💉TriKa-17💉

3.4K 464 54
                                    

Horeee akhirnya aku mood lagi untuk update muahahahahaha.

Oke guys, penuhi target dan JANGAN JIMPLANG! Jangan bikin aku ngomel-ngomel lagi yak.

200 vote dan 50 komen, gas!

💉Happy Reading💉

Kabar tentang musnahnya 80 persen ras mermaid membuat dunia imortal kian rusuh, ditambah kabar jika Trici sudah mengikat Syaka secara sah sebagai mate, membuat keadaan tak membaik.

Tapi Trici mana perduli, yang ada di otaknya ya hanya Syaka saja, tidak ada yang lain.

Sejak masa pembuahan sudah selesai, Trici membawa Syaka ke dunia manusia lagi, dan membiarkan Syaka hidup seperti manusia normal lainnya.

Rambut biru panjangnya dibiarkan tergerai, Syaka tak merasa insecure dengan bentuk tubuhnya selagi dia bersama Tricia, rasa insecurenya hilang.

"Iciiiii!"

Tricia yang tadinya sibuk memasakan sarapan untuk mereka berdua, menoleh pelan kala merasakan pelukan hangat dari belakangnya.

Senyum tipis dia berikan, dada kenyal Syaka menempel pada punggung Tricia.

"Kenapa sayang?" Tanya nya seraya berbalik dan merangkul pinggang Syaka, Syaka mendongak dengan bibir yang mengerucut pelan.

Manjanya~

"Aku bosen di rumah, kenapa kita enggak pergi aja sih?" Protesan lucu itu selalu membuat Tricia bahagia, ya, hanya mereka berdua saja sudah cukup.

Dengan lembut Trici menangkup wajah cantik Syaka dan mengelus pipinya lembut, Tricia bahkan tak merasa menyesal atau bersalah setelah menghabisi hampir semua ras mermaid.

Tak ada kata penyesalan demi sang mate terkasih.

"Kamu itu terlalu indah, Syaka, kalau kita keluar, ke kota semisalnya, pesona alami kamu yang seorang mermaid bisa membuat banyak kalangan jatuh hati, aku tidak suka berbagi," tutur kata manis dari Tricia mampu membuat tungkai Syaka lemas.

Dasar, Syaka selalu lemah jika berhadapan dengan Tricia tersayangnya.

"Apasih, aku gak semenarik itu," rengutnya seraya memainkan sedikit rambut kebiruannya, lucu sekali mate Tricia ini.

Dan hari itu mereka berakhir di kasur-enggak, maksudnya mereka pelukan manja di tempat tidur, bukan nganu-nganu seperti yang dibayangkan.

Lagipula, Syaka masih belum bisa ditiduri setelah masa pembuahan itu, terlalu rentan pada tubuh lemahnya.

Suasana hati keduanya sangat baik, jadi hanya bergelung berdua dibawah selimut sudah cukup.

"Kamu mau punya anak berapa?" Tanya Syaka penasaran.

"Berapa ya? Mungkin 2 aja."

"Sedikit sekali," rengut Syaka.

"Loh, ya cukup segitu saja sayang."

Rengutan Syaka hilang saat Tricia mengecup ringan lekuk lehernya yang indah, pipi Syaka sudah memerah bak mawar yang merekah ruah.

Pemandangan yang sangat Tricia sukai.

"Uh..berhenti menciumku," rengeknya.

"Memang kenapa? Tidak boleh?"

"Geli tau." Bibir mungil kemerahan itu mengerucut, dengan sengaja Tricia mengecup bibir indah itu dan melakukan ciuman yang mampu membuat Syaka pingsan.

Pingsan kehabisan napas hahahaha.

"Aaah berhentiii! Aku gak bisa napas!"

Tawa Tricia pecah, indah sekali kehidupan mereka sekarang.

Yah, sekarang, karena tidak akan ada lagi kebahagiaan setelah hari ini.

Jauh di dunia imortal belahan lainnya, semua sudah bersatu untuk menyingkirkan Tricia dari Syaka.

Jika keduanya tak bisa dipisahkan, maka kematian tak bisa dielakan.

Mereka berdua adalah kutukan mengerikan yang bisa membumi hanguskan para ras di dunia imortal.

"Kurung saja Tricia nantinya, ingat kan, vampir seperti dia tak bisa mati, tapi tidak untuk mate kecil itu, bunuh saja dia."

Perintah Tetua Vampir menjadi komando mutlak, komando akan perpisahan kedua sejoli tersebut.

💉Bersambung💉

Dominant Vampire [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang