💉TriKa-09💉

4.1K 654 72
                                    

JANGAN SIDER! Ayolah, minimal vote kalau gak mau komen, gampang banget padahal, tapi tetap aja jimplang votenya.

200 vote dan 50 komen, AYO!

💉Happy Reading💉

Syaka terbangun di jam 2 malam, Syaka terbangun setelah mendengar suara dobrakan yang disusul suara bantingan pintu ke lantai, begitu menggema.

Rambut panjang Syaka terlihat acak-acakan, ya wajar, biasanya Syaka kalau tidur rambutnya selalu tergerai.

"Kak Ici udah pulang?" Tanya Syaka dengan suara mengantuk, dia mengucek matanya pelan, kemudian turun dari kasur dengan sandal berbulu di kakinya.

Syaka memeluk boneka babi hitam kesayangannya, dia sempat mengikat rendah rambut panjangnya lalu disampirkan ke bahu, menyamping.

Dengan masih mengantuk, Syaka berjalan keluar dari kamar.

"Kak Ici?" Panggilnya saat melihat siluet gadis berambut pirang yang tengah berdiri di area bar dapur.

Syaka segera berjalan mendekati siluet yang dia pikir adalah Tricia, dan memeluk pinggangnya manja.

Kenapa Syaka bisa berpikir itu adalah Tricia, karena pakaian yang dikenakan tadi juga pakaian Tricia.

"Kakak mandi dulu, bau amis darah, berapa orang yang kakak serang, hm? Kayanya kakak habis dapat banyak buruan," cetus Syaka seraya mendusel dipunggung gadis itu.

Tak ada sahutan, hanya ada suasana hening yang mulai mencekam.

"Darah mermaid.."

Syaka mendongak saat mendengar bisikan tersebut, matanya seketika membelalak.

"Darah mermaid segar," gadis yang Syaka peluk mulai memutar kepalanya dan menatap kearah Syaka, yang notabene memeluknya dari belakang.

Benar, kepala gadis itu berputar dari depan ke belakang, dengan seringai lebar, taring tajam dan mata merah darah penuh napsu membunuh.

Dengan cepat Syaka melepas pelukannya dan berlari cepat dari dapur.

Dia ingat kata Tricia, kalau ada sesuatu, pergi dan sembunyi di dalam kolam.

"DARAH MERMAID! HAHAHAHAHA!"

Vampir perempuan itu melesat dengan cepat, mengejar Syaka yang terus berlari dengan masih memeluk boneka babi hitam kesayangannya.

"Hah, hah, Kak Ici, Caka takut," bisik Syaka bergetar dengan air mata yang mulai bercucuran.

Benar kan, firasatnya benar.

"KEMARI KAU MERMAID KECIL!"

SRAK!

Vampir itu mencakar punggung sempit Syaka dengan kuku tajamnya.

"Akh!" Syaka tak berhenti walau dia merasakan sakit yang teramat sangat dipunggungnya.

"KEMARI KAU!" Vampir itu meraih rambut panjang Syaka dan mencengkramnya kuat, sampai Syaka tertarik ke belakang dan terjatuh.

Dominant Vampire [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang