Bab 6🔞

615K 4.1K 132
                                    

Baby melepaskan simpulan tali bathrobe miliknya hingga seketika menampakkan tubuhnya yang hanya terbalut sepasang bikini berwarna putih. Ia menyimpan bathrobe miliknya itu di atas sunbed lalu mulai melakukan peregangan-peregangan kecil di pinggir kolam renang.

Setelah dirasa cukup Baby mulai menceburkan diri ke dalam kolam. Ia mendesah pelan saat merasakan segarnya air kolam membasahi tubuhnya. Baby sangat suka berenang, tapi kegiatan itu jarang ia lakukan karena setiap ia berenang pasti dua adik kecilnya akan merusuh.

Saat ini Baby hanya sendirian di rumah. Papa, Ibu dan adik-adiknya pergi ke luar kota untuk menghadiri acara pernikahan saudara mereka
Sebenarnya Baby juga di ajak tapi ia malas. Pasti di sana ia akan mendapat banyak pertanyaan perihal pasangan. Meski sudah sering ditanyakan ternyata Baby masih tak bisa santai menanggapi setiap ada yang bertanya kapan ia menikah.

Tapi tentu ia tak menggunakan alasan itu. Ia beralasan jika jadwalnya di rumah sakit sedang sangat padat, tidak ada cuti untuknya.

Baby melakukan beberapa putaran, setelahnya ia hanya duduk di sisi kolam yang lebih rendah. Namun Baby merasa ada yang aneh. Ia merasa seperti diawasi. Saat pandangannya tak sengaja menatap pintu penghubung terlihat sosok laki-laki yang berdiri disana, barulah Baby menyadari jika memang ia sedang di awasi.

"Ngapain lo disini?" Tanya Baby, menatap Boy yang entah sejak kapan sudah berdiri disana.

"Main" balas Boy, singkat.

"Ngapain? Rumah gue kosong"

"Asik, dong!" balas Boy, singkat. Tanpa diberitahu tentu saja Boy tahu jika rumah Baby saat ini kosong, hanya ada ART yang tadi membukakan pintu. Jangan heran Boy bisa tahu dari mana, ia diberitahu oleh Papa perempuan itu sendiri. Bahkan Papa Baby yang memintanya datang untuk menemani Baby yang saat ini hanya sendirian di rumah.

Laki-laki itu mengunci pintu penghubung dari luar lalu berjalan mendekati Baby.

"He, ngapain?" Baby berseru panik saat melihat Boy mulai melucuti pakaiannya sendiri hingga laki-laki itu hanya memakai celana dalam. Baby sempat menahan nafasnya beberapa detik saat melihat tubuh liat Boy terpampang jelas didepan matanya. Tubuh seorang laki-laki dewasa yang Baby yakin tak mudah untuk Boy mendapatkannya.

"Mau berenang juga" Setelahnya tanpa aba-aba Boy menceburkan tubuhnya ke dalam kolam, berenang menghampiri Baby.

"Nomor gue di blokir?" Tanya Boy. Selama dua hari ia pergi nomor telpon Baby sulit untuk ia hubungi. Pesan-pesan yang ia kirim juga tidak pernah Baby baca.

"Iya"

"Kenapa?" Tanya Boy lagi, kali ini ia semakin merapat pada Baby lalu melingkarkan tangannya di tubuh perempuannya itu.

"Lo rese" balas Baby, mencoba melepaskan belitan tangan Boy pada pinggangnya. Baby juga terpaksa memblokir nomor telpon Boy, ia risih karena hampir setiap jam laki-laki itu menelpon dan mengiriminya pesan.

"Lepas, Kak. Gue mau berenang"

"Berkat gue sekarang lo jago berenang" ucap Boy, melepaskan belitan tangannya membuat Baby seketika menjauh. Baby ingat dulu saat masih kecil, ia pernah terjatuh di danau buatan yang ada di komplek perumahannya. Beruntungnya saat itu Baby tidak sendiri, ia memang sedang main bersama Boy dan beberapa anak lainnya. Boy yang dengan sigap menyelamatkannya, bahkan setelahnya Boy mengajarinya sampai ia mahir berenang seperti sekarang ini.

"Hm" Baby hanya bergumam seadanya, karena memang benar dulu Boy yang mengajarinya sampai ia mahir berenang seperti sekarang.

"Ayo balapan" ajak Boy.

"Kalo lo kalah lo gue ewe disini, kalo lo menang lo boleh ewe gue disini" Mendengarnya Baby seketika menampilkan wajah sinisnya. Ringan sekali Boy berbicara seperti itu.

Baby Boy [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang