HBL : Pertemuan

1.3K 60 0
                                    

Halo!

°°°°°°
Laluna merupakan murid dari Daisy school, ia masuk di situ karena beasiswa. Hiduo berdua hanya dengan bunda nya.

Sang ayah sudah lama meninggal akibat penyakit jantung, yang mengharuskan bunda nya bekerja extra untuk memenuhi kebutuhan.

Tak lupa juga Luna yang sering membantu bunda nya, seiring berjalan nya waktu kini Luna telah lulus dari sekolah tersebut.

Ia tak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena faktor ekonomi, namun tak membuat Luna merasa kecil hati.

Kini ia berjalan sendirian sambil membawa sebua keranjang tenteng yang berisi kue-kue untuk di titip kan ke warung. Saat asik berjalan ia tak sengaja menabrak seorang wanita.

"Eh! Maaf bu! Luna gak liat-liat jalan"

"Udah-udah gpp"

Luna memasang wajah khawatir sekaligus bersalah, ia membantu wanita tersebut duduk di bangku pinggir jalan.

"Maafin Luna ya tante, Luna gak liat-liat kalo jalan" ucap nya sekali lagi.

"Udah gpp, tante juga salah kok" balas nya yang sedang mengelus surai lembut Luna.

Wanita tersebut memperhatikan muka Luna, ia merasa familiar. Mengamati begitu dalam.

"Nama kamu siapa?" Tanya nya.

"Eh, Laluna tan"

"Nama panjang?"

"Laluna delicia park" wanita tersebut terdiam sebentar.

"Kamu anak nya, Lia delicia park?" Luna mengangguk.

Wantia tersebut sumringah dan bertepuk tanga tiba-tiba, membuat Luna sedikit kaget.

"Di mana arah rumah mu?" Luna pun berjalan di iringi dengan wanita itu menuju rumah nya.

°°°°°°
Mereka pun sampai di depan rumah sederhana yang terlihat rindang, karena banyak bunga-bunga yang menghiasi halaman depan nya.

"Mari tan" ucap nya lembut.

Wanita tersebut mengangguk.

Akhira nya sampai wanita tersebut duduk di sofa yang berada di ruang tamu, dan Luna pergi memanggil bunda nya.

Wanita itu melihat sekeliling, ia melihat ada foto Luna dan kedua orang tua nya, "lucu" ucap nya.

"Ya? Siapa, maaf berantakan" ucap Lia.

"Gpp" Lia pun melihat siapa orang itu.

Ia terdiam, mencerna.

"Mina? Mina kan ya?!" Mina pun mengangguk.

"Astaga udah lama gak ketemu, sehat-sehat aja kan?"

"Iya sehat dong, kalo gak mana mungkin saya di sini"

Mereka berbincang mengenang masa lalu yang tak lain mereka merupakan sahabat, sampai Mina nyeletuk.

"Doa kita terkabul ya"  Lia tersenyum dan mengangguk.

"Aku ingin membicarakan janji kita dahulu, ajak anak mu nanti malam ke restoran ini" ucap Mina.

Dan ia memberikan kartu yang berisi nama restoran tersebut, Lia hanya tersenyum.

°°°°°

Malam pun tiba, kini mereka berkumpul satu meja. Tak ada yang membuka percakapan sampai Mina nyeletuk.

Luna yang terlihat kebingungan dan berhadapan dengan lelaki dingin yang menatap nya tajam, tambah keringat dingin.

Luna memainkan baju nya, tanda dia gugup.

"Kalian berdua pasti bingung, kita berkumpul seperti ini karena ingin menjodoh kan kalian berdua" ucap Mina.

Kedua nya oun melotot.

"Gak tan, gak. Luna gak mau tante" tolak mentah-mentah Luna.

"Fendi juga gak mau ma, gak jaman jodoh-jodohan begini" ucap nya dingin.

"Kalian berdua harus mau, Fendi kamu gak kasian sama mama yang udah tua kaya gini? Mama pengen cepat momong cucu"

Fendi menghela nafas, kalo sudah keluar jurus mama nya ia tak bisa menolak.

"Ya, Fendi terima"

"Luna?"

Luna menggeleng , "Luna gak mau tan, mama...."

"Ikutin saja ini demi kebaikan kamu juga, sayang"

Menghela nafas kasar, Luna pun mengiyakan perjodohan tersebut. Ia sedikit takut dengan cowo di depan nya ini, menurut nya seram lebih dari hantu.

TBC

Kasian Luna :)

•Laluna Delicia Park

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Laluna Delicia Park

•Fendi Abraham Lionel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Fendi Abraham Lionel

HATE BECOMES LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang