💉TriKa-05💉

5.1K 702 54
                                    

Yang mau masuk Saluran di whatssap, dm aku yak, soalnya gak bisa naruh link di komen hehe, jadi nanti segala notif update dan cerita baru bakal diinfokan di saluran wattpad Ryn.

200 vote dan 50 komen, GAS! JANGAN SIDER!

💉Happy Reading💉

Syaka menatap pantulan dirinya di cermin, ada yang aneh.

"Kak Ici, rambut Caka makin panjang," adu Syaka pada Tricia yang sedang berbaring malas di kasur.

Ini hari minggu, dan Syaka juga libur sekolah, biasa kalau hari libur Syaka lebih milih manjaan sama Tricia dibanding keluar main sama teman-temannya.

Syaka punya teman kok, ada 3 orang, namanya Seyan, Senan dan Sion.

Tricia menoleh kearah Syaka lalu berdehem pelan.

"Mungkin kau mulai masuk masa pubertas," celetuk Tricia seraya menarik Syaka agar duduk di kasur, lalu memeluk pinggang Syaka.

Syaka merengut "Masa sih? Tapi kenapa rambut bawah Caka warnanya biru? Nanti guru Caka marah kalau rambut Caka warna-warni," lirihnya seraya mengelus pipi Tricia lembut.

Tricia menghela napas pelan "Yaudah nanti kan bisa di cat warna yang sama dengan rambut aslimu."

"Kak Ici, ini beneran gak apa-apa kan? Caka punya firasat buruk."

Mendengar nada bicara Syaka yang bergetar, Tricia segera bangkit dari baringnya kemudian mengangkat Syaka untuk duduk dipahanya.

"Syaka, percaya padaku oke? Semua baik-baik aja, aku selalu menjagamu," bisik Tricia tenang seraya mengelus pipi Syaka dan menyentuh pelan rambut bawah Syaka.

Rambut Syaka tumbuh panjang lebih cepat, 3 bulan silam masih setengkuk, dan sekarang sudah mencapai bahu, terlalu cepat.

Bibir Syaka bergetar pelan "Caka gak aneh kan? Caka takut kelihatan aneh," lirih Syaka bergetar.

"Kau tidak aneh Syaka, berhenti berpikiran buruk."

"Caka hanya cemas, Kak Ici." Pelan, Syaka memeluk Tricia erat dan mendusel dibahu Tricia.

Syaka tak mau mengatakan jika ada hal lain yang terjadi padanya, perubahan yang Syaka tak pahami.

Syaka melirik pelan pada jari-jarinya yang terlihat lentik, bahkan lentiknya itu seperti jari perempuan.

Syaka takut, benar-benar takut.

"Kak Ici, Caka takut.." Air mata mengalir pelan, Syaka hanya takut dibuang, dia tak punya siapa-siapa selain Tricia, Syaka tak mau jika suatu hari dia menjadi sesuatu yang tak Tricia sukai.

"Ada aku, tenang saja."

Tricia mengelus rambut Syaka pelan dan lembut, sesekali mengecup dahi Syaka.

....

Syaka menunduk pelan saat melihat salah satu guru memanggilnya ke ruang BK dan mengintrogasinya secara pribadi.

"Syaka, rambut kamu itu terlalu panjang untuk laki-laki, segera potong ya, siswa di sekolah tidak boleh berambut panjang," tegur Buk Nita, Guru BK.

Syaka mengangguk pelan "Baik, Buk, nanti Syaka potong sepulang sekolah."

"Bagus, kamu ini siswa pintar, jangan sampai ada sesuatu yang membuat kamu buruk, karena satu keburukan bisa menghilangkan seribu kelebihan," nasihat Ibu Nita.

Syaka mengangangguk paham, sebenarnya dia tak perduli pada tatapan orang, dia hanya perduli pada Tricia.

Perduli pada tanggapan Tricia terhadap Syaka, perduli terhadap bagaimana Tricia memanjakannya.

Syaka hanya punya Tricia yang selalu melindunginya, Syaka berusaha sempurna hanya untuk Tricia.

Setelah selesai dari ruang BK, Syaka berjalan kembali ke kelas.

Lilith sendiri juga ada di kelas, Syaka duduk satu meja dengan Sion, kalau Lilith duduk sama Seyan.

"Jadi gimana? Buk Nita bilang apa?" Tanya Sion begitu Syaka duduk di kursi.

"Ya ditegur kaya biasa, katanya harus potong rambut," jawab Syaka.

"Ya memang harus, rambutmu itu kepanjangan, btw nanti mau masuk SMP mana?"

"SMP International lagi kata Kak Ici."

"Banyak uang ya Kak Ici."

"Ya banyak, dia kan vampire."

Semua orang tau kalau Syaka diasuh oleh vampire, ya jelas, tanda kepemilikan ditengkuknya sudah menunjukan kejelasan.

Dan lagi keberadaan Vampire, Werewolf dan makhluk immortal lainnya kan bukan hal aneh lagi.

"Syaka, kalau mermaid sama werewolf bisa jadi mate gak?" Tanya Sion tiba-tiba.

Syaka menoleh kearah Sion dengan tatapan heran "Mate? Oh, maksudnya pasangan jiwa gitu ya? Aku kurang tau sih, tapi kayanya gak bisa deh, soalnya mermaid makhluk air sementara werewolf makhluk darat, jadi gak bisa bersama," tutur Syaka.

"Yah.."

"Kenapa? Mate kamu apa? Bukanya kamu manusia?"

"Iya aku manusia, tapi kan abang aku werewolf, kamu lupa ya mami aku manusia sementara papi aku werewolf, jadi aku manusia dari darah mami sementara abang werewolf dari darah papi, nah, mate abang aku mermaid, makanya aku tanya sama kamu."

Syaka ber oh ria "Mermaid itu cantik ya, sayang mereka pemalu," kekeh Syaka.

"Iya, kayanya nanti kita bisa masuk SMP International campuran deh, jadi kita bisa ketemu makhluk imortal lainnya."

Bukan ide buruk, lagipula, Syaka tak masalah.

Kan, dia manusia, jadi tak ada masalah jika berbaur dengan makhluk imortal.

Tanpa Syaka tau, jika itu adalah ide yang sangat buruk.

💉Bersambung💉

Dominant Vampire [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang