HBL: .....

265 26 2
                                    

Happy reading!

°°°°°

Dizzy menarik lengan Luna tanpa sepatah kata pun, Luna hanya menuruti saja.

Sesampai nya mereka di UKS Dizzy memberhentikan Luna di samping kasur UKS, dan ia pergi mengambil sebuah salep.

"Oleskan di pipi" Luna terdiam, Dizzy memutar bola mata nya malas.

Ia dengan cekatan mengoles kan salep ke pipi Luna yang sedikit merah, "sudah di apain aja kamu sama Fendi"

Luna masih terdiam ia menikmati sensasi dingin yang menjalar di pipi nya, "kalo di tanya itu di jawab"

"Berapa kali dia main tangan?" Tanya Dizzy lagi.

"Dua kali" Dizzy terdiam.

'dua kali' ucap nya dalam hati.

Dizzy ingat saat dia melihat kemerahan di pipi Luna.

"Istirahat saja, nanti ku absen" Dizzy beranjak namun ia di jegat oleh Luna.

Luna menggeleng, "mau masuk kelas" mohon nya.

Dizzy memutar bola mata nya malas, tanpa sepatah kata pun ia menepis tangan Luna yang memegangi baju nya itu.

Luna langsung turun dan mengejar Dizzy, saat mengejar ia kembali merasa nyeri di bagian dada nya.

Luna pun berhasil menghalau Dizzy kedua kali nya, "m-mau masuk kelas" ucap nya sedikit terbata-bata.

"Istirahat, Luna!" Bentak Dizzy.

Luna sedikit kaget dan membuat dada nya menjadi sangat sakit, Luna memegangi dada nya menggunakan tangan kanan lalu tangan kiri masih memegang lengan Dizzy.

Luna merosot ke bawah dengan suara parau yang sedang kesakitan terdengar oleh Dizzy, ia mulai panik dan ikut berjongkok di hadapan Luna.

"Hey, hey! Luna!" Luna menggeleng, ia tak tahan dengan sakit nya dan berakhir pingsan.

Dizzy di buat kalang kabut oleh nya, ia bingung harus menelfon siapa. Terlintas di benak nya, ia menelfon mama nya Fendi.

Dengan penuh keberanian, Dizzy mengambil handphone milik Luna dan membuka nya, untung saja Dizzy tau kode handphone nya.

Tanpa berlama-lama ia menelfon mama Fendi.

Lama berdering, kemudian di angkat.

"Iya sayang, kenapa?"

"Ini Dizzy tan, Mantan Fendi"

"Oh ya, kenapa ya handphone anak saya ada di kamu"

"Luna pingsan tante, Dizzy bingung harus ngapain"

"Loh! Kok bisa?!, panggil siapa yang ada di situ, telpon ambulan cepat!"

Dizzy hanya mengangguk dan menutup panggilan tersebut. Ia menoleh ke sembarang arah berharapa ada yang ia kenal lewat koridor.

Di ujung koridor ada mahasiswi kelas mereka yang baru turun tangga, tanpa lama Dizzy meneriaki dia.

"Moka!" Yang di panggil pun menengok dan menyipitkan mata nya, ia melihat tubuh Luna yang tergeletak.

Dengan cepat Moka menyamperi mereka berdua, "loh! Ini Luna kenapa?"

"Aduh udah deh, telpon ambulance, plis tolong ini darurat" Moka pun langsung mengeluarkan handphone dan mendial nomor darurat.

°°°°°°
Kini mereka bertiga sudah berada di rumah sakit, menunggu hasil dokter. Dizzy merasa canggung dengan Mama nya Fendi, ia pun berjauhan.

Fora terduduk dan menunduk, ia sempat menangis namun saat melihat muak Dizzy ia merasa kesal, rasa ingin menyambak rambut nya membara-bara.

Namun ini bukan waktu yang tepat, Moka pun berada di tengah-tengah mereka, Moka menyadari ada perselisihan di antara mereka.

Tak lama dokter pun keluar dari ruangan, semua nya reflek berdiri dan menunggu hasil pemeriksaan dokter.

"Siapa keluarga dari pasien?" Tanya dokter.

"Saya dok, saya mama nya" Fora mengajukan diri.

"Mari ikut saya bu" Fora pun mengikuti dari belakang menuju ruangan dokter itu.

Mereka pun sampai, "mari duduk bu" Fora hanya mengangguk dan duduk di hadapan dokter tersebut.

"Apa dari salah satu dari suami atau ibu sendiri mempunyai penyakit serius?" To the point dokter.

Fora menggeleng, "gak dok, saya dan suami sehat-sehat saja, apa ada penyakit serius yang mengenai Luna dok?"

Dokter tersebut menghela nafas, "kalau begitu, apa pasien mempunyai orang tua selain ibu dan suami ibu?"

"Oh iya dok, Luna itu menantu saya, kedua orang tua nya sudah meninggal, seingat saya ayah nya mempunyai penyakit jantung"

Dokter itu mengangguk dan menghela nafas lagi, "begini, dari yang saya periksa pasien mengalami jantung bocor bawaan karena turunan genetik"

TBC.

Maap, up nya telat mwehehehe

Semoga nyambung-nyambung aja ya bagian akhir, kalau ada yang salah bisa kasi tau saya, maap minim pengetahuan wkwk

Janlup votment, dadahhh



HATE BECOMES LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang