HBL: Dia koma..

211 15 0
                                    

Happy reading!

°°°°°
Fendi menoleh ke belakang saat bahu nya terasa ada yang memegang.

"Eh, papa" papa nya pun duduk di samping Fendi, menatap anak nya itu sangat lama.

"Ayok ke ruangan nya Luna, operasi nya sudah selesai tapi...kata dokter Luna koma. Tak tau kapan akan siuman" lalu ia pergi.

Fendi terdiam, baru saja ia ingin senang karena operasi nya berjalan dengan lancar tetapi di gantikan dengan Luna yang koma.

Fendi berjalan dengan sedikit lemas tak sanggup untuk memasuki ruangan itu, jika masuk ia akan melihat orang yang ia cintai tertidur pulas.

Di depan kamar Luna ada mama dan papa nya menunggu, mempersilahkan Fendi untuk masuk duluan karena maksimal orang masuk hanya dua orang.

Fendi melihat Luna yang tertidur pulas wajah nya terlihat sangat cantik, mengapa baru sekarang Fendi menyadari itu?

"Apa kau tak ingin bangun?"

"Apa ini hukuman untuk ku? Ya, mungkin ini hukuman yang di beri tuhan" Fendi duduk di samping Luna ia selalu memperhatikan wajah Luna yang tertidur pulas.

Sejam berikut nya Fendi tak beranjak dari tempat nya ia terlalu nyaman di situ, tapi ada kedua orang tua nya yang menunggu di luar ingin menjenguk juga.

Ia buru-buru keluar dan mempersilahkan kedua orang tua nya untuk menjenguk.

"Kamu mau kemana?" Tanya mama nya.

"Ke panti asuhan yang sering mama papa datangin" mama papa nya saling menatap satu sama lain.

Tumben sekali anak itu ingin kesana, Fendi pun tak menghiraukan nya dan terus berjalan menuju basement lalu membawa mobil kesayangan nya melaju di jalan raya.

°°°°°°°

Sesampai nya di sana Fendi di sambut dengan anak-anak yang sangat ceria, ia kesini ada niatan untuk mengadopsi salah satu anak.

Entah apa yang mendorong nya untuk mengadopsi, tidak ada yang tau alasan nya termasuk author satu ini, hehe.

"Apa ada ibu panti nya?" Ia bertanya baik-baik dan pelan-pelan supaya anak-anak yang di depan nya ini mengerti.

Namun semua nya tetap diam, tak ada yang menyaut mereka bingung. "Apa mereka tak mengerti?" Ucap dalam hati Fendi.

Lalu ada anak gadis yang keluar dari area dapur yang memakai apron, "maaf, ibu sedang di pasar"

Fendi pun mendongak dan melihat gadis tersebut, Fendi terdiam sebentar... Muka nya begitu mirip dengan Luna.

"Ada perlu apa? Apa sedang terburu-buru?" Tanya gadis itu sekali lagi.

"Haa, tidak-tidak" jawab Fendi.

"Ouhh, kalo begitu bisa menunggu di ruang tamu saya bikin kan minuman" Fendi hanya mengangguk.

Lalu gadis itu pergi menuju dapur sebelum itu ia menyuruh anak-anak lainnya untuk pergi bermain lagi.

"Mengapa dia sangat mirip?" Bingung Fendi.

Saat melamun ibu panti pun datang, "Assalamualaikum ibu datang"

"Eh, ada pak Fendi. Apa bapak sudah lama menunggu?" Fendi menggeleng.

"Maaf sangat berantakan, saya taruh barang dulu pak" tak berselang lama gadis itu keluar dengan secangkir teh.

"Ini pak, maaf hanya ada teh"

"Gpp"

°°°°°°°°
Setelah itu Fendi berbincang dengan ibu panti dengan rencana nya untuk mengadopsi anak gadis itu.

"Bagaimana bu apa bisa? Tetapi saya bawa dia ketika istri saya sudah siuman, tenang saja bu saya memberikan uang untuk anak itu" Ibu panti tampak menimang nimang tawaran itu.

"Saya setuju dengan bapak, tapi kita juga tidak tau berapa lama istri bapak akan siuman, bagaimana saya kasih maksimal titipan 3 bulan?" Fendi terdiam sejenak.

Tak ada cara lain Fendi pun mengiyakan pendapat ibu panti tersebut, "iya saya setuju, saya akan sering berkunjung kesini kalau ada waktu" ibu panti itu pun mengiyakan.

Sesampai nya di rumah sakit Fendi langsung menuju kamar Luna, ia menduduki kursi yang berada di samping ranjang Luna.

Fendi membaca-baca biodata gadis itu, gadis yang mirip dengan istri nya. Ia kaget karena nama nya hampir sama dengan Luna.

Yaitu, Cherry dellacia prilli

TBC

Haloooo

Jangan lupa vote and komen, dadahh

HATE BECOMES LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang