13

143 17 3
                                    

Saat ini James sedang berada di dalam gudang menata kembali bunga bunga miliknya, ia ingin meletakkan semua bunga mawar ke dalam kardus agar tersimpan lebih rapi.

"Lima ratus tangkai bunga?" gumam James terkejut dengan bunga yang sudah ia simpan.

Bunga bunga ini sudah dikumpulkan oleh James sejak kelas satu sma, sedari awal Net menyatakan cinta ia sudah mulai menyimpan bunga bunga ini. Tetapi, sangat mengejutkan karena total bunga yang melebihi ekspetasi James.

"Pantas aja Mae marah." pikir James menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Ia tertawa kecil lalu kembali memasukkan tangkai tangkai bunga mawar ke dalam kardus. Ia memisahkan bunga bunga yang sudah kering dan juga masih lumayan segar, entah apa tujuan nya memisahkan bunga bunga itu, ia sendiri juga tidak tau.

Satu persatu bunga mulai tertata rapi di dalam kardus, setelah semuanya siap James meletakkan semua kardus berisi mawar ke atas lemari kosong. Ke depan nya bunga bunga ini akan semakin lebih banyak, dan James mungkin harus menyediakan lebih banyak tempat.

"Akhirnya siap, sekarang waktunya telpon kak Net." ucap James meninggalkan gudang dan naik ke lantai dua untuk masuk ke kamarnya.

Hari ini ia dan Net berencana untuk jalan jalan, kali ini hanya mereka berdua tanpa diikuti para curut. Net yang mengatakan untuk tidak memberitahu teman teman mereka jika mereka akan pergi hari ini. Net tidak ingin diganggu, ia ingin berduaan dengan sang kekasih.

Tidak butuh waktu lama akhirnya James sudah selesai berdandan, dan juga memakai baju couple dengan Net.

Net yang membelinya dadakan kemarin, tiba tiba saja pria itu datang ke rumah James dan memberikan secara diam diam. Takut keluarga James melihat mereka, bahaya.

"Halo kakak udah sampai dimana?" tanya James menelpon Net diam diam, melihat ke kanan dan ke kiri takut ada orang yang mendengar.

Jika itu Mae nya tidak masalah, tetapi tetap saja Mae nya adalah salah satu orang yang tidak menyetujui anaknya menjadi 'belok'. Walaupun Mae nya terlihat sangat menyukai Net, Mae hanya berpikir anaknya dan Net adalah teman dekat disekolah, tidak lebih.

"Aku udah di gang depan sayang." jawab Net yang sudah menunggu di depan gang.

James yang meminta.

"Oke aku kesana lima belas menit lagi." balas James langsung menutup telpon nya.

Saatnya untuk meminta izin dengan Mae, dan juga semoga saja tidak ada Ayah nya. Sangat sulit untuk meminta izin keluar rumah jika ada Ayah nya, entah kenapa.

Dengan langkah cepat James turun ke bawah, mencari Mae nya dengan langkah pelan saat sudah sampai di bawah.

"James kecil, kenapa? Kamu kayak maling tau." ucap Mae menepuk punggung James dari belakang, membuat James berteriak karena terkejut.

"Mae," ucap James sedikit meninggikan nada suaranya sembari mengelus dada.

Mae tertawa lalu melihat anaknya lagi. "Kamu mau kemana? Kenapa kayak maling hah?" tanya Mae dengan nada seperti marah.

James tersenyum manis, menatap Mae nya seperti anak anjing minta dipungut. "Mae, James izin main keluar ya. Pulang nya nggak malem malem kok." jawab James dengan nada dibuat buat lucu.

"Oke, tapi pulang nya jangan sampai tengah malam." balas Mae mengizinkan.

Ternyata tidak sesulit itu, ia berpikir akan sangat sulit.

"Yes,"

🥀🥀🥀

Seribu Tangkai Bunga

Seribu Tangkai Bunga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang