3

4.7K 359 6
                                    

Ashel sedang duduk didepan meja kasir dan fokus dengan lamunannya.

"Dorrr"
Ashel pun terkejut dan langsung berbalik.

"Kak indah!"

"Lu kenapa si diem aja dari tadi? Ada masalah? Crta sini klo ada masalah" Ucap Indah yang tak lain adalah teman kerja Ashel.

Ashel menghela nafasnya.
"Gua dijodohin kak"

"APA?!"

"Sama duda anak satu"

"APA?!!"

"Kak stok apa apa"Ucap Ashel dengan kesal.

"Serius shell? Lu mau?" Tanya Indah.

"Gatau kak , sedangkan ayah gua nyangkutin sama penyakitnya" Jelas Ashel.

"Aduh susah deh shell , mau gamau keknya lu harus mau" Ucap Indah.

Ashel menghela nafasnya.
"Kak lu kan udah nikah nih , gmna si berumah tangga itu?" Tanya Ashel.

"Hmm kalo gua sendiri si enak enak aja karna gua nikah sama daniel kan kemaunan kita dan daniel selalu buat gua bahagia dengan cara yang sederhana meskipun jokes dia bapak bapak bngt" Jelas Indah.

"Akkk gua takut kalo malah sebaliknya" Ucap Ashel dengan prustasi.

"Tenang siapa tau suami lu ntar baik dan sayang sama lu shell. Semua butuh waktu"

Ashel mengangguk.

Dretttt.....drettttt
"Aduh siapa lagi telfon , ibu? Tumben bngt jam segini telfon"

"Angkat aja dulu" ucap indah.

Ashel mengangguk dan mengangkat telfon ibu nya.

"Assalamualaikum buu kenapa?"

"Cell hiksss ayah celll"

"AYAH kenapa buu?!!"

"A-ayah meninggal"

Deg
Ashel terkejut dan ponselnya pun jatuh.

"Kenapaa shell?? Ada apa?" Tanya Indah.

"A-ayah gua kak hiksss"

"Kenapaa ayah lu?!

"Meninggal"
Ashel pun menangis menjadi jadi dan Indah pun langsng memeluk nya.



















Pemakaman pun digelar dini hari jugaa , banyak sekali orang yang datang dipemakaman ayah Ashel. Sampai akhirnya pemakaman pun selesai dan tersisa Ashel dan Ibu nya saja.

"Acell"

Ashel pun menoleh ke arah ibunya.
"Mau gamau km harus terima perjodohan ini nak , demi ayah. Ini pesan terakhir nyaa"Ucap ibu Ashel.

Air mata pun jatuh kembali dan Ashel mengangguk.

"Ibu yakin setelah ini kita memiliki kehidupan yg lebh baik cell"
Ibu nya pun memeluk tubuh Ashel.















1minggu kemudian
Hari hari pun berjalan biasa saja , sejak kepergian sang Ayah rumah pun lebh sepi dan ibu Ashel pun mulai sakit sakitan mungkin karna kepikiran.

Dan malam ini adalah malam dimana Ashel akan bertemu dengan calon Suaminya. Ashel sudah bersiap dan kini Ashel dan ibu nya sudah tiba di salah satu restoran mewah.

"Wahh mewah bngt"Ucap ibu ashel.

"Iyaa buu , ini kita kemana??" Tanya Ashel.













Aldo dan kedua orangtua nya sedang menunggu kedatangan Ashel dan ibunya. Aldo melihat di sekitar sampai akhirnya dia melihat seseorang yang tak asing baginya.

 Aldo melihat di sekitar sampai akhirnya dia melihat seseorang yang tak asing baginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ituu diaa"Ucap Shani yang melambaikan tangan ke arah Ashel.

Ashel dan ibu nya pun berjalan mendekati meja Aldo.

"Astaga mbak Diah ini Ashel??" Tanya Shani.

Ashel tersenyum.
Dan terlihat wajah terkejut nya Ashel saat melihat Aldo.

"Doo" Panggil Gracio yang memberi Aldo isyarat.

"Saya Aldo" Ucap Aldo pada Ashel.

"Saya Ashel"

"Tante saya Aldoo" Ucap Aldo.

"Iya nakk , panggil ibu aja" Ucap Ibu Ashel.

Aldo mengangguk.

Kini pun semua nya menikmati makanan mereka masing masing dengan di selain obrolan obrolan sampai akhirnya tak terasa bahwa makanan mereka pun sudah habis.

"Aldo Ashel , lebh baik kalian pergi dulu kemna gitu biar lebh saling mengenal"Ucap Gracio.

"Pah kasian Ashel udah malem"Ucap Aldo yang mencoba menolak perintah papahnya itu.

"Kalian pake mobil ga akan mask angin , udah sana"

Aldo menghela nafasnya.
Dan mau tidak mau mereka berdua pun mengikutin perintah Gracio.
















Didalam mobil
Suasana pun sangat canggung tidak ada obrolan antara Aldo dan Ashel. Ashe yang hanya menatap kedepan sedangkan Aldo fokus menyetir.

Sampai akhirnya hujan pun turun dengan derass.

"Aduh hujan segala"Ucap Aldo.

"Ma-maaf kak"Ucap Ashel dengan takut.

Aldo menoleh ke arah Ashel.
"Maaf untuk apa??"

"Tadi saya ga nolak pak cio"Ucap Ashel.

"Udh gapapa , kita juga gabisa nolak mereka"

Jederrrrr
Ashel pun terkejut karna suara petir itu yang langsung menutup kedua telinganya.

"Km takut?" Tanya Aldo.

Ashel menggelengkan kepalanya.
"Cuman kaget"

Aldo mengangguk dan fokus menyetir kembali.

"Callie dimana kak?" Tanya Ashel tibatiba yang sedikit membuat Aldo terkejut.

"Km tau callie?"

"Iya kan waktu itu dia beliin kue buat daddynya" Jawab Ashel.

"Callie lagi dirumah" jawab Aldo.

Ashel mengangguk.

Dretttt drettt
Ponsel Aldo pun berdering dan memperlihatkan nama bi ria yang adalah babysitter callie.

"Saya angkat tlfn dulu"

Ashel mengangguk.

"Halo ada apa bi?"

"Maaf tuan , non callie nangis nyariin tuan takut sama petir bibi udh coba tenangin tapi dia maunya tuan"

"Oh iya bii saya pulang skrng"

Tutt...

"Maaf shell kalo kita kerumh saya dlu gimna? Soalnya callie nangis jadi saya harus tenangin dia dlu nanti klo dia udh tidur saya bisa anter km plng?" Ucap Aldo.

"Iyaa kak gapapa" Jawab Ashel.

"Makasihh"

MY LOVE [doshel/delshel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang