...
"Jesse?" Kesadaran Gigi kembali dengan sempurna.
"Hello, Genevieve." Jesse menyeringai.
Gigi yang masih dalam dekapan Jesse dengan cepat melepas tangan Jesse yang melingkar di badannya itu. Truthfully, Gigi melepas tangan Jesse karena takut Jesse menyadari betapa hangat badan Gigi dan seberapa cepatnya Gigi bernapas akibat berada didekatnya.
Phew. Calm down, G
Gigi menenangi dirinya sendiri.
"Kay. I would like to say something." Gigi menghela napasnya dan duduk di sofa, "Please. I mean, I'm begging you. Please, don't tell anyone I am here tonight."
"Heum. Why though?" Jesse melanjutkan, "you don't like my place?"
"Your place?" Gigi kebingungan, "wait. Lo owner tempat ini? Yang ngundang Soraya?"
"100% you are correct!" Jesse tersenyum sambil berjalan mendekati Gigi yang kini terlihat pasrah.
"Ah. you are the Jesse they were talking about," Gigi berbisik.
"What?" Jesse mendengar bisikan Gigi.
"Nothing."
"But I am curious. What is it about?" Jesse mendekati Gigi
Berjarak hanya beberapa centimeter dari Jesse sepertinya membuat Gigi lemah, "itu. Few girls were talking about you in the toilet. They said no one touch them like you do."
Gigi menampar dirinya dalam pikiran. Stupid. Ia tidak menyadari seberapa vulgar perkataan tersebut sampai ia sendiri yang mengatakannya.
Jesse tertawa lepas mendengarnya. Mata Jesse membentuk bulan sabit. Beautiful. Innocent.
"You wanna try?" Jesse mengubah nada bicaranya.
Gigi tidak tahu apa yang terjadi dalam pikirannya. Mungkin alkohol yang ia konsumsi sebelumnya membuatnya ingin melakukan hal-hal impulsif, "what if I want it? Kiss me."
Jesse mendudukan dirinya dan termenung, tidak mengira Gigi akan terpancing candaannya itu.
Gigi terkekek melihatnya. Ia mengira Jesse akan menjadi agresif setelah ia mengatakan hal-hal tersebut. Rupanya? ucapan Jesse tadi hanya gertakan.
"Interesting." Gigi tersenyum dan mendudukan dirinya di paha Jesse dan mengalungkan tangannya di leher jenjang Jesse, "you are interesting. Mungkin lo ngga seperti yang cewek-cewek itu bilang," Gigi membisikkan kata-kata tersebut di telinga Jesse.
Gigi sendiri juga masih kaget dengan dirinya sendiri. Darimana seorang Gigi yang pemalu dan tidak menyukai konflik mengatakan hal-hal yang bersifat konfrontatif? Mungkin juga parfum CREED Aventus yang digunakan Jesse membuatnya tertarik untuk mendekati Jesse.
Sekarang bibir plump ber-lipgloss Gigi hanya beberapa centimeter dari bibir Jesse.
kiss him.
Pemikiran impulsif Gigi menang dan ia mendekatkan jarak antara bibir mereka. This is Gigi's first kiss. Namun, entah kenapa, tetapi Gigi ingin Jesse menjadi orang terakhir yang ia cium. Jesse masih mematung.
Gigi sedikit frustasi dan menarik kerah kemeja hitam Jesse untuk mendalami ciuman ia itu. Sampai pada akhirnya Jesse pun menyerah dan membuka bibirnya.
"Aaah" Jesse menjilat bibirnya yang berdarah karena gigitan Gigi.
Gigi geli melihatnya. Jesse yang diluar terlihat buas ternyata sangat lemah urusan sesederhana ini. Gigi tersenyum lebar selagi mengelap bibir Jesse yang berdarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess and The Mastermind
RomanceMr. Mahaprana dan Mrs. Mahaprana. Genevieve tersenyum kecil saat memikirkan hal tersebut. Dirinya sekarang sudah resmi menjadi istri dari seorang Jesse Aiden. Jesse. Aiden. Tetapi perasaan ini hampir runtuh saat Genevieve mendengar yang tidak harus...