Ch13

716 36 0
                                        

Dokter memuji sikap Jaehyun yang menjaga dengan baik semua makanan Doyoung, bahkan dokter melihat Jaehyun menyerah saat Doyoung mengatakan bahwa dia sedang menjaga pola makannya sendiri karena suaminya terlalu sibuk.

"Biasanya lima bulan memasuki fase ini yang mana sangat penting untuk diperhatikan dan jika memungkinkan, saya ingin suami menghabiskan lebih banyak waktu dengan istrinya karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," terang dokter tersebut dan Jaehyun mengangguk.

"Tapi kalau dia perhatian sama saya, duit kita jadi berkurang karena suami saya tidak masuk kantor dan di perusahaan lain juga tidak ada kerjaan," ujarnya.

"Istriku, apakah kau lupa siapa pemilik perusahaan tempatku bekerja? Jaehyun bertanya kepada doyoung dengan sedikit malu setelah mendengar jawaban istrinya.

"Itu kan kamu! Tapi kan kamu belum tentu bisa memilih mau nggak masuk atau nggak, nanti karyawan kamu malu punya majikan kayak gini," katanya sambil menunjuk ke arah dokter itu seolah mengiyakan.

"Kita akan bicarakan masalah ini di dekat rumah. Dokter punya pasien lain yang harus diperiksa. Jaehyun meminta Doyoung untuk membujuk Doyoung yang sebelumnya sudah memberi tahu dokter tentang perusahaannya." Benar, pasien saya masih menunggu kabar dokter. , lalu Doyoung cepat-cepat mengangguk pelan sebagai tanda mengerti tas bergambar kelinci itu pun diambil dan diserahkan kepada Jaehyun.

"Ambilkan tanganku, sakit," katanya diikuti oleh Jaehyun.

"Sayang, pindahkan pot itu ke sisi kanan Doyoung yang sedang duduk di halaman sementara Jaehyun sedang bekerja." bunga matahari ditanam di dekat sisi ini, tanya Jaehyun, takut salah.

"Tanam di dekat situ, pastikan semuanya berderet. Nanti kalau anak kita pergi piknik, dekat sini saja," katanya riang. Jaehyun hanya menggelengkan kepalanya sedikit, "Di sini terlalu sempit untuk piknik, bagaimana kalau kita pergi ke pantai?"  Jaehyun bertanya.

"kenapa kamu ingin pergi ke pantai?"  "apa kau ingin melihat wanita lain dengan omega yang lebih cantik dariku?" tanya Doyoung sambil berkacak pinggang.

"Apa salahnya menanyakan pertanyaan seperti itu," kata Jaehyun. Doyoung pun langsung masuk ke dalam rumah sambil berjalan dan menghentakkan kakinya. "Hati-hati sayang, jangan jalan begitu," desak Jaehyun yang bergegas meninggalkan pabrik milik istrinya.

"Jangan hati-hati, aku nggak peduli, aku nggak cantik, nggak manis, nggak perut buncit kayak gini, makanya kamu mau cari cewek dan omega lain yang seksi dan cantik," ungkapnya.

Sejak dia hamil lima bulan, Doyoung selalu menyalahkan Jaehyun atas semua pertanyaannya. Tubuh istrinya disentuhnya dengan lembut, dipandangnya pipi istrinya yang merah ketika marah, lalu dibelainya dengan lembut. "Siapa yang bilang kau mau ke sana? Lihat saja yang lain," tanya Jaehyun yang hanya mendapat tatapan tajam dari Doyoung.

"Jangan sentuh perutku" Jangan terlalu sering menyentuhku! "Carilah istri yang cantik di pantai, mungkin omega yang manis," ucap Doyoung sambil memukul tangan Jaehyun yang tengah mengelus perutnya.

Jaehyun menghela nafas dan menatap wajah yang memalingkan wajahnya "Oh Jung Istri Jaehyun" yang paling cantik manis tanpa perlawanan Biasakan menatap wajah suamimu canda jaehyun dengan pukulan kecil yang diberikan padanya.

"Maafkan aku, jangan merajuk seperti ini," desak Jaehyun. Melihat tidak ada respon, jenazah itu langsung dipeluk. "Setelah ini, Jung Jaehyun akan pergi ke pantai bersama Doyoung. Jung akan ditemani oleh anak-anak tanpa melirik yang lain. Doyoung berpelukan, tersenyum kecil, mendengar janji dari suaminya membuatnya tertawa.

"Benarkah itu, sayang?"  ucap Doyoung membenarkan perkataan Jaehyun.

"Janji," kata Jaehyun yakin.

"Bagaimana jika kesepuluh anak kita mengikutinya?" Tanyanya pada orang yang masih memeluk Jaehyun.

“Semua anak pergi ke pantai dan tidak mau tinggal bersama nenek atau kakek,” ejek Jaehyun sambil tersenyum.

"Kalau mobilnya tidak muat, bisa dibuat sempit?"  Tanya lagi

Hidung istrinya dijepit pelan. "Aku sudah membelikan kita sebuah bus, jadi jangan khawatir," jawabnya, dan mereka berdua tertawa.

My regret Loving you in the end.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang