Bab 1

3.3K 109 1
                                    

Seorang gadis berparas cantik+imut bagai anime hidup tengah menyelusuri lorong sekolahnya seorang diri menuju arah perpustakaan yang terletak di paling ujung koridor sekolah.

Tak berapa lama ia mendengar seorang meneriaki namanya.

"Marsha...."

Gadis itu pun menoleh kearah sumber suara dan menatap orang uang memanggilnya dengan heran.

"Kenapa,ada apa?". Kata marsha

"Lo mau kemana?gak ada kelaskah?. Kata temannya marsha

"Keperpus mau ngerjain tugas, karena kebetulan kelas gue lagi jamkos". Kata marsha

"Mau gua temenin gak" kata temannya

"Lo bukannya ada kelas ya gak jamkos kan, udah sana balik kelas".titah marsha sambil memutar tubuh temannya itu. Dia lah Azizi atau Zee panggilannya sahabat kecil marsha.

Bisa dibilang zee dan marsha bersahabat sejak kecil jadi gak heran kalo mereka terlihat dekat, bahkan tak jarang mereka sering berpergian besama.

Zee pun berdecak
"Sesekali bolos gak apa apa kali sha". Kata zee

"Gak!gak ada bolos bolos dah sana balik kelas". Kata marsha sambil mendorong paksa zee.

"Iya iya nih gua balik kelas bye".kata zee pasrah sambil melambaikan tangan ke marsha.

Setelah zee pergi,marsha pun melanjutkan perjalanan menuju perpustakaan.

Sesampainya di perpustakaan marsha pun mengedarkan pandangannya keseliling ruang perpus. Susana perpus saat ini tidak begitu ramai karna masi jam pelajaran.

Marsha meletakan bukunya terlebih dulu di atas meja lalu menuju rak buku yang sedang dicarinya utuk kebutuhan tugasnya.

Marsha tampak memilih milih buku,saat di akan mengambil buka yang berada di rak itu marsha pun tak sengaja memegang tangan seseorang yang juga hendak mengambil buku itu.

Seperkian detik mereka sling tatap, ketika salah satu tersadar ia buru buru menarik tangan nya yang di pegang marsha.

"Astaga tangan gue". Ucap orang itu dengan panik sambil mengusap tangan nya dan langsung merogoh kantong celananya mengambil sebuah hand sanitizer, lalu menyemprotkan pada tangannya.

Marsha yang melihat itu pun hanya dian mengerutkan dahinya karena merasa heran dengan orang itu. Dan dengan cuek nya marsha pun mengambil buku itu.

Namun marsha belum jalan jauh, orang itu pun memanggilnya.

"Permisi saya yang lebih dulu mengambil buku itu". Kata orang itu.

Marsha pun menghentikan jalan nya dan menghadap orang aneh itu dan berjalan mendekati nya.

Orang itu melebarkan matanya ketika melohat marsha mberjalan menuju ke arahnya.

"K...kamu mau ngapain?stopp!! Jangan mendekat".perintah orang itu dengan wajah yang terlihat panik.

Marsha sama sekali tidak mengubris ucapan orang itu. Dia masih terus berjalan menuju orang itu dengan tatapan penuh tanya.

"Apa gue semenakutkan itu buat lo?".tanya marsha heran.

Orang itu pun bedehem dengan wajah yang masih panik.

"Ekhemm! Tolong jangan deket deket dengan saya!! Bisa mundur 3 langkah dari saya".pintanya lagi ketika marsha sudah berdiri di hadapannya. Kali ini inotsi bicara nya lebih dingin.

"Ckk aneh banget sih lo!" Ucap marsha dengan kesal. Tapi anehnya ia menuruti perintah orang anrh itu.

" hem ok ....makasih um jadi gini saya ngomong langsung aja. Saya perlu buku yang dipegang kamu, dan lagian yang pertama mengambil buku itu saya duluan". Kata orang itu sambil menunjuk dirinya.

"Lo sendiri tadi yang ngelepasin jadi gue ambilah gue juga lagi butuh banget buku ini". Sahut marsha gak mau kalah.

"Oh atau gini aja deh gue gak keberatan buku ini di pake sama hmm..R revadel ?". Kata marsha ragu sambil memicingkan matanya mencoba membaca name tag di baju orang itu.

"H hah enggak enggak gak saya gak bisa". Kata adel sambil ngibasin tangannya tanda dia tidak setuju.

"Ya Udah kalo gitu selamat tinggal tuan revadel".ucap marsha sambil mengangkat bukunya kemudian ia berbalik untuk meninggaklan adel sendirian.

Adel melebarkan matanya menatap gadis itu dengan tatapan tidak percaya. Adel sangat membutuhkan buku itu untuk tugas deadlinenya. Dan kebetulan bukunya hanya tersisa satu.

Adel menghembuskan nafas kasar sambil berjalan mondar mandir dengan panik. Ia benar benar tidak punya pilihan lain sekarang. Cowok itu merik nafas dalam sebelum akhirnya berucap pada marsha.

"Tunggu"

Marsha pun menghentikan langkahnya tanpa menoleh kebelakang menhhadap adel








"O...oke saya terima". Ucapnya ragu.











"Tapi kamu harus jaga jarak dari saya ".












TBC.
NO EDIT

Theree Feet Apart?  (versi delsha) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang