37. Istirahat (Ending)

438 41 53
                                    

Halooooow! Apa kabar?! Kuotaku abiiiis huhu :(

Yang kangen sama Jejen, mana suaranya?? ☝️

Pencet bintang yang ada di pojok bawah sana yaw! Yang siders pantatnya kena eek ayam 😋

Enjoy, and happy reading 🕊️



















"Seharusnya kalo lo emang nggak suka sama dia, jauhin dia, Rin. Jauhin dia!"—Nathan.



























•••••

Selepas kepergian putra bungsunya, Rossa membawa langkah kakinya menuju kamar tidur sang putra. Mendudukkan dirinya di atas ranjang yang selama ini putra bungsunya selalu tiduri.

Indra penglihatannya menatap ke seluruh kamar milik Jenandra, tak banyak yang berubah. Sebuah senyum tipis milik wanita cantik itu terbit, begitu netranya mendapati kardus yang bertuliskan 'Mainan Jejen!'

Mainan kesukaan Jenandra ia letakkan di dalamnya, Jenandra sendiri yang meminta hal itu. "Masih disimpen ternyata." gumam wanita kelahiran sebelas Februari itu.

Rossa beranjak dari ranjang milik putranya, memilih untuk duduk di kursi belajar milik Jenandra. Tangan kanannya meraih sebuah gelang yang putranya buatkan, nampak begitu lucu dan cantik baginya.

Ia mengenakan gelang dengan warna biji manik hijau, yang diselingi oleh beberapa manik bunga berwarna putih. Rossa menatap gelang yang kini telah melingkar di pergelangan tangannya, cantik sekali.

Wanita itu terkekeh gemas melihatnya, "Sampai kapan pun, Jenandra bakal jadi anak kecilnya Buna."

Tok! Tok!

Pintu kamar sang bungsu diketuk dua kali, membuat satu-satunya wanita di keluarga kecil Samudra itu menoleh ke arah pintu. Di sana nampak sang suami tengah tersenyum hingga menampakkan lubang cacat miliknya.

Manis sekali senyum itu.

"Ngapain?" Jeffri bertanya seraya masuk ke dalam kamar milik Jenandra.

Si istri memilih untuk menunjukkan tangannya yang sudah dipeluk oleh gelang manik buatan Jenandra, "Liat! Lucu, 'kan?"

Jeffri terkekeh pelan, "Udah tua kok masih pake gelang begituan?" Ia mendekat, meski mengejek sang istri, ia meraih pergelangan tangan milik Rossa.

Gelang itu nampak begitu cantik di pergelangan tangan belahan jiwanya.

Rossa merengut kesal, niatnya ingin pamer malah jadi kena ejek sang suami. Melihat ekspresi sang belahan hati, Jeffri lagi-lagi terkekeh.

Kali ini dibarengi dengan cubitan gemas darinya pada sang istri, "Cantik kok, sayang. Kamu pake apapun itu bakal keliatan cantik di mata Mas." Sebuah kecupan lembut di punggung tangan sang istri ia berikan.

"Gelangnya dari Jenandra."

"Oh ya? Kok Mas ga dikasi? Awas aja kalo nanti pulang, Mas gigit pipinya sampe nangis!"

Rossa tertawa mendengar ancaman yang Jeffri sebutkan tadi, "Jenandra udah bukan anak SD lagi, Mas! Dia nggak akan nangis kalo kamu cuman gigit pipinya."

Jeffri nampak berpikir, benar juga ucapan istrinya ini. "Bener juga kamu, Sa. Nanti sekalian Mas curi Yupinya deh!"

Sepasang suami istri itu tertawa bersama, malam yang dingin kali ini terasa hangat bagi mereka. "Tidur yuk, Sa? Udah malem nih."

HEY, LOOK AT ME! (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang