💉TriKa-02💉

5.9K 859 66
                                    

Jangan sider, minimal vote, kalau gak mampu komen ya minimal vote aja.

JANGAN SIDER!

200 vote dan 50 komen, GAS!

💉Happy Reading💉

Syaka sibuk menanam bunga mawar di taman depan Mansion, sementara Tricia sibuk duduk dibawah pohon mangga sambil mengawasi Syaka.

Bocah yang akan berulang tahun ke 6 tahun itu, tampak imut dengan kaus putih dan celana pendek putih, kaus putihnya bergambar babi hitam.

Itu loh, yang sering disebut monokorobo.

"Kak Ici," panggil Syaka dengan suara lucunya, bocah manis itu berlari pelan kearah Trici lalu duduk dipangkuannya.

Tricia dengan pelan mengelus pipi gembul Syaka "Kenapa? Kau lapar?" Tanya Trici tenang.

"Bukan itu, tapi ini." Ternyata Syaka membuat mahkota dari bunga yang dia petik sebelum tadi dia menanam bunga mawar.

Mahkota bunga yang berwarna merah, serupa dengan warna mata Trici.

"Caka buat ini untuk Kak Ici, warnanya cantik, kaya mata Kak Ici," tuturnya manis seraya memakaikan mahkota itu ke kepala Trici.

Rambut pirang yang dipadu dengan mahkota bunga merah begitu pas, yah, Trici ini nenek-nenek cantik ya, umurnya aja udah 500 tahun.

"Kau tidak takut padaku, bocah?"

"Ndak, Kak Ici baik, mau nolongin Caka," jawab Syaka seraya mendusel didada Trici.

Trici mengelus rambut Syaka pelan, dan tersenyum tipis "Pandai sekali kau bicara, oh ya, bulan depan kita pindah ke Jakarta, mansion disini terlalu jauh dari sekolahmu nantinya," ujar Trici tenang.

Syaka merengut pelan "Tapi Caka suka di mansion, banyak teman," lirihnya.

"Teman yang kau maksud itu kan anak-anak vampir juga, aku mau kau berbaur dengan anak manusia sesusiamu."

Syaka tak bisa membantah, karena Syaka ini memang terlalu penurut, sebagai balas budi juga karena Trici sudah mau mengurus Syaka.

"Yasudah, Syaka nurut aja apa kata Kak Ici."

"Anak pintar." Trici mengusap pucuk kepala Syaka dan memberikan pujian singkat, pujian yang selalu Syaka harapkan dari bunda.

Mau serajin apapun Syaka saat bersama bunda, bunda tetap mengatai Syaka anak sial, hanya Tricia yang bahkan bukan manusia tapi memperlakukan Syaka dengan baik.

"Syaka sayang Kak Ici," tuturnya dengan senyum manis yang lucu, sampai gigi kelincinya timbul.

Tawa pelan Trici berikan, dia mengangguk "Kak Ici juga sayang Caka," balasnya tenang.

Entah bagaimana kedepannya nanti.

.......

Setelah Syaka memasuki usia 6 tahun lebih 5 bulan, Syaka masuk ke salah satu SD Swasta berbasis International, dan lagi pun di sekolah itu semuanya adalah manusia.

Sebab vampire atau werewolf memiliki sekolah mereka tersendiri, jadi sekolah dibagi sesuai ras masing-masing.

Syaka sudah rapi dengan seragam sekolah merah putihnya, tubuhnya mungil, pipi gembul yang merah merona alami ditambah poni tipis didahinya.

Syaka menggenggam erat tangan Trici saat Trici mengantarnya ke dalam kelas, ini kali pertama sejak 1 tahun lebih Trici menampung Syaka, Syaka berada jauh dari Trici.

"Kak Ici, Caka takut," lirihnya dengan tatapan mata bulat memelas.

"Kau harus belajar mandiri Syaka, Lilith akan menjadi temanmu," cetus Trici menunjuk pada Lilith, burung kenari jantan yang merubah dirinya menjadi bocah laki-laki berusia 6 tahun.

Lilith memiliki ekspresi yang datar, bahkan terkesan nge blank sih.

"Lith, jaga Caka, mengerti?" Pesan Trici.

Lilith mengangguk "Kalau aku berhasil menjaganya, kau harus carikan aku kenari betina," cetus Lilith memberi penawaran.

Trici merotasi matanya malas "Ya terserahmu."

Lalu Trici mengecup dahi Syaka lembut "Belajar yang rajin," ujarnya pada Syaka.

"Kalau Syaka jadi anak pintar, Kak Ici janji ya, jangan tinggalin Caka."

"Iya."

"Janji jari kelingking." Syaka menjulurkan kelingking mungilnya pada Trici dan langsung Trici sambut, dia menautkan jari kelingking mereka bersama.

Senyum kecil Trici berikan "Baiklah, janji jari kelingking."

Senyum ceria Syaka berikan, hidupnya sangat amat baik sejak Trici menampungnya.

Bahkan terlalu baik seperti mimpi.

Oh ya, Lilith memiliki rambut pirang gelap dan mata biru muda, sementara Syaka memiliki rambut hitam kecoklatan dengan mata biru gelap, jadi Syaka dan Lilith di sekolah akan dikenal sebagai anak kembar.

Untuk saat ini, Trici menyuruh Lilith untuk menjaga Syaka di sekolah, lagipula siapa yang berani mengusik mate kecil Trici.

Disaat Trici sudah memberikan tanda mate dibagian tengkuk Syaka.

Hanya tanda berupa lingkaran mawar, Trici meninggalkan sebagian kecil sihirnya pada tubuh Syaka, agar tak ada yang bisa menganggunya.

Trici hanya mencium tengkuk Syaka dan tanda itu pun muncul, itu cara cepat untuk melindungi mate dari ancaman atau bahaya.

Syaka dengan kepribadian manis dan ceria, menjadi mate Trici si vampir pendiam, dominant dan pemalas.

Yah, apalagi saat dewasa Syaka menjadi sangat galak dan takut pada darah, itu semua ada alasannya.

Dan, ada penyebabnya.

💉Bersambung💉

Dominant Vampire [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang