasmine cemberut.

"Byee.." pamit Alvin.

"Yaudah sanaa! Ohh my, that's annoying!!"

Di sisi Amyra.

Jam 14.05
Suara bel rumahnya berbunyi, ia terbangun karena suara bel itu.
Dalam keadaan lemas dan pucat ia membuka pintu rumah. Saat Membuka pintu, mata ia disambut kehadiran Zira.

"Hai Amyra" sapa Zira tersenyum lebar.

Amyra kaget bahwa ia tidak sangka bakalan secepat ini Zira pulang. Mendekat dan memeluk hangat Zira, tanda bahwa ia sangat kangen padanya, Zira memeluk balik, dengan erat mereka berpelukan.

Untuk waktu mereka berpisah selama 1 bulan lebih.

"Astagaa.. Zira!! Kenapa kamu gak konfirmasi ke aku dulu kalau datang secepat ini!" ucap Amyra.

"Rencananya sore berangkat.. but want to meet now, jadi dari pagi udah pesan tiket"

Amyra menyuruh Zira masuk ke dalam rumah.
Memberi tahu bahwa di rumah tidak ada Bunda dan Ayah-nya. Mereka berbincang terkekeh dengan obrolan santai.

"Amyra, your face is pale? Kamu sakit?" Tanya Zira.

Amyra memegang keningnya.

"Yeah.. Aku kemarin kena hujan" jawab Amyra.

"Makan!! Pasti belum makan kan, Gue bawain yang lu suka. Donat!dan lainnya, tapi makan nasi dulu, gue ada bawain"
Ucap Zira.

"Engga osah.. Gue makan makanan gue yang pagi tadi, bunda gue buat" ucap Amyra.

Liking you is a problem for me (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang