15👑

375 14 0
                                    






























































































































































Tapi boong wkwk,
Rasya mau kok ikut sama karan,dia itu sebatang kara tinggal dipanti asuhan...
Ya jadi dibujuk lah tu sama bunda sama ayah,sampe karannya nangis kejer,tantrum dia,makanya karan mau lagian hidupnya akan dijamin kok😉

Dia sudah berpamitan kepada ibu panti sudah packing baju juga dia,jadi berangkatlah tu ke rumah karan

Karan dari nempel mulu euyyy,mana senyum2 kek orang gila lagi,tapi emng gila ga sih?

Bjir jahat bener lu thor'rasya

Lah bener kok'author
Ya kan kar lu gila

Iya'karan tersenyum:)

Dahlah'rasya

Selama diperjalanan karan tidak bisa diam dia terus memeluk tubuh mungil disampingnya itu,rasya risih sudah berapa kali ia menegur karan,karannya aja yang bandel minta di tabok pake panci dia.....

Rasya lupa karan ada gangguan,jika ia bilang tidak ya tidak,huffth tolong bawa rasya dari gangguan makhluk disampingnya ini,ia belum mengenal siapa karan itu,dan siapa asya itu

Lelah berpikir dengan pikirannya karena setelah dipikir-pikir itu tak perlu dipikirkan karena ia akn tau nanti pikirnya

Mobil berhenti didepan rumah besar yang membuat rasya wooaahh kagum,satpam membukakan gerbang dan berlalu menuju garasi,orangtuanya sudah turun,dan ia?
Karan ketiduran dibahunya,mana nyenyak bat lagi,,,,kan gatega tuh saking gateganya pengen deh gtu nenggelamin dia di laut:)

Udah dipaksa2 ikut sekarang seenak jidat tidur dibahu rasya,ck ck ck tenggelamin aj sya

"Kar,hey bangun udah sampai"ucapnya pelan menepuk pipi karan pelan,lalu menggeser badannya agar karan bersandar pada bangku penumpang  itu

"Eungh"lenguhnya pelan

Dia masih mengumpulkan nyawanya hingga

"BUNDAAAA"teriaknya

Rasya yang mendengar itu kaget hampir  jantungan dia,lalu membuka pintu mobil agar karan keluar,setelah karan keluar,bunda dan ayah juga keluar dari dalam rumah

"Kenapa karan,ada apa"tanya bunda panik

Karan kelimpungan mencari rasya

"Asya mana bunda hiks,d-dia pergi lagi"tangis karan,bunda yang geram menampol kepala itu sayang cuma pake spatula doang kok

"Itu rasya sayang di depan mobil tuh"tunjuk bunda sabar,karan menoleh melihat rasya yang menatapnya dengan aneh

"Kenapa"tanya rasya,karan menghampirinya

"Jangan pergi lagi"ucapnya cemberut
Lari sya lari yang itu ngejar><

Gimana nasib seorang rasya kedepan dengan ini semua,ia tidak tahu jalani saja

"Hm ga pergi kok"elusnya rambut karan

Bunda yang melihat itu sedikit lega,ia harap karan sembuh,dengan bantuan rasya tentunya,ia akan berbicara pada rasya nanti setelah karan tidur

ASYA|nomin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang