02. Jealous?

642 64 2
                                    

Halo! Gimana kabar kalian?

Tekan bintang yang ada di pojok bawah yuk! Biar gak jadi siders, mweheee :3

Ready?

Enjoy, and happy reading 🕊️























"Mau sampe kapan lo bulol kayak gini?"—Nathan.



















•••••

Entah kenapa, sampah yang ada di lapangan Neo school seakan hilang entah kemana. Jenandra baru menemukan sekitar dua puluh delapan sampah.

Pemuda bermata sipit itu menghela napas lelah, apa lebih baik jika ia mengatakan pada Bu Lisa jika dirinya sudah mendapat tiga puluh lima sampah?

Lagipula, Bu Lisa tak akan menghitung jumlah sampah yang ada di dalam kantong sampah itu bukan?

"Jenandra."

Tubuh Jenandra meloncat bak seekor katak, menyebabkan tawa guru cantik itu mengudara dengan begitu lepas. Jenandra sendiri mengelus dadanya, dimana jantungnya tengah berdetak keras saat ini.

Anak itu memutar tubuhnya lalu mendongak, dirinya tersenyum kaku saat mendapati Bu Lisa tengah berdiri di dekatnya.

Jenandra dengan segera bangkit, "Kenapa, Bu?" Mata sipitnya itu menatap sosok guru yang ada di depannya.

"Kamu belum selesai? Yang lainnya udah pada selesai loh, tinggal kamu yang belum." ucap Bu Lisa.

Jenandra celingak-celinguk, dan benar saja. Lapangan Neo school sudah sepi. Tangannya lantas terulur untuk menggaruk bagian belakang kepalanya, "Anu, Bu. Jenandra baru dapet dua puluh delapan sampah." ujarnya pelan.

Bu Lisa tersenyum lembut, "Ya udah, gak pa-pa. Kamu buang sampahnya ke tempat sampah. Habis itu langsung masuk ke dalam kelas loh ya! Jangan ngantin." ucap Bu Lisa.

"Loh? Ya gak adil dong, Bu. Masa yang lainnya dapet tiga lima sampah, sedangkan Jenandra dua lapan sampah, Bu?! Gak adil dong namanya!" protes Jenandra.

"Jenandra, mau Ibu laporkan ke Buna kamu?" ancam guru cantik itu.

Mendengar ancaman itu, Jenandra mendadak ciut. Anak itu memanyunkan bibirnya beberapa centimeter. "Ibu mah ... Kalo ngancem Jenandra selalu bawa-bawa Buna." keluhnya.

Bu Lisa tertawa pelan, "Ya udah, sana masuk ke kelas. Daripada nanti pulang sekolah diceramahi sama Buna kamu."

Jenandra mengangguk kecil, ia berlalu dari hadapan guru cantik itu. Sampah yang sudah ia kumpulkan ia buang ke dalam tempat sampah, mencuci tangannya hingga benar-benar bersih.

Bu Lisa sendiri menatap punggung Jenandra yang semakin mengecil di penglihatannya, sebuah senyum kecil terpatri di wajah ayunya.



Waktu pelajaran pertama hingga ketiga telah usai, kini waktunya istirahat pertama. Hampir sebagian anak-anak kelas 11-2 IPS keluar dari kelas, entah ke kantin, kamar mandi, arau bahkan ada yang keluar dari gerbang sekolah.

Nathan selaku teman sebangku Jenandra menatap Jenandra yang masih pulas tertidur. Pemuda itu terkekeh gemas ketika mendapati raut wajah Jenandra yang menurutnya terlihat seperti bayi.

HEY, LOOK AT ME! (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang