BAB 10

1.1K 93 4
                                    

Happy reading.. .
.
.
.
.
.
.
.
JUST FOR FUN!CUKUP BUAT KEHALUAN KITA...

JANGAN SALAH LAPAK!



.
.
.
.
.
.
.

Adel sedari tadi hanya berdiam diri duduk di dalam kelas nya sambil menatap keluar jendela dengan satu tangan yang menampu dagunya,sesekali ia menrik nafasnya.

Ucapan dokter Faris kemaren benar benar membuat Adel kacau.

"Masa sih yang di bilang dokter faris kemaren bener" gumam adel dengan tatapan kosongnya melihat keluar.

Adel menegakkan kepalanya ketika matanya tidak sengaja menatap sosok seseorang yang akhir akhir ini telah mengganggu pikirannya.

Di kuar sana Adel melihat marsha yang kebetulan lagi duduk sama temen temen nya di bangku taman sekolah,adel sam sekali tidak melepas pandangannya dari Marsha bahkan dia nggak ngedip sama sekali.

Sudut bibir adel tanpa sadar terangkat membetuk senyum simpul ketika melihat Marsha terrawa lepas di kejauhan sana yang lagi asik bercanda sama teman temannya.marsha kelihatan sangat cantik saat tertawa kaya gitu apalagi saat tersenyum.

Tiba tiba saja Marsha menoleh ke arah kelas Adel dan tidak sengaja melihat Adel yang sedang melihat ke arahnya. Marsha melambaikan tangan nya ke arah Adel sambil tersenyum lebar.

Adel melebarkan matanya ketika Marsha melambai ke arahnya,ia pun langsung memalingkan wajahnya. Adel memukul kepalanya pelan berkali kali sambik merutuki dirinya sendiri.

Adel pun memegangi dadanya,hormon adrenalin dalam tubuhnya tiba tiba meningkat hanya karena melihat Marsha barusan yang membuat debaran kencang di dadanya.

"Sejak kapan gue punya masalah jantung" batin Asel dan masih memegangi dadanya.

Adel menggeleng cepat menepis bayangan Marsha yang terus muncul di kepalanya.

"Kenapa lo?" Heran oniel yang baru saja masuk kelas

Adel berdehem mencoba terlihat biasa saja di hadapan Oniel supaca tidak curiga.

"Nggak ko gue cuma pusing mikirin tugas"
Bohobg adel yang sudah memasang wajah datar nya lagi.

Oniel hanya mengangguk mulutnya membentuk huruf O menaggapi jawaban Adel setelah itu duduk di tempatnya sendiri.


















○○

"Dih apa apaan tuh" kesal Marsha sehabis dicuekin Adel

"Ngomong apaan lo barusan sha" kata Ashel sambil menatap heran Marsha.

"Huh nggak kok nggak ngomong apa apa" elak Marsha

"Kelas yuk bentar lagi bell masuk" ajak Kathrin

Sebelum beranjak dari taman kelas Marsha kembali menengok ke arah kelas Adel.

"Cihh dasar tsundere" gumam Marsha

Sejak saat itu ia merasa ada yang aneh sama Adel.setiap kali berpaspasan sam Marsha,Adel aeperti sengaja mengindarinya.

.
.
.
.
.

Waktu jam istirahat kedua Marsha melihat Adel berjalan sendirian yang baru jeluar dari perpus.

"Adel" sapa Marsha

Adel menoleh sebentar bukannya balas menyapa, adel malah pergi tanpa menghiraukan Marsha.

Hak itu terus berlanjut,waktu pulang sekolah Mersha sengaja menunggu Adel di depan gerbang sekolah untuk pulang bareng.setelah menunggu cukup lama akhirnya Marsha melihat sosok Adel yang lagi fokus memainkan ponselnya.

"Adel" panggil Marsha sambik melambaikan tangannya.

Merasa terpanggil adel pun menegakkan kepala nya menatap orang yang memanggilnya barusan.

"Ada apa" sahut adel datar

"Pulang bareng yuk" ajak Marsha antusias

"Sorry gue ada janji sama orang lain" kata Adel setelahnya itu adel melangkah meninggal kan Marsha yang sedang cemberut.

"Kenapa sih!?" Misuh Marsha sambil menatap punggung Adel.

"Apanya" ucap seseorang yang entah sejak kapan berdiri di belakngnya.

"Sialan azizi kaget gue bego!" Umpat Marsha sambil memegangi dadanya dan langsung menoyor kepala Zee.

Zee meringis sambil memegangi kepalanya.

"Yang liat kepala aku di toyor sama dia" adu Zee pada fiony yang berdiri di sebelah nya.

"Yang?" Kata Marsha menatap zee dan fiony secara bergantian.

"Heheh.. kenalin ni pacar gue" kata Zee sambil tersenyum bangga saat mengenalkan pacarnya sambil merangkul Fiony.

"Udah gak waras ya lo,jangan menghalau zee dasar sadar" kata marsha menatap zee prihatin sambil menepuk pipi zee.

"Siap yang menghalau sih anjir sakit pipi gue" kata Zee ngegas sambil mengusap pipinya.

"Hallo kak, kenalin aku fiony" kata Fiony yang akhirnya buka suara.

"Kamu beneran pacar nya zee" tanya marsha ke fiony sambil menunjuk zee.

Fiony hanya mengangguk kecil malu malu.

"Pake pelet apa lo zee" celetuk Marsha

"Pelet pelet emangnya gue mau ternak lele apa"
Sahut Zee gak nyantai.

"Dek kok lo mau mau aja sama spesies gak jelas ini" ucap marsha lempeng.

Fiony hanya tertawa mendengar ucapan Marsha,sementara zee sudah memasang wajah datar sambil mendengus kesal.

"Udahan ya ibu ibu nistain saya nya yuk kita pualang" kata zee sambil merangkul marsha dan fiony bersamaan.

Untuk sesaat marsha melupakan kekesalannya pada Adel,karena kehadiran zee di tambah fiony yang sudah mulai akrab sama dia gara gara gibahin anak sekolah.biasalah namanya juga cewek gak jauh dari kata gibahan.


○○

Sesampainya di apartement,marsha yang gadinya akan masuk kedalam unitnya tiba tiba aja nggak jadi masuk waktu melihat Adel yang baru saja dateng.

"Adel bisa kita bisa ngobrol sebentar nggak?" Tanya Marsha tanpa basa basi.

Marsha merasa ada yang harus mereka bicarakan,dia benar benar merasa aneh dengan sikap Adel yang seharian ini membuat nya bingung .

"Sorry sekarang gue lagi sibuk sha,lain kali aja ya"tolak Adel sambil tersenyum tipis kearah marsha.

Setelah itu Adel masuk kedalam unitnya.marsha menatap kesal kearah unit Adel.


















"Lo tuh kenapa sih kemaren kemaren aja lo baik sama gue,sekarang malah dingin sama gue mau lo apasih!" Misuh Marsha yang kemudian masuk juga kedalam unitnya sambil membanting pintu dengan keras.
























TBC.

Theree Feet Apart?  (versi delsha) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang