Hay, halooooo 🤸 Maruk kambek 😋
Ayo pencet bintang yang ada di pojok bawah dulu yaw, yang udah vote, Jejen kasi yupiiii 🙌
Mian baru up lagiiii 😩
Enjoy, and happy reading 🕊️
"Abang, nggak akan pernah capek kalau itu berkaitan sama kamu."-Marka.
•••••
Waktu di penghujung tahun dua ribu dua puluh tiga ini terasa begitu cepat berlalu, pergantian tahun sudah sangat dekat, bahkan hanya dalam waktu beberapa jam lagi maka tahun akan berganti.
Karin baru saja keluar dari dalam salah satu bakery langganan keluarganya, di depan bakery itu ada seorang pemuda dengan celana jeans panjang yang dipadukan dengan kaos lengan pendek berwarna hitam yang membalut tubuhnya.
"Udah?" Si pemuda bertanya pada Karin, Karin hanya mengangguk singkat pada pemuda itu.
Keduanya lantas berjalan beriringan di trotoar, Karin sejujurnya bersyukur Nathan menyetujui idenya kali ini. Walaupun Karin tidak dapat memberikan sesuatu yang mewah bagi Winda, namun mungkin dengan kehadiran Nathan gadis itu akan merasa ulang tahunnya menjadi istimewa.
"Kenapa lo harus ngajak gue?" Nathan bertanya, tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan yang dirinya dan Karin lalui malam ini.
"Karena, lagi nge-trend aja sih sebenernya. Bawain seseorang yang temennya sukai di hari ulang tahunnya." Karin tersenyum simpul, membayangkan akan sesalah tingkah apa nantinya Winda.
Kepala Nathan sedikit dimiringkan ke kanan oleh sang empunya, "Maksud lo?" Pemuda itu menengok ke samping, menatap gadis itu penuh tanya.
Karin menghela napasnya pendek, "Lo tuh pinter loh, Na. Masuk lima besar umum terus loh. Masa gituan aja nggak paham?" Gadis itu menoleh, menatap Nathan.
Langkah keduanya terhenti, "Gue nggak paham, Rin. Serius. Maksudnya apa?"
Tepat di bawah cahaya remang-remang lampu jalanan, keduanya saling adu tatap di sana. Nathan agak sedikit menunduk guna menatap gadis yang lebih tua darinya itu.
"Winda suka sama lo, Na. Masa gitu aja nggak paham?" Nathan kira selama ini Winda memang bersikap demikian pada semua orang?
"Lo tuh nggak peka atau apa sih? Selama ini Winda tuh suka sama lo, dia kurang nunjukin ke lo kalau dia suka sama lo?" Karin menatap mata si Agustus itu dalam. "Gue tau dia nggak ngelakuin apapun buat lo, dia sama sekali nggak ngasih effort ke lo. Lo tau apa alasannya?"
Nathan menggeleng pelan, pandangannya keduanya masih beradu kini. "Winda dari dulu selalu lebih suka buat suka sama orang dalam diam, dia nggak berani buat ngungkapin perasaan yang dia punya ke orang yang suka, Na."
•
•
•Marka baru saja selesai mandi, anak itu kini tengah mengusak-usak rambutnya menggunakan handuk berwarna putih. Mengeringkan rambutnya yang basah akibat baru saja ia keramasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY, LOOK AT ME! (Selesai)
RandomFamily, Bromance, Lil Bit Angst, Lil Bit Comedy, School, and etc. Perjuangan yang selama ini Jenandra lakukan tak pernah sekali pun terlihat di mata Karin. Lantas, harus dengan cara apa? Agar Karin mau melihat perjuangan yang sudah Jenandra lakukan...