Happy reading!
°°°°°
Luna mengangguk mendengar penyampaian dari Dizzy, ia berspekulasi bahwa hidup nya tak akan lama lagi.Dizzy merasa heran mengapa orang di depan nya ini biasa saja bukan nya terkejut atau semacam, tapi bagus lah dia tak terlalu kaget.
"Kira-kira berapa lama lagi aku bertahan?" Kali ini Dizzy yang di buat kaget.
Ia memukul pundak Luna, "gak! Gak ada kaya gituan, lu pasti dapat donor jantung atau bisa di operasi tanpa donor jantung!" Jelas Dizzy.
"Aku cuma nanya mengapa kau marah"
"Pokok nya kamu hidup lama!"
Mereka kembali menikmati es krim yang hampir cair itu, di sini lumayan ramai.
"Apa aja yang di sukai Fendi?" Pertanyaan itu muncul begitu saja dari mulut Luna.
"Emang kau mau ngapain?"
"Aku cuma mau menjalankan tugas ku sebagai istri itu saja"
"Jangan berpikiran kau akan hidup tak lama, ayok pulang ku jelaskan di mobil" Dizzy menarik lengan Luna untuk pulang karena ini sudah sangat malam.
°°°°°
Luna diam-diam menuju kamar Fendi karena Fendi akan pulang tengah malam, ia di beri tahu Fora karena ia ada di sana.Luna menyiapkan apa saja yang di sukai Fendi, ia masih gengsi untuk melakukan nya saat Fendi ada.
Luna merapikan kamar Fendi yang berantakan terutama di bagian baju, di dalam lemari sana baju-baju tak beraturan.
Selama ini Fendi melarang Luna masuk ke kamar nya bahkan hanya untuk membersihka nya.
Semua nya sudah beres, Luna juga menyiapkan baju santai Fendi ia letakkan di atas kasurnya.
"Selesai juga!" Lalu dia keluar memasakkan makanan kesukaan Fendi.
Luna tau Fendi pulang ia selalu mencari makanan, Luna mendapatkan nya dari Dizzy makanan apa saja yang di sukai Fendi.
"Jadi selama ini aku masak tak di sukai Fendi? Tapi kenapa selalu habis?" Gumam nya.
Tanpa berlama-lama makan pun sudah siap, ia meletakkan nya di atas meja menata dengan rapi lalu menutup nya dengan tudung saji.
Luna pun ke kamar berganti baju santai dan berdiam di sana, ia melihat dari cctv saja pergerakan Fendi.
Fendi pun pulang dan Luna juga ketiduran karena menunggu terlalu lama, Fendi melihat rumah yang sepi dan rapi.
Ia mengecek meja makan dan melihat makanan sudah tersaji, Fendi menjadi lapar. Saat di kamar ia sedikit terkejut karena kamar nya yang rapi dan baju yang sudah siap.
Kurang nya hanya air untuk mandi, "siapa yang berani masuk ke kamar?"
Ia menggeleng lalu pergi mandi.
°°°°°°
Pagi hari pun tiba, Luna berjalan menuju lantai bawah ia bersiap untuk joging pagi di alun-alun kota.Luna melihat Fendi yang sudah bersantai di ruang keluarga, "semoga tak marah" guma nya.
Luna berjalan pelan sesekali menengok ke belakang, sedikit lagi sampai ke pintu namun ia merasa menabrak dada seseorang.
"Eh" Luna langsung mundur beberapa langkah.
"Apa kau masuk ke dalam kamar ku?" Tanya Fendi dengan wajah datar.
Luna tersenyum kikuk, di pikiran nya ia harus jujur atau tidak. Ia menggaruk belakang kepala nya yang tak gatal.
"Jangan berbohong" Luna akhir nya mengangguk.
Ia pasrah jika harus di pukulin Fendi, namun tebakan nya salah Fendi langsung nyelonong meninggalkan Luna yang melongo.
Ia menghela nafas untung acara joging pagi nya tak batal.
"Mama sama papa bakal datang!" Teriak nya lalu berlari pelan.
TBC
Luna bakal jadi cegil 😌
Tenang bakal sebalik nya kok tapi gak tau kapan, mweheheheJanlup votment, dadahhh
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE BECOMES LOVE
RomantizmLaluna delicia park gadis cantik yang tengah menikmati hidup sederhana tiba-tiba di jodohkan dengan lelaki dingin, akankah hidup Luna akan baik-baik saja? kepo? kuy baca start: 9 Maret 2024 End: 12 September 2024