Chenle menoleh kearah belakang dan membulatkan kedua matanya saat melihat siapa laki-laki yang tiba-tiba menahan tangannya itu.
"Om ganteng hks-" gumam Yejun yang masih terisak dengan sedikit ketakutan.
Laki-laki itu melepaskan tangan Chenle yang masih terangkat, dan kemudian beralih ke Yejun yang masih menangis lalu menggendong nya.
"Kamu tidak apa kan sayang?" tanya laki-laki itu dengan lembut dan menghapus airmata yang di kedua mata Yejun dengan jempolnya.
"Yeye udah nakal om ganteng, Yeye nda boleh main sama om ganteng lagi, Yeye udah buat mommy marah hks mommy maaffin Yeye.." ucap Yejun yang masih berusaha meminta maaf kepada sang ibu yang masih terdiam ditempat.
Laki-laki yang menggendong Yejun pun melihat kearah Chenle yang masih terdiam.
"Chenle, kalau kamu mau marah ya marahin aku aja karena sudah seenaknya membawa main Yejun tanpa seizin mu, jangan marahi dia. Dia masih kecil, dia ketakutan" kata laki-laki itu
"Mungkin ini yang terakhir aku bertemu dan bermain dengan Yejun, setelah itu aku akan pergi. Kamu tenang aja" sambung laki-laki itu lagi
"Om ganteng mau kemana? Hks jangan pergi, Yeye masih mau berteman dengan om ganteng" kata Yejun yang tidak memperbolehkan laki-laki itu untuk pergi.
"Yejun sayang, kamu harus dengerin kata mommy kamu sayang, kalau mommy kamu tidak membolehkan kamu bermain lagi dengan om ya om bakal turutin, ya?" Jawab laki-laki tersebut
Yejun masih terisak menangis, sementara itu laki-laki itu tampak menurunkan Yejun dari gendongannya.
"Senang bertemu kembali dengan mu Chenle, saat ini aku tidak akan menemui Yejun lagi aku akan pergi, jadi jangan marahin dia" ujar laki-laki itu kepada Chenle yang masih terdiam.
"Huwaa om ganteng.. jangan pergiii" panggil Yejun yang sedikit berlari saat laki-laki yang disebut om ganteng nya itu mulai berlalu dari perkarangan rumahnya.
"Enak banget kamu mau pergi lagi!" ujar Chenle yang tiba-tiba membuka suara
Hal itu membuat laki-laki itu menghentikan langkah kaki nya.
"Setelah lima tahun kamu pergi meninggalkan kami, dan sekarang dengan seenaknya kamu muncul dan pergi lagi, Park Jisung. Tidak semudah itu buat kamu pergi lagi dariku!" Sambung Chenle tanpa menoleh kearah Jisung
Yaps laki-laki yang disebut om ganteng oleh Yejun itu adalah JISUNG.
Chenle pun membalikkan tubuhnya menjadi berhadapan dengan Jisung yang juga sudah melihat kearahnya dengan pandangan yang sulit ditebak.
Airmata yang Chenle bendung sedari tadi pun meluncur bebas ke permukaan wajahnya, seseorang yang sudah membuat dirinya tersiksa karena rindu yang sangat ia rindukan kehadiran nya selama lima tahun ini, kini laki-laki itu sudah ada dihadapannya secara tiba-tiba.
Perasaan senang sedih marah kecewa bercampur menjadi satu didalam diri Chenle, walau terkalahkan dengan rindu yang teramat sangat dibenaknya.
"Enak banget kamu main pergi lagi hah?! Kalau kamu pergi lagi, aku akan benar benar membenci mu" sambung Chenle dengan sedikit mengancam.
"Maaf" gumam Jisung yang memang dirinya lah yang sangat bersalah disini, karena tiba-tiba pergi menghilang begitu saja dari suster manis yang dulu selalu menemaninya dan sangat ia cintai.
"Hks om ganteng, om ganteng katanya janji mau ikut dateng ke acara ulangtahun Yeye ke lima nanti, bentar lagi Yeye ulangtahun loh.. om nda boleh pergiii" kata Yejun yang menarik ujung kemeja yang dipakai oleh Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) Idiot || JICHEN [END] ✔️
Fanfiction"Suster Chenle jangan duduk disana!" "kenapa tidak boleh, Jisung?" "Karena seharusnya suster Lele duduknya sama Jie di pelaminan." Chenle, seorang suster baru yang berparas manis dirumah sakit jiwa yang harus mengatasi salah satu pasien tampan yang...