BAB 5

960 83 1
                                    

Sejak kejadian tadi Adel masih belum pulang,nggak tau kenapa Adel merasa kasihan aja melihat kondisi marsha yang masih ketakutan. Marsha meringkuk di atas sofanya,sambil menangis,adel sendiri bingung harus bagaimana mau di tinggal juga kasihan.

" Marsha". Panggil Adel ragu

Marsha mengangkat kepalanya lalu menatap Adel dengan mata sembabnya.

"Lo masih di sini?". Tanya marsha dengan suara parau nya.

Adel mengangguk kecil menatap marsha

"Lo kalau mau pulang gak pa apa kok pulang aja,ini juga udah tengah malam,makasih ya udah mau bantuin gue". Ucap marsha pelan.

"Emang lo gak apa apa kalau gue tinggal". Tanya adel

Adel sih sebenarnya dari tadi ingin pulang soalnya gak enak juga lama lama di apwrt cewek tapi melihat kondisi marsha, adel jadi ragu buat ninggalin marsha sendirian dan masih dalam keadaan shok.

"Lo pulang aja biar nanti gue telepon temen gue biat nemenin gue di sini". Saut marsha sambil menggelamkan wajah nya di anatara lututnya.

"Hemm coba lo telepon temen lo dulu"

Setelah nerima usul dari Adel,langsung saja marsha menghubungi Zee, namun sudah berkali kali nelepon zee hasilnya nihil. Tidak ada jawaban dari zee.

"Nggak di angkat kayanya dia udah tidur,udah tengah malam juga". Ucap marsha lesu.

Adel menghela nafas pelan di benar benar tidak tau harus bagaimana.













"Kalo gitu biar gue aja yang nemeni lo"






Marsha pun melebarkan matanya ia mengerjap beberapa kali seakan ia tidak percaya apa yang ia dengar barusan.

"Lo bilang apa tadi"

Adel mendelik menatap marsha dengan tatapan datarnya

"Biar gue yang nemenin lo" Ucap adel datar.

"Bentar bentar gue gak salah denger kan" tanya marsha memastiakn lagi.

"Tapi ada syarat nya" kata adel

"Syarat apaan" tanya marsha dengan dahi berkerut.

"Kita pindah ke unit gue" kata Adel seenak jidat.

Kenapa adel memilih marsha pindah ke unitnya?

Pertama unit Adel di jamin 100% bersih rapi tau sendirikan dia orang gila bersih.

Kedua menurut adel gak ada unit yang paling aman selain unit nya sendiri. Maksudnya aman dari kuman, bakteri debu dan hal hal kotor lainnya.

"Hah!lo bercanda ya" kata Marsha dengan tampang kagetnya.

"Tempat gue lebih aman kita gak tau si penguntit itu bakal balik lagi atau nggak ke unit lo bisa aja kan hal kaya gitu terjadi" kata Adel

Marsha tampak menimang nimang ajakan adel,selain masih shok marsha juga masih di hantui bayangan si penguntit tadi. Gimana yang di bilang adel tadi bener pikir marsha.

"Y..ya udah iya" saut marsha dengan perasaan setengah ragu.

"Ya udah sekarang ikut gue" kata adel sambil berjalan lebih dulu ninggalin marsha, sementara marsha hanya bisa mengikuti adel.

Sesampai di depan pintu unit Adel, ia sempat menahan marsha sebelum masuk ke dalam.

"Sebentar" kata adel sambil mengambil sesuatu yang ada di kantong celana nya.

Marsha mengwrjapkan matanya menatap adel bingung.

"Nih pake ini dulu sebelum masuk" kata adel sambil menyodorkan hand senitizer pada marsha.

Theree Feet Apart?  (versi delsha) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang