PDF Kidnapping sudah ready ya. Harga normal 45rb. Promo 42rb cuma sampai besok. Yang minat cus hubungi nomer saya
082216211114Happy reading 🥰
____**____
"Maaaas, tolong jangan begini lagi. Suamiku sakit keras. Aku harus ke rumah sakit. Dia membutuhkanku Maaaas."
Seorang wanita berusia tiga puluhan tampak ketakutan di depan pria berseragam tentara yang berdiri gagah di hadapannya. Pria itu tampak sangat berhasrat menatap perempuan yang kini menangis tak berdaya di hadapannya.
"Aku baru saja pulang berdinas. Aku dari batalyon dan belum pulang ke rumah. Aku menemuimu untuk pertama kali karena aku sangat merindukanmu Vina. Dan kau justru memikirkan suamimu yang sebentar lagi akan mati itu. Untuk apa Vina? Dia hanya menyusahkanmu. Aku yang selama ini selalu mencintaimu dan memberikan semua kebutuhanmu. Kenapa kau terus memikirkan lelaki tidak berguna itu?"
Pria bernama Prasetya itu meraih tubuh Vina yang hendak kabur kemudian memeluknya dari belakang dengan erat. Prasetya menciumi leher dan pipi Vina hingga wanita itu menangis ketakutan.
"Maaas, anakku berada di luar. Jangan sampai dia melihat. Aku harus segera ke rumah sakit Maaas. Suamiku menungguku. Tolong akhiri ini semua Mas. Aku takut."
"Apa yang kau takutkan sayang. Sudah kubilang, kau menurut padaku, maka aku akan memberikan segalanya padamu. Aku menikah dengan Devi demi masa depan kita. Dengan menikahi Devi, aku dengan cepat bisa naik pangkat dan menjadi orang berpengaruh karena posisi mertuaku. Aku hanya menyuruhmu menunggu Vina. Tapi dengan bodohnya kau malah menikah dengan mandor sialan itu. Dan lihatlah sekarang, dia hanya bisa menyusahkanmu."
"Tutup mulutmu!! Aku tidak mau jadi perusak rumah tangga orang. Aku wanita terhormat meskipun miskin. Aku bukan kau yang menggadaikan harga diri demi jabatan. Aku tidak pernah menyesal menikahi Mas Fadil. Setidaknya dia bukan lelaki yang gila kekuasaan sepertimu!!"
Prasetya membalikkan tubuh Vina hingga menghadapnya. Pria itu tampak marah melihat mantan kekasihnya yang kini lebih membela suaminya. Apalagi mengatainya menggadaikan harga diri. Apa Vina tidak bisa mengerti sedikitpun jika ia menikah dengan Devi demi masa depan mereka.
"Apa sedikitpun kau tidak mau mengerti tujuanku menikahi Devi. Aku sama sekali tidak mencintainya. Aku hanya membutuhkan pengaruh kedua orang tuanya. Jika aku sudah berada dipuncak, mereka semua akan aku singkirkan dan aku akan kembali padamu Vina. Tapi lihat yang kau lakukan, kau justru meninggalkanku."
"Karena aku bukan wanita simpanan Mas. Aku wanita baik-baik. Sekarang pergilah!! Aku tidak mau melihatmu lagi!!"
Prasetya geram melihat semua penolakan Vina padanya. Ia sudah muak membujuk Vina secara baik-baik untuk melayaninya dan tutup mulut. Vina memang harus dipaksa seperti biasanya. Dan Prasetya yang terlanjur merindukan Vina sudah tidak bisa menahan diri lagi.
"Dengar Vina, aku sudah tidak peduli lagi kau wanita terhormat atau tidak. Aku juga tidak peduli pada istriku. Yang jelas, aku hanya peduli pada hubungan kita dan saat ini aku sudah sangat merindukanmu. Anak buahku berjaga di luar dan akan menahan putramu agar tidak masuk. Jadi diamlah sekarang dan layani aku karena aku sangat butuh dirimu saat ini juga."
"Aku tidak sudi!! Aku tidak mau lagi. Aku tidak mau tidur dengan suami orang!!"
"Dan kau pikir aku peduli. Hanya keinginanku yang berlaku sekarang. Keinginanmu tidak ada yang peduli Vina."
Wanita satu anak itu hendak berlari namun kalah sigap dengan pria berseragam loreng itu. Prasetya meraih tubuh Vina dengan cepat kemudian memanggulnya seperti karung beras.
Vina berteriak saat Prasetya menindih tubuhnya. Untungnya rumah wanita itu agak jauh dari tetangga, Prasetya bisa lebih leluasa setiap datang ke rumah wanita itu untuk menyalurkan hasratnya. Ia menaruh beberapa anak buahnya di luar agar anak wanita itu tidak bisa masuk ketika ia belum selesai.
Vina terus memberontak saat Prasetya merobek pakaiannya dan mulai menggerayangi tubuhnya. Vina merasa jijik dengan semua sentuhan pria yang bukan suaminya itu. Namun pria itu tidak pernah peduli. Prasetya tetap memaksakan dirinya untuk menyentuh Vina, memasuki tubuh wanita itu hingga Vina tidak berdaya dan hanya menangis pilu saat Prasetya kembali menggagahi tubuhnya dengan paksa.
**
Darren kelelahan setelah bermain layang-layang dengan teman-temannya di pesawahan. Ia ingin pulang untuk mandi dan setelahnya Darren ingin istirahat. Darren melambaikan tangan kepada teman-temannya yang saat ini juga hendak pulang ke rumahnya masing-masing.
Rumah Darren agak jauh dari tetangga, jadi jika pulang agak sore, kadang ia dijemput ibunya. Namun kali ini agak aneh, sudah jam empat sore dan ibunya belum menjemputnya. Jadi Darren berinisiatif untuk pulang sendiri karena sudah kelelahan.
Sampai jalan yang sudah dekat dari rumahnya, Darren melihat dua orang berpakaian tentara ada di depan rumahnya. Sebenarnya ini bukan sekali dua kali pria-pria berseragam seperti itu wara-wiri di rumahnya. Sejak ayahnya sakit, pria-pria berseragam loreng itu kerap mampir ke rumahnya.
Ibunya mengatakan jika pria-pria itu adalah kerabat jauh ibunya yang tengah menanyakan kabar sang ayah. Tapi anehnya, kenapa orang-orang itu jadi sering datang ke rumah terutama ketika ayahnya di rumah sakit. Ibunya juga pernah bilang, jangan masuk rumah dulu jika orang-orang itu belum pergi. Memangnya kenapa? Darren bingung dan tidak mengerti sama sekali. Sudah sering pria-pria itu kemari dan selama itu pula Darren tidak berani masuk rumah meskipun sangat penasaran. Ia takut ibunya marah jika perintahnya dilanggar.
Tapi kali ini, rasa penasaran Darren mengalahkan ketakutannya pada kemarahan sang ibu. Ia berjalan menuju rumahnya dengan langkah sepelan mungkin agar dua orang yang duduk di depan rumah itu tidak menyadari kehadirannya. Ia merangkak melewati samping dan mengendap-ngendap menuju rumah bagian belakang agar ia bisa masuk ke dapur.
Darren harus mengendap-ngendap hingga akhirnya bisa masuk dapur tanpa ketahuan dua orang berseragam loreng itu. Darren berjalan pelan sambil celingukan. Tidak ada siapapun, namun dari kamar ibunya, terdengar suara aneh sang ibu yang seperti orang yang baru saja makan pedas dan menangis.
Darren yang penasaran akhirnya berjalan pelan menuju kamar ibunya. Pintu kamar sang ibu sedikit terbuka dan Darren mengintipnya karena tidak berani masuk. Mata Darren melotot saat melihat ibunya di tindih seorang pria dan keduanya tidak mengenakan apapun di tubuhnya.
Ibunya tampak menangis ketika si pria di atasnya seperti memompa tubuh sang ibu. Kedua tangan ibunya di pegangi erat dan sang ibu seperti tidak bisa bergerak. Ibunya menangis ketika si pria bergerak di atas tubuhnya. Darren tidak tahu kenapa keduanya seperti itu dan apa yang sedang mereka lakukan.
Suara dua orang yang masuk ke dalam ruang tamu membuat Darren ketakutan jika ia ketahuan. Darren segera berjalan pelan menuju dapur dan bersembunyi di sana sambil menangis. Darren tidak tahu apa yang di lakukan pria itu pada ibunya. Apa pria itu akan membunuh ibunya? Jika sampai ibunya di bunuh, lalu bagaimana dengan nasibnya. Darren yang ketakutan menangis lirih di lantai dapur dan tidak berani keluar dari rumah karena takut ketahuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kidnapping ( On Going )
RomanceAgni Prasetya Hadiwinata, seorang putri panglima TNI yang selama ini selalu di abaikan oleh keluarganya sendiri. Sang papa terlalu sibuk dengan karir politiknya, sedangkan sang ibu yang selalu diabaikan ayahnya juga sibuk dengan dunianya sendiri. Ka...