Bantu follow sebelum baca!
****
"Sialan!" Boy berteriak kasar, teriakannya membuat mereka seketika menjadi pusat perhatian.
"Apa-apaan lo, sialan!" Umpat Boy kasar pada Anel, mantan kekasihnya. Bagaimana ia tidak emosi jika didepan wajahnya sendiri ia melihat kekasihnya diperlakukan seperti tadi. Dengan tatapan yang tak lepas menatap Anel tajam, tangan Boy dengan sigap membantu Baby menyeka wajahnya yang basah.
"Jadi cewek ini yang bikin kamu berubah?" Tanya Anel, dengan nada tinggi sambil menunjuk kasar Baby menggunakan jari telunjuknya.
"Kamu putusin aku demi cewek enggak jelas ini?"
"Dasar pelakor!" Teriakan Anel lagi-lagi membuat mereka menjadi pusat perhatian, beberapa pasang mata mulai memperhatikan keributan apa yang sedang terjadi.
"Jaga mulut lo brengsek!" Umpat Boy, menatap Anel tajam. Dengan kasar Boy menyentak jari Anel yang sudah lancang menunjuk kekasihnya.
Seakan tak merasa gentar dengan wajah Boy yang kini sudah menegang menahan marah, Anel malah balik menantang Boy dengan memberikan tatapan sinisnya kepada Baby.
"Kenapa? Emang benerkan dia pelakor, biar semua orang disini tau siapa dia!"
"Baby calon istri gue dan lo tau sendiri dari awal gue gak pernah tertarik sama lo. Jadi jaga ucapan lo!"
Tak terima dengan ucapan Boy yang seakan membela perempuan yang ia yakini sudah merebut kekasihnya itu, Anel merengsek maju mencoba menyerang Baby. Melihatnya tentu Boy tak tinggal diam, ia segera pasang badan berdiri di depan Baby untuk melindungi kekasihnya.
Namun, Anel yang sepertinya sudah benar-benar dikuasai amarah berhasil merengsek maju dan meraih rambut Baby, menjambaknya kasar membuat rambut Baby yang semula tersanggul rapi menjadi berantakan.
"Akhh!" Jeritan Baby terdengar kencang ketika ia merasa kulit kepalanya terasa panas, ia mencoba melepaskan jambakan perempuan gila yang tiba-tiba menyerangnya itu, namun malah terasa semakin kencang dan menyakiti kulit kepalanya.
"Bangsat!" Lagi-lagi Boy mengumpat kasar ketika ia sedikit kesulitan menahan Anel yang seperti kesetanan menyerang Baby.
Boy sudah benar-benar naik pitam, ia menggeram marah. Boy mencengkram erat kedua tangan Anel lalu memutarnya hingga jambakan Anel pada rambut Baby terlepas. Setelah itu dengan tenaga penuh mendorong tubuh Anel hinggan jatuh terjerembab. Nafas Boy memburu menatap Anel yang kini sudah terduduk di lantai sambil meringis kesakitan karena dorongan tangan Boy berhasil membuat bokongnya beradu kuat dengan kerasnya lantai.
Seakan belum puas Boy juga mencoba menyerang Anel, namun orang-orang disekitar yang semula hanya diam menonton mulai bergerak untuk menahan Boy. Beberapa membantu Anel berdiri sedangkan ada Reza dan David yang mencoba menahan Boy agar tak berbuat lebih jauh.
"Ini cewek biar gue yang urus, lo bawa Baby pergi dari sini. Kasian dia" ucap Reza, menahan bahu Boy.
Seketika Boy langsung melirik ke arah Baby yang masih diam tertunduk sambil memegangi kepalanya, dengan cepat ia melepas jas yang dipakainya untuk membalut tubuh Baby. Lalu mengajak kekasihnya itu menjauh dari keramaian.
****
Wajah penuh penyesalan tak berhenti Boy tunjukan, ia menyesal tidak bisa bergerak cepat melindungi kekasihnya itu. Selain rambut Baby rontok karena tarikan kuat Anel, goresan kuku perempuan itu berhasil melukai leher dan dada atas Baby hingga kulit indah kekasihnya mengeluarkan darah. Melihatnya Boy meringis pelan, itu pasti sakit.
Boy bahkan tak sadar jika kuku perempuan gila itu berhasil melukai kulit kekasihnya.
Boy juga dibuat khawatir dengan Baby yang sejak tadi hanya diam dengan tatapan kosong. Bahkan saat Boy membantu Baby untuk menbersihkan diri, belum ada satu katapun yang keluar dari mulut kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Boy [21+]
RomanceCerita Dewasa! Warning 21+ Boy punya misi, setelah bertemu kembali dengan Baby ia berniat untuk membuat wanita itu bertekuk lutut padanya lalu setelah itu ia akan mencapakannya pergi, seperti yang pernah Baby lalukan padanya dulu.