"Sebelum minum obat, Jie harus makan dulu ya" ujar Chenle yang memang terlihat makan siang sudah disediakan di meja ruangan Jisung.
"Suapin ya suster" pinta Jisung dengan mata yang berbinar.
Chenle tersenyum lalu mengangguk, "Tapi setelah ini janji minum obat" ucap Chenle lagi
Jisung mengangguk antusias, "Iya dong kan Jie mau cepat sembuh biar bisa nikahin suster" kata Jisung bersemangat.
Sementara itu Chenle tidak menjawab apa-apa, ia hanya tersenyum saja sembari mengambil mangkuk makan siang pasien saat ini yang ternyata adalah SOP.
"Wihh makanan nya SOP nih, tambah enak dong apalagi cuaca dingin seperti sekarang" ucap Chenle yang menghibur Jisung.
Jisung yang kini memilih duduk di ranjang pasien nya pun bertepuk tangan, dan menunggu untuk suster kesayangan nya itu menyuapinya.
"Suster jangan berdiri terus, duduk disini aja" ucap Jisung sembari menepuk nepuk depannya yang kosong
"Ah tidak, suster berdiri saja sambil nyuapin kamu" ucap Chenle yang menolak
"Ihh kata buna Nana tidak baik loh berdiri terus, nanti betis nya parises. Ayo duduk suster, Jie gak nakalin suster kok" kata Jisung lagi.
Sementara itu Chenle berpikir sejenak, apa benar pemuda dihadapan nya ini ODGJ? Kenapa rasanya Jisung sama seperti manusia normal lainnya, yang tanpa memiliki kekurangan atau memiliki kewarasan.
"Suster jangan bengong, ayo sini duduk" ucap Jisung lagi yang menyadarkan Chenle.
"I-iya ini suster duduk" balas Chenle pada akhirnya menuruti permintaan pasiennya itu.
"Oh ya suster boleh nanya?"
"Boleh, nanya apa suster?" tanya balik Jisung yang memperbolehkan untuk Chenle bertanya.
"Buna Nana itu bunda kamu?" tanya Chenle lagi
"Iyaaa, Buna Nana sangat cantikk dan maniss seperti suster Lelee, dan Buna juga baik.. Buna Nana sangat sayang sama Jie, dan Jie juga sayang sama Buna.. Buna Nana juga sering buat kue untuk Jie, hihi Jie sukaaa!" jawab Jisung dengan berseru semangat menceritakan orang tuanya
Chenle pun hanya mengangguk dan setelah itu Chenle dengan latin menyuapi Jisung makan siang, dengan diiringi candaan maupun gombalan dari Jisung.
"Suster, suster tau tidak perbedaan SOP ini sama suster Lele?" tanya Jisung lagi.
"Hum? Ya beda dong, SOP kan makanan kalau suster manusia" jawab Chenle asal.
"No, salahh" geleng Jisung sembari menyilangkan kedua tangannya diwajahnya.
"Lalu apa dong?" tanya balik Chenle yang menyerah.
"Kalau SOP itu buat Jie makan siang, kalau suster buat Jie makin sayaaang" ucap Jisung dengan nyengir khasnya.
Tidak bisa dipungkiri sedari tadi gombalan Jisung membuat Chenle menahan senyumnya, bisa-bisa nya dirinya baper dengan gombalan ODGJ, batin Chenle.
"Jangan baper Chenle jangan baper, huft ada aja cobaan dihari pertama kerja. Lagian ini ODGJ kenapa pintar banget menggombal sih" batin Chenle menjerit.
Lagipula siapa yang tidak baper di gombalin dengan makhluk tampan seperti Jisung, kalau Jisung bukan ODGJ dan manusia waras sudah dipastikan Chenle terbang setinggi-tingginya. Tapi untuk saat ini, ia harus menahan nya.
Ya kali dirinya baper dengan pasiennya sendiri, lagipula Chenle yakin ucapan dari Jisung itu adalah ucapan dari orang yang tidak sadar apa yang sedang ia ucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) Idiot || JICHEN [END] ✔️
Fanfiction"Suster Chenle jangan duduk disana!" "kenapa tidak boleh, Jisung?" "Karena seharusnya suster Lele duduknya sama Jie di pelaminan." Chenle, seorang suster baru yang berparas manis dirumah sakit jiwa yang harus mengatasi salah satu pasien tampan yang...