Extra Part - 3

59.8K 1.5K 57
                                    

Boy baru saja menarik ke atas resleting celana yang ia pakai ketika dengan tiba-tiba pintu kamarnya terbuka begitu saja dari luar.
Seketika ia melayangkan tatapan datarnya saat mengetahui itu adalah ulah anak tetangganya, setelahnya gadis itu masuk begitu saja ke dalam kamarnya.

Boy hanya mendelik sebal ke arah Baby yang kini tanpa dipersilakan sudah berbaring di atas kasurnya. Yang membuat Boy semakin kesal adalah pintu kamar tak kembali Baby tutup. Boy berjalan ke arah pintu lalu dengan sengaja menutup pintu kamarnya disertai sedikit bantingan untuk meluapkan sedikit kekesalannya.

"Liat Kak!" Tanpa memperdulikan wajah Boy yang terlihat menahan kesal, Baby menunjukan sesuatu dengan tangan kanannya. Agar Boy semakin jelas melihatnya Baby bahkan sengaja bangkit untuk menunjukan langsung dihadapan wajah laki-laki itu.

"Akhirnya gue punya ktp, gue udah gede" ucap Baby, kegirangan. Setelahnya Baby memilih kembali melemparkan tubuhnya ke atas kasur milik Boy.

"Iya percaya udah gede" ucap Boy, matanya melirik dada Baby yang memang sudah bertumbuh besar seperti selayaknya perempuan dewasa pada umumnya.

"Mesum!" Jerit Baby, menutupi dadanya menggunakan bantal.

Boy memilih tak mengacuhkan kehadiran gadis itu, ia meraih kemeja berwarna hitam dari lemarinya untuk ia pakai.

"Mau kemana?" Tanya Baby, menyadari sore ini Boy sudah terlihat sangat rapi dan wangi.

"Ngedate, lo gak usah ikut" ucap Boy yang sangat tahu kebiasaan Baby yang suka sekali merusuh setiap ia akan pergi kencan dengan kekasih ataupun gebetannya.

Mendengar ucapan Boy membuat Baby langsung mencebikkan bibir.

"Sana lo main sama Lian aja" tambah Boy, yang langsung Baby balas dengan gelengan kepala. Gadis itu memilih bangkit lalu berjalan menghampiri Boy yang kini berdiri di depan cermin sambil menyisir rambutnya.

"Katanya udah putus" ucap Baby, teringat baru minggu lalu Boy bercerita jika laki-laki itu sudah putus dengan kekasihnya.

"Baru dong" balas Boy, dengan bangganya.

"Kok lo jadi cowok gampangan banget" Mendengarnya membuat Boy langsung mendelik tajam ke arah Baby.

"Sembarangan!" Ucap Boy, menyentil lumayan kencang dahi Baby membuat gadis itu memekik sebal. Baby sampi mengusap dahinya yang terasa panas terkena sentilan jari Boy.

"Emang Kakak suka cewek yang kaya gimana?" Tanya Baby, penasaran. Karena seingatnya semua pacar-pacar Boy tidak ada kemiripan satu sama lain dari bentuk wajah. Kecuali satu hal, diantara mantan-mantan Boy, Baby menyadari jika mereka semua rata-rata memiliki dada dan bokong yang besar. Apa tipe Boy yang seperti itu?

"Yang dadanya besar" Mendengar jawaban Boy yang sesuai dugaanya membuat Baby mencibir pelan.

"Gue juga besar" ujar Baby, kali ini dengan bangga membusungkan dadanya dihadapan Boy.

"Iya sih" gumam Boy, dengan mata yang lekat memandang dada besar Baby. Tak bohong memang dada Baby terlihat besar dan tentunya alami. Tentunya Boy tahu semua yang ada dalam diri Baby masih alami karena setiap hari ia menyaksikan tumbuh kembang gadis disampingnya ini. Termasuk dada Baby yang memang berkembang pesat sewaktu memasuki masa puber. Boy saja sampai tidak menyangka bisa seperti sekarang. Meskipun tak pernah melihat dan memegangnya secara langsung, Boy yakin dibalik pakaian yang Baby pakai dada gadis itu pasti akan terlihat sangat sempurna.

"Terus lo suka sama gue?" Tanya Baby, penuh harap.

"Enggak, lo adik gue. Mana mungkin gue suka sama adik gue sendiri" balas Boy, sambil tangannya bergerak mengusap puncak kepala Baby. Sesuka apapun ia dengan perempuan berdada besar jika di dunia ini hanya tersisa satu perempuan seperti itu yaitu Baby, Boy lebih memilih perempuan lain meskipun berdada kecil. Mudah saja akan ia bawa perempuan itu untuk operasi dada.

Baby Boy [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang