05

144 16 1
                                    

"Kak Net?"

Net tersenyum kikuk melambaikan tangan nya pada James dengan tangan sebelah membawa sepiring makanan. Sungguh Net sangat gugup sekali saat ini.

Flashback on

Tadi saat ia pergi dari rumah James, ia menyempatkan untuk mampir ke restoran sebelah supermarket untuk makan. Tetapi saat ia baru memesan makanan ia malah bertemu dengan Mae nya James.

Mae nya James lah yang lebih dulu menyapa Net dengan senyuman manis membuat Net gugup, calon mertuanya menyapanya.

"Eh Mae mau ngapain?" tanya Net menutup buku menu nya, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena gugup.

Mae tersenyum menunjuk supermarket sebelah. "Mae mau kesana, mau beli bahan untuk masak." jawab Mae.

Net mengangguk, jadi Mae nya James ini malah belok ke sebelah karena melihat Net ada di sini.

"Kamu mau pesan makan? Ayo ikut Mae aja belanja biar Mae masakin di rumah." ucap Mae yang langsung menarik tangan Net tanpa persetujuan pria itu.

Dan karena hal ini lah Net berada di sini sekarang membantu Mae James memasak.

Flashback off

"Ha-halo," sapa Net dengan wajah bodoh.

James menganga, oke dirinya bingung. Bukankah kakak kelasnya ini sudah pulang tadi? Terus kenapa sekarang bisa di sini?

"Liat itu Net udah bantu Mae masak dibelakang, lah kamu malah mandi satu jam nggak selesai selesai." omel Mae pada James lagi.

Lah kok ini malah James yang kena lagi?

"Mae nggak manggil," elak James agar tidak semakin disalahkan.

"Apa? Kamu setiap Mae panggil buat bantu Mae masak kamu nggak mau pakai alasan nanti kulit James kena minyak panas." bukan nya menyelamatkan diri James malah semakin memasukkan dirinya kedalam jurang.

Oke, sudahi akan panjang urusan nya jika Mae James sudah mengomel. Sampai saat makan pun Mae nya itu tidak akan berhenti mengomel.

Setelah semuanya di tata dengan rapi, akhirnya makan malam dimulai dengan tenang dan sesekali Mae bertanya sesuatu pada Net. Seperti apakah Net sudah memiliki pacar, dari keluarga mana, anak ke berapa, dan lain lain.

James tidak bisa menjelaskan karena sudah pusing dan malu melihat tingkah Mae nya.

"Net tidak memiliki pacar Mae." ucap Net tersenyum.

Mae memasang wajah tidak percaya. "Ah masa sih cowok ganteng kayak kamu nggak punya cewek?" ucap Mae.

Net menganggukkan kepalanya tanpa ragu, ia memang tidak memiliki pacar bukan?

Sejujurnya bukan tidak, hanya saja orang yang dirinya suka tidak bisa membalas perasaan nya. Ia juga tidak ingin berganti hati ke orang lain, James itu hanya satu dan dia berbeda dari yang lain.

James yang melihat Mae nya ingin bertanya lagi segera menghentikan agar kakak kelasnya itu tidak semakin canggung. "Mae, Ayah masih belum pulang?" potong James.

Mae melihat jam yang ada di dinding, sudah menunjukkan pukul 07.29 malam. Benar juga kemana Ayah nya James pergi? Tidak biasanya pria itu akan pulang larut malam tapi tidak memberitahu istrinya.

Mae berdiri, "Mae telpon Ayah mu dulu." ucap Mae pergi meninggalkan James dan Net di meja makan.

Hanya tersisa mereka berdua sekarang di ruangan ini, suasana terasa sangat canggung sekali. Net masih melanjutkan makan nya karena masih ada yang tersisa di piring makan nya. Sedangkan James diam di tempat duduknya tidak tau ingin ngapain, ponselnya juga tertinggal di kamarnya.

Seribu Tangkai Bunga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang