18

134 16 1
                                    

"Kak, kenapa Daddy sama Mommy nerima kita dengan gampang?" tanya James yang saat ini sedang duduk dipinggir kasur.

Ia dan Net disuruh menginap malam ini, awalnya mereka menolak tetapi setelah melihat jam akhirnya mereka setuju untuk menginap.

"Ya karena mereka tau itu takdir." jawab Net membuat James bingung.

Takdir?

"Kenapa takdir?"

Net tersenyum, ia yang sedang mencari baju segera meletakkan bajunya dan melangkah mendekati James lalu ikut duduk disebelah pria itu.

"Ingat sama yang Mae pernah bilang?" tanya Net lalu mendapat anggukan kepala dari James.

"Takdir tidak akan pernah bisa ditentang apalagi diubah. Siapa pun itu tidak akan bisa merubah takdir, kecuali nasib. Nasib masih bisa diubah, tidak seperti takdir. Tau perbedaan antara takdir dan nasib kan?" James kembali menganggukkan kepalanya.

"Apa coba?" Net memberikan pertanyaan pada James.

James menegakkan tubuhnya, kemudian menatap Net yang sedang menatapnya. "Takdir itu yang sudah dibuat semenjak kita belum dilahirkan ke dunia, sedangkan nasib ya kayak kita misalnya hari ini miskin tapi besoknya bisa jadi kaya kalau kita ada keinginan." jawab James dengan nada bangga karena dapat menjelaskan.

Mendengar jawaban kekasihnya membuat Net menepuk kening, jawaban nya benar tetapi tidak juga, tapi benar tapi tidak.

"Ya kurang lebih begitu." ucap Net pasrah, yang penting kekasihnya sudah mengetahui perbedaan nya apa.

"Jadi karena itu alasan mereka terima hubungan kita dengan lapang dada?" tanya James lagi diangguki oleh Net.

Kemudian Net menaikkan tubuhnya lalu membuka selimut dan masuk ke dalam selimut, lalu mengode sang kekasih untuk ikut masuk ke dalam selimut.

Net memeluk tubuh James seperti guling, mencium aroma wangi khas dari tubuh James. "Sekarang tidur, besok siang kita pulang. Dua minggu lagi kamu masuk sekolah ingat? Dan untuk penawaran Mommy tolak aja." ucap Net menyuruh James untuk menolak tawaran cepat lulus dari sang Mommy.

"Kenapa?" tanya James mengangkat kepala untuk melihat Net dengan bingung.

Net tersenyum, "Nikmati masa muda kamu, lagian kalau aku udah mulai kerja waktu untuk kita berdua pasti nggak bakalan ada. Kalaupun ada pasti bakal susah banget." jelas Net membuat James berpikir ada benarnya juga.

James menenggelamkan kepalanya ke dalam dada lebar Net. Pria itu sangat wangi karena baru mandi mungkin.

"Selamat tidur kak Net." ucap James lalu menutup matanya dan terbang menuju pulau kapuk.

Net memperbaiki gaya tidur kekasihnya, meletakkan selimut dengan benar. "Selamat tidur juga sayang." balas Net mengecup kening James lalu ikut tertidur.

Beberapa menit setelah keduanya tertidur tiba tiba saja hujan turun, membuat James terbangun lalu kembali dipeluk oleh Net dan keduanya kembali tertidur sambil berpelukan.

Pelukan hangat yang menjadi candu bagi James.

🥀🥀🥀

Seribu Tangkai Bunga

🥀🥀🥀

Keesokan harinya, lebih tepatnya siang hari. Kedua pria itu sudah pergi dari Mansion milik keluarga Net. Tadinya mereka ingin pergi saat pagi hari, tetapi Mommy memaksa mereka untuk tinggal dan sarapan bersama.

Seribu Tangkai Bunga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang