Yang kalian tunggu seperti nya🌚 ehekk oke jangan lupa ramein yawww🥰
.
.
."Nih minum" ujar Chenle yang memberikan air mineral dihadapan Jisung yang sedari tadi masih terisak karena tangisnya.
"Makasih suster hks" ucap Jisung yang masih sesegukan dengan menerima air yang diberikan oleh Chenle, jujur saja kerongkongan nya jadi kering karena habis menangis seharian ini.
Ya saat menjenguk tadi Jisung tak henti hentinya menangis dan Chenle hanya bisa menenangkan nya, setelah anak itu sedikit tenang Chenle pun membelikannya minum di kantin yang tak jauh dari ruangan ini, dan kini mereka tengah duduk di bangku tunggu luar ruang ICU.
"Sudah mendingan? Kalau gitu ayo pulang, mendung nih keknya takut kehujanan dan kita pulangnya kemalaman" kata Chenle yang mengajak Jisung untuk pulang.
"T-tapi kita bakal sering kesini kan suster? Jie mau terus melihat Buna sama ayah dan menjaga mereka, Jie mau keluar dari rumah sakit itu untuk jaga orang tua Jie aja? Jie tidak gila suster, Jie cuma dimasukkin sama wanita itu dengan tiba-tiba. Jie masih mengerti banyak hal, hanya saja Jie takut kalau seseorang menyuruh Jie buat tanda tangan, Jie takut.." kata Jisung yang meminta.
Jujur saja Chenle saat ini bingung harus menjawab apa, tidak mungkin ia menuruti keinginan Jisung untuk keluar dari rumah sakit ya walau permintaan nya hanya untuk menjaga kedua orang tuanya yang masih berbaring koma didalam.
"Tidak bisa ya? Hem.." Saut Jisung langsung dengan bibir yang melengkung ke bawah.
"Nanti kita bicarakan dengan dokter Kun, sekarang Jisung pulang dulu yuk. Lagian kan Buna sama ayah Jisung disini sudah ada yang jaga, ada dokter dan juga susternya" ajak Chenle lagi
Jisung yang mendengar hal itu pun mau tak mau hanya menuruti ucapan Chenle untuk segera pulang ke rumah sakit jiwa.
.
.
.Saat diperjalanan tiba-tiba hujan turun dengan begitu deras, hal itu membuat Jisung dan Chenle yang tengah berjalan kearah bus langsung berlari mencari tempat berlindung.
Ya memang tadi mereka datang kerumah sakit itu hanya menggunakan bus atau kendaraan umum, tadi Chenle maupun yang lainnya menyarankan untuk pergi menggunakan mobil milik Kun dan diantar oleh pak sopir, tapi Jisung menolak dan mengamuk tidak mau. Karena hal itu mau tidak mau Chenle menuruti keinginan Jisung untuk pergi menggunakan kendaraan umum saja.
Kini Jisung dan Chenle tengah berteduh di rumah kosong yang masih terlihat kokoh.
"Suster, kenapa kita tidak masuk saja ke dalam? Hari sudah menggelap" tanya Jisung sembari menunjuk kedalam.
"Jangan, disini aja. Kalau ada orangnya gimana?" tanya Chenle yang mencegah untuk Jisung masuk kedalam rumah itu.
"Tidak ada orang kok, lihat aja.. lagian kalau nunggu diluar dingin, lihat air hujannya sudah sampai didepan teras, malah atapnya juga bocor. Ayo kedalam aja suster" ajak Jisung lagi.
Ya memang rumah gubug itu atap teras nya banyak yang bolong-bolong, hal itu tak jarang menyebabkan air hujan menjadi masuk ketempat dimana Chenle pijak sekarang.
"Suster tidak takut diluar? Sepi suster, takutnya nanti ada begal dan orang jahat, Jie mau masuk kedalam aja ya" kata Jisung lagi dan tanpa pikir panjang ia langsung masuk kedalam
Ya emang benar, terlihat yang berteduh dari hujan hanya Jisung dan Chenle saja, kebanyakan orang pada menggunakan kendaraan nya sendiri dan rata-rata mobil semua, ya tidak perlu heran karena rumah sakit ini terletak di kawasan elit.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) Idiot || JICHEN [END] ✔️
Fanfiction"Suster Chenle jangan duduk disana!" "kenapa tidak boleh, Jisung?" "Karena seharusnya suster Lele duduknya sama Jie di pelaminan." Chenle, seorang suster baru yang berparas manis dirumah sakit jiwa yang harus mengatasi salah satu pasien tampan yang...