11

137 16 5
                                    

"James lo kenapa?"

"Hah?"

"Lo kenapa? Ada masalah?"

"Gue? Gue nggak kenapa napa. Emangnya gue keliatan kayak punya masalah ya?"

Nunew mengangguk, sejak tadi pagi saat masuk sekolah James sudah kelihatan murung seperti memiliki banyak masalah. Sebagai teman yang baik tentu saja ia ingin mengetahui apa masalahnya dan mana tau ia punya saran untuk menyelesaikan masalahnya.

"Lo keliatan banget punya masalah, kasih tau gue aja mana tau gue bisa kasih saran." ucap Nunew menepuk punggung James pelan.

"Gue..." James bingung ingin menjawab seperti apa.

Tetapi masalahnya ini adalah masalah cinta bukan? Dan Nunew mungkin bisa memberikan solusi karena pria manis itu pacaran bukan?

"Kak Net," lanjut James dengan suara pelan.

"Oh kak Net ternyata." Nunew mengangguk paham, masalah cinta ternyata.

Nunew menarik nafas pelan. "Jujur aja, cerita lo sama kak Net itu agak sulit untuk dipahami. Gue nggak tau siapa yang salah diantara kalian, gue juga nggak tau kenapa lo selalu nolak kak Net. Tapi satu hal yang harus lo tau, dari mata kak Net terlihat jelas kalau dia amat sangat mencintai lo dengan tulus. Gue belum pernah liat tatapan kayak gitu sebelumnya, tatapan kak Net sama kak Zee berbeda. Mereka punya cara masing masing untuk mencintai pujaan hati mereka." ucap Nunew panjang lebar berharap James akan paham dengan yang ia katakan.

Percuma jika dirinya berbicara panjang lebar tetapi teman nya itu tidak mendengar dan hanya menganggap perkataan nya angin lalu.

James menatap Nunew lalu menghela nafas. "Gue punya alasan." elak James.

Nunew mendengus, keras kepala sekali sih. "Gue nggak bakal nanya apa alasan lo, tapi lo harus tau satu hal." ujar Nunew menatap langsung mata hitam James.

"Apa?" tanya James gugup karena ditatap seperti itu.

"Penyesalan selalu datang diakhir, kalau diawal bukan penyesalan namanya tapi pendaftaran." ucap Nunew lalu pergi meninggalkan James seorang diri dikelas.

Ini masih jam istirahat, dan untung saja istirahat kedua waktunya lumayan lama. Jadi masih ada kesempatan untuk Nunew makan dikantin dengan sang kekasih. Lagian karena berbicara sedari tadi ia jadi merasa haus.

"Gue juga cinta sama kak Net, tapi gue nggak bisa..." gumam James menatap nanar punggung Nunew yang mulai menjauh.

Mereka sangat mudah berbicara dan memberikan saran, tetapi mereka tidak tau rasanya menjadi James. Mereka hanya tau cara untuk memojokkan James tanpa mendengar alasan dibalik itu semua.

"Untuk memiliki hubungan lebih dari kata 'teman' dengan kak Net." gumam James lagi.

Tangan nya mengambil bekal yang diberikan oleh Net dari dalam laci, sejak hari dimana Net memberikan kalung dan juga bunga, sejak hari itu keduanya tidak pernah bertemu lagi. Sudah hampir 2 minggu sejak hari itu, tetapi Net selalu memberikan bekal dan juga bunga mawar setiap hari.

James membuka bekal dan melihat nasi goreng didalamnya, ada ayam, telur mata sapi, dan juga mentimun. Jika ada kerupuk mungkin akan terasa lebih nikmat, hanya saja kakak kelasnya itu tidak memberikan kerupuk.

"Enak," ucap James.

Masakan kak Net memang tidak pernah gagal.

Yang menjadi istri dari pria itu pasti akan merasakan kebahagiaan setiap hari. Betapa beruntung nya seseorang itu nanti.

🥀🥀🥀

Seribu Tangkai Bunga

Seribu Tangkai Bunga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang