Bab 19

85.8K 1.7K 28
                                    


"Kita mau kemana, Kak?"

"Nanti juga lo tau, sayang" balas Boy, dengan senyum misteriusnya.

Baby hanya bisa mencebikkan bibirnya kesal sambil melipat tangannya di dada sebab sejak tadi ia belum mendapat jawaban memuaskan atas semua pertanyaanya.

Tadi pulang bekerja seperti biasa ia dijemput oleh Boy, namun alih-alih mengantarkannya pulang ke rumah atau ke apartemen, Boy malah membawanya pergi entah kemana. Boy tidak memberitahu tujuan mereka. Hingga kini Baby hanya bisa menelam rasa penasarannya sambil melihat ke luar langit senja yang mulai gelap. Tapi, Baby menyadari jika mobil yang Boy kendarai mengarah ke luar kota. Entah kemana laki-laki itu akan membawanya pergi.

"Serius Kak ini kita mau kemana? Gue belum kabarin Papa sama Bunda" ucap Baby, meskipun sudah sedewasa ini Baby memang selalu mengabarkan kepada kedua orangtuanya jika ia akan bepergian jauh. Ia hanya tak mau membuat orangtuanya khawatir.

"Gue udah izin sama Papa lo, sayang" ucap Boy, kalem.

"Lo tidur aja, nanti kalo udah sampe gue bangunin"

Lagi-lagi Baby hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar, ia sedikit menurunkan sandaran mobil lalu memilih untuk memejamkan mata. Tadi di rumah sakit memamg cukup ramai, padahal ia sudah membayangkan pulang ke rumah
lalu mandi dan langsung mengistirahatkan tubuhnya. Namun, kini ia malah terjebak bersama Boy yang entah akan membawanya pergi kemana.

Entah berapa lama Baby tertidur, ia terbangun ketika mendengar suara bantingan pintu mobil yang tertutup. Baby menggeliat pelan lalu melihat langit diluar sana sudah sepenuhnya gelap.

Sambil meregangkan tubuhnya Baby keluar menyusul Boy yang ternyata sedang mengeluarkan sebuah koper berukuran besar dari bagasi mobil. Melihatnya Baby mengerutkan dahinya heran. Lalu, tak lama ia baru menyadari jika kini mereka sudah berada di tempat yang bangunannya terlihat seperti sebuah penginapan.

Koper, penginapan dan kebetulan sekali besok memang jadwal ia libur, Baby sudah bisa menebak Boy pasti mengajaknya meninap disini malam ini.

"Lanjutin di dalam lagi tidurnya" ucap Boy, yang tak tega melihat Baby yang tampak masih mengantuk. Tangan kanan Boy merangkul pinggang Baby lalu mengajaknya masuk ke dalam resort yang sudah ia sewa.

Dengan keadaan yang masih sedikit linglung Baby hanya mengikuti kemana langkah Boy membawanya. Tak lama datang seorang petugas yang membantu membawakan koper juga menunjukan dimana tempat untuk mereka tinggal. Keduanya berjalan berisisan mengikuti jalan setapak hingga beberapa puluh meter kemudian sampailah di depan sebuah bangunan kecil tempat mereka tinggal untuk malam ini.

Setelah menerima kunci dan mengucapkan terimakasih kepada petugas yang membantu, Boy mengajak Baby untuk masuk.

Boy mempersilakan Baby untuk masuk ke dalam kamar yang akan mereka tempati malam ini dan juga besok. Tentunya Boy memesan resort yang hanya memiliki satu kamar. Ia akan memanfaatkan waktu agar selalu bisa menempel dengan kekasihnya itu.

"Kaya mau bulan madu" gumam Baby, matanya sudah mengedar menatap kamar yang akan mereka tempati malam ini. Sangat bagus dan mewah. Melihatnya membuat rasa kantuk Baby seketika hilang, berganti keantusiasan menunggu esok hari agar ia juga bisa berkeliling melihat apa saja yang ada disini.

"Gue emang pesen paket honeymoon" jelas Boy, tak lupa senyumannya. Boy berjalan kepojok ruangan meletakkan koper yang berisi barang-barang mereka disana.

"Langsung aja, ya!" Ucap Boy, tak sabaran. Pria itu sudah berjalan mendekati Baby sambil melepas kaus yang dipakainya. Boy melemparkan sembarang kaus yang telah ia lepas hingga mendarat di atas sofa.

Baby Boy [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang