18. Tertolak?

6.7K 609 54
                                    

Halloo, up nihhh.. yok ramein dongg, jangan jadi pembaca gelap doang.. yang minta book ini buat up banyak nihh, mari absennn🙌 kalau rame bakal double up pas sahur nanti😎

.
.
.

"Sshh"
Desis Chenle yang perlahan lahan membuka kedua matanya.

"Jam berapa ini" gumam Chenle yang kemudian melihat kearah jam dinding yang ada disudut kamar nya.

"Astaga aku ketiduran lama sekali" ucap Chenle yang sedikit kaget saat melihat jam kini menunjukkan pukul lima sore.

Chenle merasa dirinya tadi habis bermimpi, tapi dirinya tidak mengingat dengan detail. Hanya saja ia bermimpi kalau bertemu laki-laki yang sudah ia tunggu kemunculannya beberapa tahun ini, yaps pasien gila nya itu.

Ternyata semua itu mimpi?

Chenle pun berbalik badan dan,
"Astaga" kaget Chenle saat mendapati seseorang yang juga tertidur sembari memeluknya dari belakang.

Tunggu, Chenle cengo dan mencerna keadaan saat ini. Ia melihat tubuhnya yang kini berbalut selimut dan tanpa busana satu pun, begitu pun dengan seseorang yang berada disamping nya itu.

"YAK PARK JISUUNGG" teriak Chenle langsung yang sudah tersadar dengan dirinya saat ini setelah beberapa saat dirinya mencerna keadaan.

Ternyata hal itu bukanlah mimpi di siang bolong yang dia alami saat tidur, semua ini nyata adanya. Laki laki itu kembali setelah lima tahun lamanya, ya Park Jisung benar-benar kembali.

"Sshh lima menit" gumam Jisung yang tambah mengeratkan pelukannya dengan Chenle

"Yaaa!! Bukalah matamuuu, apa yang kau lakukan bodoh!!" geram Chenle sembari menepuk tangan Jisung yang melingkar di pinggang nya

Jisung pun dengan malas membuka kedua matanya dengan Chenle yang sudah berbalik kearahnya tanpa melepaskan pelukannya dipinggang si manis.

"Selama lima tahun ini, ternyata kamu banyak berubah. Kenapa sering suka marah? Nanti cepat tua, tapi tidak apa walau kamu terlihat seperti nenek nenek tapi kamu tetap manis dan aku masih mencintaimu" ucap Jisung yang ternyata masih jago menggombal itu

Chenle yang mendengar hal itu berdecih, ternyata raja gombal ini memang sudah benar-benar kembali, mana gombalannya semakin makin menyalah lagi.

"Gombalan mu ternyata masih tetap sama ya" balas Chenle dengan malas

"Bukan hanya itu, hati ku pun masih tetap sama, hanya menginginkan mu untuk kita duduk berdua di pelaminan" kata Jisung lagi

"Yakk! Jangan terus menggombal ku!"

"Chenle, ini serius aku tidak lagi menggombal. Impian terbesar ku sedari dulu hanya ingin duduk bersama dengan mu di kursi pelaminan, aku menginginkan mu selalu untuk hidup berdua bersama mu" ucap Jisung dengan sorot mata yang menatap Chenle dengan lekat.

Chenle bukannya menjawab, namun ia malah menangis saat mendengar perkataan Jisung.

"K-kok menangis? Aku salah ya? Maaf" gumam Jisung yang seketika merasa bersalah saat melihat si manis nya menangis

"Hks iya kamu salahh!! Kamu yang salahh!! Pergi dan menghilang selama itu! Dan sekarang? Dengan seenak jidatnya kau berkata menginginkan ku!!" Isak Chenle yang masih terus melampiaskan emosinya yang selama ini ia pendam.

"Chenle, maafkan aku.. tadi kan aku sudah menjelaskan nya, sekarang aku tidak akan pernah pergi lagi darimu" balas Jisung yang memeluk seraya menenangkan si manis didekapannya

Sementara itu Chenle masih menangis, Jisung pun membiarkan Chenle untuk tenang dahulu dan tak berapa lama si manis pun akhirnya tenang walau Isak tangis kecilnya masih kedengaran.

I'm (not) Idiot || JICHEN [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang