Menepati janji di chap sebelumnya, jadi aku persembahkan chap ini buat kaliaaaan
Janlup buat pencet bintang yang ada di pojok bawah sana, yaw! Vote tuh gratis tauuuu 👀
Nulis ini sambil dengerin lagu 'Tanpa Kekasihku' by Agnez Mo, beuuuuh 😔☝️
Enjoy, and happy reading 🕊️
"Cewek kayak Karin tuh nggak pantes buat lo perjuangin, bangsat!"—Nathan.
•••••
Udara malam hari ini membelai lembut pipi milik Nathan, pemuda itu duduk di balkon kamarnya sembari memainkan salah satu alat musik petik yang ia miliki.
Sembari menyenandungkan kata-kata asal yang secara random terlintas di otaknya, jemarinya sibuk memetik senar gitar klasik yang Yuna belikan ketika dirinya lulus dari SMP.
Hingga denting notifikasi dari ponselnya membuat kegiatan pemuda tiga belas Agustus itu terhenti. Gitarnya ia letakkan begitu saja, lantas tangannya meraih benda pipih canggih miliknya guna melihat notifikasi apa yang baru saja masuk.
Semoga kali ini bukan operator kartu perdana yang memintanya untuk mengisi ulang pulsa.
Kening pemuda itu mengkerut bingung, pasalnya tumben sekali ibu dari salah satu temannya mengirimi dirinya pesan. Ada apa?
Lantas tanpa menunggu waktu lagi, Nathan segera menekan notifikasi tersebut. Masuk ke dalam roomchat dirinya dengan ibu Jenandra.
Melihat balasan dari Rossa, kening anak itu jelas kembali mengkerut bingung. Tumben sekali wanita itu meminta tolong, jemarinya mulai mengetikkan balasan untuk pesan yang Rossa kirim tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY, LOOK AT ME! (Selesai)
RandomFamily, Bromance, Lil Bit Angst, Lil Bit Comedy, School, and etc. Perjuangan yang selama ini Jenandra lakukan tak pernah sekali pun terlihat di mata Karin. Lantas, harus dengan cara apa? Agar Karin mau melihat perjuangan yang sudah Jenandra lakukan...