Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 malam. Setelah makan dan mengobrol bersama sebagai kekeluargaan, saat ini Gave bersama Lily lagi berada di satu kamar. Mereka berdua harus tidur bersama, karena kedua orang tua mereka menginap di rumah malam ini.
Sebetulnya Lily agak canggung, ia dan suaminya hanya saling diam saat masuk ke dalam kamar hingga sekarang ini. Lily menatap Gave yang lagi melepas baju, menyisakan celana saja yang menutupi tubuh kekarnya. Tanpa sadar kedua pipi Lily merona saat matanya berlabuh ke arah dada sang suami yang begitu mempesona. Namun, ia buru-buru mengalihkan pandangan ke sembarang arah agar tidak kepergok lagi memperhatikannya.
Lily membuka lemari untuk mengambil selimut, ia juga mengambil satu bantal yang berada di atas ranjang. Gave meletakkan baju ke atas kursi, dahinya mengernyit saat melihat istrinya meletakkan selimut juga bantal di lantai.
"Ngapain kamu?"
Sontak saja Lily sedikit terkejut saat ditegur, ia segera menoleh ke arah Gave yang masih memandangnya dengan tatapan tajam, seolah sedang mengintimidasi. "Oh, aku akan tidur di lantai. Kamu tenang saja, aku tidak akan menaiki kasur kamu," ucapnya, sambil tersenyum samar.
Sepertinya Gave tidak menyukai jawaban Lily, tercetak jelas raut wajahnya dalam sekejap berubah menjadi marah. Ia berjalan menuju istrinya yang lagi merapikan selimut di lantai, dalam hitungan detik ia menendang selimut tersebut. Hal itu membuat Lily kaget, ia langsung mengangkat kepala untuk menatap suaminya yang tampak emosi.
Sebelum Lily sempat buka suara, Gave terlebih dulu berkata tegas, "Aku tidak menyuruhmu tidur di situ, kamu harus tidur satu ranjang denganku. Pokoknya aku tidak terima penolakan, jika kamu ngeyel ... akan ada konsekuensi," katanya, dengan nada penuh ketegasan. Ekspresi wajahnya tampak datar saat melayangkan tatapan menusuk ke arah istrinya.
"Ingatkan dengan peraturan yang sudah ku buat?" sambungnya lagi, lebih tegas daripada tadi.
Dahi Lily mengernyit begitu saja, karena sikap Gave tidak seperti biasanya. Tetapi, Lily tidak berargumen, ia hanya menganggukan kepala sedikit sebagai tanda mengiyakan permintaan sang suami. Daripada menimbulkan keributan karena masalah kecil, ia mengambil selimut dan bantal untuk diletakkan ke atas ranjang. Sebenarnya Lily sangat gugup, karena selama menikah, baru pertama kali ini ia harus berbagi kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Doll Wife [End]✓
RomantikStory 7 Lily Ainsley Abigail, seorang gadis dari anak sang pembantu dinikahkan dengan anak dari seorang yang memiliki kekayaan berlimpah. Kalingga Gave Nagendra, adalah putra sulung dari marga Nagendra, yang dijodohkan dengan Lily. Dikarenakan adany...