Happy reading.....!
Jangan dibawa serius and ke Rl ya... cukup untuk kehaluan para shipper!!
JANGAN SALAH LAPAK!!!
.
.
.
.
.
.HAPPY READING
"Mocktail nona Marsha?" Tawar Adel memberikan segelas minuman pada gadis yang kini berstatus tunangan nya.
Marsha menerima gelas berisikan minuman itu san meminum perlahan.
"Sebenarnya aku agak trauma sama minuman ini,tapi sekarang ini gak masalah Karna kamu yang kasih" ucap Marsha sembari mengangkat gelas di hadapan Adel.
"Well, setidak nya aku nggak sebejat orang itu hang memang sengaja mencampurkan minuman dengan obat" Adel dengan tawa renyah nya.
Mereka berdua menatap keluar jendela menikmati pemandangan malam kota dari apartemen Adel,tangan adel pun melingkar sempurna di pinggang Marsha.
Mereka sengaja menghabiskan waktu untuk berdua di apartemen agar tidak ada yang mengganggu.
Orang tua marsha juga sudah pergi terbang ke jepang untuk mengurus perusahaan cabang mereka.
"Adel" panggil Marsha memecahkan keheningan
Adel menoleh menatap tunangan nya itu.
" kamu masih ada hutang penjelasan sama aku soal pertunangan kemaren"
Adel tersenyum kecil lalu menarik lembut tangan Marsha,membawa gadis itu untuk duduk di sofa.
"Aku akan ceritain semuanya sama kamu"
Flashback on. (2 hari sebelum hari pertunangan)
Hari itu Cio mengajak Adel bertemu di cafe yag tak jauh dari rumah Cio.
Sebenarnya Adel enggan untuk bertemu Cio,tapi karna ini menyangkut tentang kekasihnya dengan berat hati Adel menemui Cio.
"To the point, gua gak ada banyak waktu" adel bermuka datar
Dengan santai nya cio meminum kopinya. Sebelum menjawab Adel.
"Lo harus datang ke acara pertunangan lusa" kata cio santai
"Buat apa, mau pamer sama gue?lo emang gak punya malu ya setelah apa yang lo lakuin ke pacar gue. Dan lo masih mau lanjutin pertunangan bodoh lo!" Geram Adel
"Justru karna gw masih punya malu,makannya gw suruh lo dateng"
Adel mengerutkan dahi nya dan mencerna perkataan Cio.
"Nggak usah berbelit belit jadi maksud lo Apa?"
Gw maj lo gantiin gw buat bersanding sama Marsha di pertunangan lusa nanti" cio
Adel terkejut mendengar penuturan Cio
"Cuma itu yang bisa gue lakuin untuk nebus kesalahan gw ke Marsha. Gw sadar gw udah dibutain sama obsesi gila gw buat dapetin dia" sambung cio dengan nada menyesal.
"Itu artinya lo juga bakal batalin kerja sama, sama papa Marsha?"
Cio menggeleng sambil meminum kopinya lagi. Ia menghela nafas sebelum melanjutkan kalimat nya.
"Gw bakal tetap bantuin papanya Marsha" saut Cio
"Gw udah bilang hal ini sama papa Marsha kalo lo yang gantiin nanti dan papa Marsha setuju"
Adel mengangguk sambil bernafas kega
"Bagus kalo begitu,tapi gw gak akan berterima kasih sama lo karna emang ini yang harus lo lakuin buat nebus semua kesalahan lo!" Kata Adel sambil berdiri dari duduknya.
"Dan untuj urusan pertunangan,emang udah seharusnya gw bersanding sama Marsha. Karna dia milik gw!" Lanjut Adel dan meninggalkan cafe itu.
Flashback off.
"Di hari yang sama aku ngajak papa aku untuk bertemu orang tua kamu untuk minta restu orang tua kamu" kata Adel sambil mengelus marsha yang bersandar padanya.
Marsha memandang Adel
"Papa kamu?"
"Ya aku udah baikan sama papa" saut Adel menjawab Marsha yang kebingungan.
Marsha kembali bersandar pada adel
"Aku seneng deh semua berakhir bahagia, aku juga nggak bisa bayangin kalo aku berakhir sama orang lain" marsha
Adel membenarkan posisinya dan menatap Marsha, lalu menggenggam kedua tangan Marsha.
"You are mine" tegas Adel menatap dalam Marsha
"You are mine Marsha Lenathea. Just me the one who owned you heart"
Marsha tersenyum manis menatap tunangan nya itu, hatinya menghangat mendengat penuturan tunangan nya itu.
" my heart is entirely owned by you,just you and no one can ever replace mr. Fidel" ucap Marsha
Mereka bertatapan cukup lama dan berbagi senyum mengagumi satu sama lain.
Setelah puas mengagumi wajah cantik marsha. Tatapan Adel beralih ke bibir Marsha.
Adel menarik pelan tangan Marsha lalu mencium bibir Marsha dengan lembut.
Awalnya hanya berupa kecupan ringan namun keduanya lama kelaman terbawa suasana.
Sejenak mereka menghentikan ciuman untuk mengambil nafas.
"I'didnt know that you are such good kisser Ravadel" ucap Marsha melihat Adel yang sudah di atah Marsha
"Then let me show how good i m at this honey" saut Adel dengan senyum miring nya. Dan akhirnya menyerang kembali bibir Marsha.
Keduanya tersenyum di sela sela ciuman mereka. Adel kembali memberikan lumatan lembut di bibir Marsha dan sesekali menggigit bibir Marsha hingga berhasil membuat sedikit memberi akses pada adel.
Tentu adel tak menyia nyiakan kesempatan itu untuk memperdalam ciuman mereka. Adel mulai memainkan lidahnya di dalam Mulut Marsha.
"Mmh"
Marsha semakin menahan kepala adel,agar adel semakin memperdalam ciuman nya.
Setelah puas bermain dengan bibir Marsha, adel dengan kesadaran penuh menurunkan ciuman nya ke leher putih Marsha.
Nafas Marsha semakin berat saat Adel mulai mencium dan menggigit lehernya.
"Mhm" suara desahan kembali terdengar dari mulut Marsha,saat Adel menyesap kuat leher Marsha. Meninggalkan jejak kepemilikan nya disana.
Adel kembali memberikan kecupan ringan di bibir Marsha setelah selesai bermain di leher Marsha. Adel pun menatap dalam wanita yang di cintainya itu.
"Aku baru tau senakal itu kamu revadel" kata Marsha dengan nafas yang masih tersengal.
Adel tersenyum tipis sembari mendekatkan wajahnya ke telinga Marsha.
"Biar aku tunjukkin seberapa nakalnya Revadel yang ada di hadapan kamu sekarang" bisik Adel sambil membuka kancing piyama Marsha satu persatu. (Aww mimin gak kuat meleyot)
"You ar my favorite kind of night Revadel" saut Marsha dengan nada yang seduktif di telinga adel.
(Uwuw)
Hehe biar gw,sama tuhan yang tau apa yang di lakukan 2 sejoli ini mwehehe....
END END
Babay!VOTE YA!
KAMU SEDANG MEMBACA
Theree Feet Apart? (versi delsha) TAMAT
Teen Fiction'Bertemu dengan mu memang tidak terduga, Tapi jatuh cinta padamu tak bisa di hindari'. Bagaiman jadinya seorang marsha bisa jatuh cinta pada seorang laki2 yang di anggapnya aneh. Karena laki2 itu susah intuk didekati. BxG! Jangan di bawa de dunia n...