11👑

391 19 0
                                    



Sudah dari 2 jam yang lalu asya dikebumikan,karan tidak ikut hanya teman-temannya yang pergi diikuti dengan ketiga temannya dan ika sudah diberitahukan ia tidak bisa datang,bukan karna masalah perjalanan tapi ia tidak bisa melihatnya begitu juga dengan karan,mana mungkin ia bisa melihat kekasihnya dikebumikan,dikubur di depan matanya,bisa-bisa ia ikutan juga nanti

Ia hanya melamun seperti orang tidak ada tujuan hidupnya,apakah hari-harinya akan seperti biasa,biasa melihat wajah asya ketika tertawa,tersenyum ketika melihat kedatangannya,apakah ia bisa hidup tanpa kekasih kesayangannya itu,ia bisa,ia bisa hidup tanpa asya tapi tidak mudah ia butuh waktu

Ia harus segera ke pemakaman asya untuk melihat kekasihnya itu,ia bergegas mencari kunci motornya dan melaju ke area pemakaman asya

Ia sampai,ia turun,ia melihat rumah baru kesayangannya itu,knp asya mau tinggal disini,padahal rumah karan besar bisa menampung asya jika asya ingin pergi dari rumahnya

Ia berjalan pelan,dapat ia lihat sebuah gundukan yang masih basah,dengan bunga diatasnya dan nama itu,nama kekasihnya,Aransya sutan mahendra,ia berjongkok mengelus batu nisan itu pelan

"Sayang ini aku"ucap karan dengan suara bergetar,ia tidak boleh menangis,ia harus kuat

"Kamu knp mau disni,ayo pulang"ucap karan lirih

"Haruskah aku ikhlas,aku tidak bisa asya,itu tidak mudah"isaknya kecil,ia tidak bisa menahan air matanya,ia sangat sakit,

"Maaf"
"Maaf gabisa lepasin kamu,aku gabisa asya,tolong bantu aku"ucapnya menangis

"Aku gabisa hiks "tangisnya semakin keras sembari memegang dadanya yang sangat sesak itu,bisakah yuda saja yang mati jangan asya,asya tidak bersalah

"Aku harus apa supaya bisa lupain kamu,kamu udah tenang ya disana,maaf aku tidak membawa apa-apa,tapi aku akan kesini sesering mungkin"ucap karan lirih mengusap nisan itu

"Aku pamit ya,nanti aku kesini lagi"ucap karan menghapus air matanya lalu mencium nisan itu,itu tidak bisa berlama-lama disini ia tidak kuat

"Aku akan kesini lagi,tapi nanti ya sayang"
"Aku pulang ya"ucapnya berdiri lalu meninggalkan area pemakaman itu


15 menit kemudian

Ia sampai didepan rumahnya,memasukkan motornya kedalam garasi dan turun ia langsung masuk menuju kamarnya ketika sampai di tangga

"Karan"panggil seseorang,ia menoleh ke belakang melihat ayah dan bundanya yang tersenyum

"Kenapa bun yah"sahut karan,ia menghampiri orangtuanya yang duduk di sofa ruang tamu rumah ini,kenapa ia tak melihatnya tadi
"Kamu dari mana sayang"tanya bunda

"Dari rumah asya bun"saut karan,ayah dan bunda menyerngitkan dahinya bingung

"Bukannya mama winie sudah berangkat ke london?"tanya ayah

"London"heran karan

"Iya mama winie butuh waktu untuk menerima nya dengan ikhlas tanpa adanya paksaan sedikitpun,ia pergi kerumah kakaknya yang berada di london untuk sementara waktu,bukannya mama winie pamit denganmu?"

Karan semakin heran,pamit?kapan mama winie pamit padanya,ayah yang melihat wajah bingung karan menepuk pundak anaknya pelan

"Tadi mama winie pamit ke ayah sama bunda pas udah selesai pemakaman asya,satu jam yang lalu,dia berniat membawa asya keluar negri saat sakit dulu untuk menjalani operasi jantung lagi,tapi takdir berkehendak lain"ucap ayah pada karan

"Kapan mama pamit pada karan?"tanya karan sendiri

"Kamu tidak ikut memakamkan asya tadi,coba cek hp mu"ujar bunda

Ahh iya hp,karan lupa hpnya,ia segera berlari ke arah kamarnya dan mencari keberadaan benda itu,ia terus mencarinya dan menemukannya dilantai ,dilantai bawah meja nakas didalam kamarnya,ia membuka hpnya yang ternyata pinnya ia buat tanggal lahir asya

Ia buka aplikasi berlogo telpon itu dan melihat nama mama yuni yang mengirimnya beberapa pesan


Mama winie👰

Karan
Mama minta tolong ya
Tolong jagain makam asya selama
Mama ke london
Maaf mama pergi dengan cara seperti ini
Pasti asya marah karena mama pergi
Setelah ia dimakamkan
Tolongin mama ya sayang
Mama percaya sama kamu
Mama pamit ya

Baca karan dalam hatinya,jika ia tahu begini sudah dari dulu sejak asya sadar ia bawa keluar negri untuk operasi,ia hanya membaca tanpa ada niatan untuk membalasnya

"Ma jadi karan berat,apalagi jika jadi mama,mama kuat asya sayang sama mama"

"Karan bakal jagain asya ma disini,karan harap mama sehat disana"gumamnya pelan menatap langit orange itu yang sebentar lagi matahari akan digantikan dengan bulan

"Asya,aku dan kamu,kita akan kekal disini sayang"ucapnya pelan memegang dadanya

"Kita ada,tapi beda,kita sama2 berusaha ya,aku disini bakal tetap untuk kamu,untuk aransya sutan mahendra,yang sudah memenuhi hariku belakngan ini"

"Terima kasih,aku akan merindukanmu"ucapnya pelan sambil memegang bingkai yang terdapat potonya dan poto asya yang sedang tertawa riang

Ia harus menjalani hidupnya kembali walau tanpa asya tapi ia akan berusaha,asya selalu ada untuknya,disampingnya,asya akan menjaganya,dan dia akan menjaga asya,walau mustahil,tapi itu kebenarannya

Malam semakin larut,biarkan ia beristirahat dulu,ia harus menjalani hari esok dengan lembaran yang baru,tanpa asya.
Ia memenjamkan matanya dan tertidur dengan poto yang ia peluk

Berikan karan waktu,ia akan terbiasa nanti,ia hanya membutuhkan hari2 yang tenang tanpa ada gangguan,ia akan kembali dengan dirinya yang baru,bukan sekarang tapi nanti

ASYA|nomin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang