01. Berangkat Bareng

1.2K 84 8
                                    

Bismillah.

Apa kabaaaar? Semoga semuanya baik-baik aja yaw.

Tekan bintang yang ada di pojok dulu yuk! Biar akunya seneng, mana tau nanti aku kayang, wkwk.

Enjoy, and happy reading 🕊️






















"Masuk ke kelas sekarang, atau lo mau gue cium?"–Jenandra.
























•••••

Jeffri membawa langkah kakinya menuruni anak tangga demi anak tangga rumahnya, tangannya sibuk memasang dasi di kerah kemejanya.

Suara ketukan sepatu pantofel beradu dengan lantai rumah milik keluarga Samudra itu terdengar begitu jelas. Meski sudah berusia empat puluh tahun, Jeffri masih pergi ke kantor pusat.

Tidak setiap hari, hanya ketika ada acara atau meeting penting saja. Seperti hari ini, pukul delapan nanti dirinya ada meeting dengan client dari Korea.

"Sayang." panggil Jeffri begitu kakinya memasuki area dapur indah nan canggih itu.

Dapur dengan nuansa hitam putih yang begitu memanjakan mata, terlebih seseorang yang tengah memasak sarapan di sana. Membuat pagi Jeffri terasa begitu sempurna.

Rossa menoleh, ia tersenyum kecil begitu mendapati sosok suaminya tengah berjalan mendekat ke arahnya. Wanita empat puluh tahun itu mengecilkan api kompor, lantas berkacak pinggang sembari tersenyum jahil.

Jeffri terkekeh gemas, benda merah muda nan kenyal miliknya lantas ia bawa untuk mengecup penuh sayang kening sang istri.

Wanita dengan apron abu-abu yang membalut tubuhnya itu memejamkan matanya saat benda kesukaannya menyalurkan rasa hangat di keningnya.

Setelah hampir dua puluh detik, Jeffri menarik dirinya. Menatap istrinya yang tak luntur cantiknya itu dalam, "Masak apa?" tanya Jeffri.

"Capcay sama goreng ayam." sahut Rossa.

Mulut Jeffri membulat, mengatakan 'Ooo' tanpa suara. "Mau kopi? Atau mau teh manis?" tanya Rossa, wanita itu beranjak dari tempatnya.

Meraih satu buah cangkir keramik berserta piring kecilnya dari dalam lemari dapur, "Kopi aja, kayak biasa ya." Rossa lantas mengangguk, Jeffri dengan segera mendudukkan dirinya di salah satu kursi meja makan.

Rossa memasukkan dua sendok teh kopi hitam bubuk, serta tiga per empat sendok teh gula pasir. Menuangkan air hangat yang memang sudah ia rebus sebelumnya ke dalam cangkir.

Mengaduk kopi itu lalu mencicipinya sedikit, Rossa tersenyum puas saat kopi buatannya itu dirasa sudah pas. Ia lantas membawa kopi buatannya itu untuk disajikan pada sang suami.

"Mau sarapan pake apa, Mas?" tanya Rossa.

"Pake capcay sama ayam aja, 'kan kamu udah masak. Masa Mas minta makanan yang lain." ucap Jeffri.

Jeffri menyesap kopi buatan Rossa, "Perfect, kayak yang buat." Rossa memukul lengan atas Jeffri pelan sembari terkekeh.

"Udah tua kok jiwa buayanya gak ilang-ilang sih, Mas." cibir Rossa, wanita cantik itu kembali menghampiri wajannya.

HEY, LOOK AT ME! (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang