15

132 18 2
                                    

Saat ini James berada direstoran mewah dengan kedua orang tuanya. Ada keluarga dari pihak kolega bisnis sang Ayah juga disini, dan tidak lupa ada wanita muda juga disebelah sana. Wanita yang akan dijodohkan dengan James.

Wanita itu memang terlihat cantik dan anggun, bahkan juga terlihat ramah serta sopan.

Tetapi, entah kenapa James tidak tertarik dengan wanita itu. Apa mungkin karena hatinya sudah dimiliki oleh orang lain?

Memang benar jika cinta itu tidak bisa dipaksa, dan James sadar akan hal ini sekarang. Pantas saja saat ia menyuruh kakak kelasnya untuk menyukai orang lain permintaan nya itu ditolak mentah mentah.

"Ini putriku, Luena Fellini Zellalon. Sangat cantik bukan?" ucap rekan bisnis sang Ayah memperkenalkan putrinya, dan tidak lupa sedikit memuji anaknya.

James memutar bola mata malas, jika dilihat lebih dekat wajah James lebih cantik dari wanita itu sebenarnya. Hanya karena yang satu ini perempuan asli jadi ya begitulah ceritanya.

Ayah James bertepuk tangan sembari tertawa, pria itu menunjuk anaknya. "Dia James Kelien Axinella, putraku satu satunya." ucap Ayah James dengan nada bangga.

"Ternyata memang benar yang anda bilang, putra anda sangat tampan." puji rekan bisnis sang Ayah.

Ayah James menatap anaknya dengan tatapan tajam, dan memberikan lirikan mata seperti menyuruh anaknya untuk melakukan sesuatu.

James berdiri, menarik nafas dalam. "Terimakasih Tuan Zellalon. Putri anda juga sangat cantik." balas James memuji anak rekan bisnis sang Ayah.

Luena yang dipuji tersenyum malu. "Terimakasih," ucap Luena dengan suara lembut dan senyuman manis.

Wanita cantik itu sepertinya jatuh hati pada pria yang akan dijodohkan dengan dirinya.

Dengan wajah rupawan yang dimiliki oleh James, wanita mana yang tidak akan jatuh cinta dengan nya? Bahkan para pria juga ikut menyukai dirinya. Hanya saja, dikarenakan pria itu sangat galak seperti singa alhasil banyak yang tidak berani mendekati nya.

James memang terkadang sangat barbar, tetapi saat dihadapan para rekan bisnis sang Ayah maka sikapnya akan berubah menyesuaikan tempat dan kondisi. Tidak mungkin ia terlihat galak dimata para rekan bisnis sang Ayah bukan?

Bisa bisa sang Ayah akan bangkrut nanti karena para kolega menarik saham karena alasan anaknya sangat galak.

"Tetapi..." ucap James menggantung.

Membuat yang ada di sana penasaran dengan perkataan yang akan James berikan.

"Aku sudah mencintai orang lain, ya walaupun dia pria. Tetapi, dia sangat mencintai ku. Jadi maafkan saya Tuan Zellalon, saya tidak bisa menerima perjodohan ini." lanjut James dan langsung berlari meninggalkan orang tuanya dan juga rekan bisnis sang Ayah.

Ia berlari tanpa mempedulikan teriakan sang Ayah yang sepertinya sangat marah kepada dirinya, sedangkan sang Mae hanya tersenyum dan menyuruh putranya untuk pergi melalui pesan chat yang wanita cantik itu berikan, ini lah alasan James berani untuk berkata seperti itu.

Mae juga memberikan pesan jika Net sudah menunggu dibawah dengan mobil untuk membawa James pergi. James awalnya bingung, tetapi sang Mae sangat cepat bertindak.

Dan sepertinya, drama ia berteriak dikamar yang sudah membuat sang Mae berani berbuat seperti ini.

"Drama dikit nggak ngaruh." batin James berteriak riang.

Akhirnya ia bebas bersama dengan Net, ia tidak perlu memberitahu sang Ayah karena pastinya pria itu sudah tau siapa yang anaknya cintai.

"Kak Net," James berteriak saat melihat seseorang yang ia kenal dengan baik.

Seribu Tangkai Bunga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang