"Kamu nggak gabung sama mereka?"
"Pengen sih, tapi masih panas banget."
"Tunggu agak sorean aja kalau gitu."
James mengangguk tanpa melihat Net, matanya sedang sibuk melihat teman teman nya yang sedang bermain di pantai padahal matahari masih sangat terik. Ia ingin bergabung tapi tidak jadi setelah melihat matahari masih sangat tinggi di langit.
Setelah acara tatap tatapan mata tadi, Net dan James menjadi sedikit canggung. Keduanya saling diam satu sama lain, setelah teman teman mereka pergi barulah mereka saling berbicara karena ditinggal berdua saja.
"Cantik," gumam Net saat melihat wajah James yang ditutupi oleh rambutnya, angin yang membuat rambut James menjadi acak acakan.
"Apa?" tanya James tidak mendengar apa yang dikatakan oleh kakak kelasnya.
Net menggeleng dengan senyuman manis diwajahnya lalu ia kembali menatap teman teman nya yang sedang bersenang senang bersama kekasih mereka.
"Kakak nggak gabung?" tanya James menatap Net.
Net menggeleng, "Nanti aja." jawab Net.
James tidak bertanya lagi, ia berdiri merenggangkan tubuhnya dan ingin berjalan meninggalkan Net.
"Mau kemana?" tanya Net menahan tangan kanan James.
James melihat Net lalu melihat tangan nya yang sedang dipegang oleh pria itu, ia mengalihkan pandangan lalu menunjuk ketempat dimana banyak pedagang yang berjualan makanan. "Mau kesana, mau liat liat makanan mana tau ada yang menarik. Kakak mau ikut?" tawar James pada Net, membuat pria itu mengangguk semangat.
Tentu saja Net tidak akan menolak, jarang sekali James mengajak Net duluan. Biasanya selalu Net itupun selalu ditolak dengan seribu macam alasan.
"Ayo ayo," teriak Net bersemangat, ia ingin menarik tangan James tetapi tidak jadi. "Bentar ya ambil dompet dulu." ucap Net cengengesan, ia lupa jika ia meletakkan dompetnya didalam tas Zee.
James ingin sekali tertawa melihat kakak kelasnya itu, tetapi ia tahan. Alhasil ia hanya bisa tersenyum tipis menahan rasa gemasnya. Jantung nya entah kenapa berdetak semakin kencang, ada apa ini? Apakah ia sakit?
"Oke udah ayo kita jalan." ucap Net setelah mendapatkan dompetnya.
James mengangguk berjalan lebih dulu diikuti oleh Net dari belakang, keduanya berjalan terpisah padahal ingin sekali rasanya bergandengan tangan seperti orang lain. Karena sedari tadi mereka jalan hanya ada para pasangan yang saling bergandengan tangan mesra, James kan iri jadinya.
"Kamu mau beli apa?" tanya Net setelah keduanya sampai di tempat jualan makanan.
James melihat kesana kemari, matanya melihat salah satu gerobak pedagang yang menjual sate, ia ingin makan sate. "Aku mau makan itu." jawab James menunjuk penjual sate.
Net melihat apa yang ditunjuk oleh James, ia mengangguk menyuruh James menunggu di tempat, ia yang akan membeli makanan nya. James ingin menolak awalnya, tetapi setelah dipaksa akhirnya ia pasrah.
Kakak kelasnya ini memang tidak bisa ditolak permintaan nya, apalagi saat pria itu menunjukkan mata penuh binar seperti anak anjing kecil. Terlihat menggemaskan, tetapi sangat disayangkan James tidak bisa membalas perasaan kakak kelasnya itu.
Terkadang James sedikit merasa bersalah, tetapi ia tidak tau harus melakukan apa. Ia sudah pernah menyuruh kakak kelasnya untuk menyukai orang lain, tetapi kakak kelasnya itu menolak dengan tegas.
Sampai kapanpun, walaupun James mencintai Net. Tetap saja ia tidak akan bisa menerima Net.
Kenapa dunia bisa begitu kejam?
KAMU SEDANG MEMBACA
Seribu Tangkai Bunga ✔
Random"Jika kehidupan kedua memang ada, mari bertemu kembali dan aku berjanji di saat itu, aku lah yang akan mengejar kamu." ~ James ~ NETJAMES, kapal ini sudah tenggelam jauh kedalam dasar lautan dan tidak akan pernah bisa berlayar kembali. Hanya tersis...