03

188 29 1
                                    

Jaehyun gak pernah menjelaskan apa saja yang akan terjadi pada Cupid jika masuk dalam tahap Ujian Akhir. Banyak sekali Cupid yang berpikir kalau mereka akan tetap bebas seperti biasanya, sayangnya, tahap ujian ini punya aturan yang cukup menyebalkan.

5. 𝙲𝚞𝚙𝚒𝚍 𝚍𝚒𝚕𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚍𝚊 𝚔𝚞𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚛𝚒 5 (𝚕𝚒𝚖𝚊) 𝚖𝚎𝚝𝚎𝚛 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚝𝚊𝚛𝚐𝚎𝚝. 𝚃𝚊𝚛𝚐𝚎𝚝 𝚍𝚊𝚙𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚋𝚎𝚛𝚊𝚍𝚊𝚊𝚗 𝙲𝚞𝚙𝚒𝚍 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚍𝚊 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚓𝚊𝚛𝚊𝚔 𝚔𝚞𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚛𝚒 5 (𝚕𝚒𝚖𝚊) 𝚖𝚎𝚝𝚎𝚛.

Aturan nomor 5 ini yang menjadi alasan mengapa Riku mendapat pemberitahuan dari alatnya.

Tahu kalau dia memang ada di tempat umum, Stefani yang tadinya merasa diikuti pun sekarang mencoba untuk tidak berburuk sangka. Mungkin, mungkiiiiinn... Mungkin orang yang dia pikir mengikutinya sejak tadi itu, mungkin saja juga sedang mencari produk perawatan muka di rak yang sama?

Berpikir kalau dia bisa kembali lagi ke rak ini nanti, Stefani pun memutuskan untuk segera pergi dari seksi kecantikan. Sialnya, dia masih merasa diikuti, suara sepatu yang mengikutinya pun kadang terdengar jelas, kadang juga seolah hilang. Stefani tak mau berbalik, dia tak mau mencari masalah karena dia cuma ingin restock kebutuhan perawatan dia saja.

Seumur hidup dia belum pernah merasakan hal seperti ini, dia bahkan sampai berpikiran buruk, menebak-nebak apa karena hari ini dia pakai rok jadi malah diikuti oleh orang begini? Tapi rok yang dia pakai pun panjang dan lebar, buat yang mata keranjang pasti langsung gak akan selera, kan?

Stefani mempercepat langkahnya, saat hampir sampai di ujung lorong, dia langsung berbelok cepat, berhenti dan berbalik. Dia mau tahu siapa yang berani mengikuti dia seterang-terangan ini.

Riku yang saat itu juga mempercepat langkahnya karena kehilangan target pun kini hampir copot jantungnya karena hampir menabrak Stefani yang diam menunggu. Mata mereka bertemu, hal yang paling tidak Riku antisipasi karena harusnya perempuan ini tak bisa melihat wujudnya.

Tatapan kesal dan marah Riku dapatkan dari Stefani, Riku pun tampak bingung setengah panik. “Siapa??” Stefani menunjuk, kedua alisnya menukik sebal.

Sekarang Riku 100% panik, dia bahkan sampai menengok ke belakang untuk memastikan kalau Stefani sedang bicara dengan orang lain, tapi Riku malah langsung ditegur dengan jentikkan jari berulang kali dari Stefani. “Weh! Kamu siapa?! Ngapain ngikutin saya?!”

Makin didesak, makin Riku gak bisa menjawab, dia juga masih gak percaya kalau ada manusia yang bisa lihat dia.

Untuk membuktikan pikiran dia benar atau tidak, Riku pun dengan sengaja mendekatkan dirinya ke arah Stefani, perempuan itu jelas makin panik dan tanpa pikir panjang langsung meninju keras perut Riku hingga Riku mengaduh kesakitan.

Tak ada aturan bagi para Cupid untuk merahasiakan identitas mereka, toh manusia juga pasti gak akan percaya begitu saja meskipun mereka ngotot bilang kalau mereka adalah Cupid.

Seperti Stefani sekarang, mana mau dia percaya dengan ucapan Riku yang menyatakan bahwa dirinya adalah seorang Cupid yang ditugaskan untuk mendatangkan cinta pada dirinya.

Yang ada sekarang Riku diseret oleh Stefani ke security terdekat, berniat untuk melaporkan Riku yang sejak tadi mengikuti dirinya.

Tapiii... Sekarang security yang ia adui malah mengernyit heran. Pria tinggi tegap itu tampak melihat sekitar, dia tak melihat sosok laki-laki dalam aduan Stefani. “Mbak, saya lagi kerja, jangan main-main.”

Perempuan itu jelas mendengus sebal, saat ini bahkan lengan Riku masih ia cengkram dengan erat, mana mungkin gak kelihatan?!

“Pak, ini! Ini orangnyaa! Ini tangannya masih saya pegaaang!” Stefani ngotot, menunjuk-nunjuk Riku yang ada di sebelahnya, hanya diam dengan muka santai karena jelas sekali dia tahu kalau si Security itu tak bisa melihat dirinya.

Di mata Security tersebut, saat ini Stefani hanya sedang memegang angin, sungguh, tak ada wujud lain yang ia lihat selain Stefani sendiri.

Security tersebut menggelengkan kepala, lalu tanpa banyak bicara dia pergi meninggalkan Stefani.

Dengan kasar Stefani menghempaskan lengan Riku, dia kesal setengah mati.

“Aku Cupid, gak ada yang bisa ngelihat aku selain kamu sekarang.” Ucap Riku dengan percaya diri. Dia tahu kalau harusnya dia tak terlihat di mata Stefani, tapi melihat kejadian ini sepertinya memang hanya Stefani yang bisa melihat wujudnya.

Stefani mendecak, sama seperti Security tadi, kini Stefani tanpa kata pergi meninggalkan Riku. Dia menggelengkan kepala, mulai berpikir kalau mungkin Riku hanya imajinasinya saja karena kelelahan setelah tadi bekerja.

Riku tentunya tetap mengikuti targetnya, meskipun tadi sudah sempat ditinju dan nyerinya pun masih terasa, dia harus tetap menuntaskan misinya agar tidak mendapat hukuman dari Sesepuh.

cupid - maeda rikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang