💉TriKa-04💉

4.8K 730 58
                                    

Kalau sahur nanti penuh, aku up lagi, kalau gak up berarti lupa.

200 vote dan 50 komen, kalau jimplang aku unpub, awas aja.

JANGAN SIDER! Vote diawal atau diakhir.

💉Happy Reading💉

Trici melihat perkembangan Syaka dari tahun ke tahun, dan Trici tau kalau Syaka ini anak yang sangat ceria dan juga pintar.

Saat Syaka naik ke kelas 6 SD, Syaka mendapatkan kembali ranking 1, dari kelas 1 sampai kelas 6 Syaka selalu menjadi yang terpintar.

Itu karena Syaka mau membuat Tricia bangga.

Diumurnya yang baru masuk ke 11 tahun, tinggi badan Syaka bisa terbilang pendek, ya, Trici juga sudah membawa Syaka ke dokter untuk sunat saat Syaka kelas 5 SD.

Walau Syaka ini non muslim, dan Tricia hanya tau Syaka ini sering berdoa, tapi tidak tau pada Tuhan yang mana.

Tubuh Syaka pendek, agak berisi dibagian pipi, pipinya selalu merona, rambutnya selalu terlihat halus karena Trici merawatnya dengan baik.

Setiap kali Syaka mendapat juara kelas, dia akan memberikan hadiah kenaikan kelas pada Tricia, biasanya sih bucket bunga, uang dan piala.

Semua Syaka berikan pada Trici.

Dan, ada yang Trici bingungkan dari Syaka, yaitu, ujung rambutnya bukan berwarna hitam kecoklatan, melainkan ada campuran sedikit warna biru gelap, sama seperti warna mata Syaka.

"Kak Ici, kakak darimana?"

Tricia menoleh pelan begitu masuk ke dalam rumah, Syaka terlihat khawatir, pasalnya Tricia pulang dalam keadaan terluka dibagian perut.

Syaka sendiri masih memakai apron, tadi Syaka baru selesai masak untuk makan malam, ya walau dia tau Tricia gak makan makanan manusia, tapi terkadang Tricia mau memakakan masakan Syaka.

Syaka pintar masak loh, dia yang selalu memasak sejak kelas 5 SD, Syaka juga yang beresin lantai 1, kalau lantai 2 dan 3 itu urusan Ghoster.

"Oh, aku dari hutan, menemui bangsa werewolf yang berani ninggalin jejak di depan rumah," celetuk Tricia seraya menutup kembali lukanya dengan kekuatan vampirnya.

Tricia kan vampir, abadi, jadi mudah saja baginya menyembuhkan luka, selain luka dari benda yang terbuat dari logam murni.

Syaka berjalan kearah Tricia kemudian mengelus pipinya, tinggi Syaka juga mentok di dada Tricia, maklum, masih SD ini.

"Kakak udah makan?" Tanya Syaka pelan.

"Maksudmu minum darah?"

Anggukan Syaka berikan "Iya, kalau belum, minum punya Caka aja," tawar Syaka seraya menjulurkan pergelangannya pada Tricia.

Sejak Syaka masuk ke kelas 5 dan sejak Syaka disunat, Syaka jadi tak segan menawarkan darahnya untuk Tricia, tapi Tricia selalu menolak.

"Enggak ah, kau masih terlalu kecil," tolak Tricia seraya mengusap gemas kepala Syaka.

Rengut pelan Syaka berikan "Caka udah besar tau, udah 11 tahun," rengeknya seraya memeluk Tricia manja.

Elusan Tricia berikan dirambut Syaka, lalu mencium dahinya.

"Masa iya udah besar, perasaan dulu aku memungutmu, kau masih kecil, masih suka nentengin boneka babi hitam," ejek Tricia.

Syaka merengek lebih kuat lagi, dia tak mau dianggap anak kecil lagi, Syaka udah besar!

"Caka bobok sama Kak Ici ya nanti?"

"Kau sudah 11 tahun Syaka, ya ampun."

"Gak perduli, Caka mau bobok sama Kak Ici, Caka gak bisa kalau bobok sendiran, Caka takut," rengeknya manja.

Tricia tau kenapa Syaka takut, karena banyak juga Vampir liar yang suka mendatangi jendela kamar Syaka dan memberontak ingin masuk, itulah kenapa Syaka lebih memilih tidur bersama Tricia.

"Yaudah," putus Tricia seraya mengangkat tubuh berisi Syaka dan digendongnya dengan mudah.

Rona merah kembali terlihat diwajah Syaka "Hehe," tawanya pelan dan mendusel dibahu Tricia.

Syaka belum tau kenapa rambutnya bisa berubah warna dibagian ujungnya, Syaka juga tidak tau kenapa  dia begitu terpikat pada Tricia.

Syaka tidak tau sama sekali, yang Syaka tau, Syaka hanya mau bersama Tricia sampai Syaka tua.

"Kak Ici gak boleh nikah selagi Caka masih ada," celetuk Syaka tiba-tiba.

Tricia terbatuk pelan, agak kaget dengan ucapan Syaka.

"Kau ini, anak kecil gak boleh bahas pernikahan," tegur Tricia.

Syaka hanya merengut, apa yang Syaka bilang itu serius, Tricia tak boleh bersama orang lain selagi Syaka masih tinggal disini.

"Caka sayang Kak Ici, Kak Ici kan pemiliknya Caka, jadi Kak Ici harus setia ke Caka."

"Bahasa mu itu."

Syaka terkikik lucu, dia mencium pipi Tricia lalu mendusel dibahunya lagi.

Syaka menyayangi Tricia, sangat, karena Tricia lah penolong Syaka disaat Syaka dibuang.

Tricia adalah batu dimana Syaka bertahan hidup.

💉Bersambung💉

Dominant Vampire [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang