PEACHES - 23

125 30 6
                                    

Don't KILL THIS LOVE but..

FEEL MY RHYTHM

WELCOME AGAIN FOR STORY OF JENRENE 🐰🐻

Hope you can enjoy always 🍒

Mandukimiee

©2022

.
.
.

"Ini adalah latihan terakhir kalian dan minggu depan kalian akan melakukan konser pertama di Seoul selama 2 hari. Unnie harap kalian bisa menjaga diri dengan baik, jangan sampai sakit, perhatikan pola makan dan waktu istirahat kalian. Arra?" Seluruh member mengangguk semangat setelah mendapat arahan dan perhatian dari sang pelatih dance, Kim Jang. Meskipun peluh membanjiri tubuh mereka, sama sekali tidak terlihat raut wajah lesu disana.

"Setelah ini kita pulang atau ingin makan terlebih dahulu?"

"Aku ingin makan dulu Oppa. Aku ingin makan bibimbap dan meminum soju."

"Jangan terlalu banyak meminum Soju, Yerima." Irene memperingati si kecil.

"Padahal belum meminum tetapi Unnie sudah berlebihan." Cibir Yeri lalu berlari kearah Wendy dengan niat menyembunyikan diri dibelakang tubuh sang kakak. Takut-takut jika Irene tiba-tiba membalasnya.

"Ya sudah, ayo kita berangkat." Titah sang manager lalu menggiring mereka untuk bergerak agar pertengkaran kecil itu terhenti.

"YERIM!" Teriak Joy tiba-tiba.

"Wae? Wae?" Seulgi kali ini lebih dulu merespon.

"Jangan menyentuh bokongku! Kamu iri dengan bokong sexy ku huh?!"

"Euw, aku hanya ingin tau saja seberapa tebal bokong Unnie daripada milik Seulgi Unnie."

"Hey!" Protes Seulgi.

"Aku sudah memiliki penilaian terhadap bokong-bokong kita." Yeri menjentikkan jarinya lalu berjalan mendahului keempat kakaknya kemudian menggandeng Yuri manager mereka.

"Ada apa dengan dia?" Tanya Wendy yang kemudian menatap satu per satu member.

Mereka sudah sampai di mobil. Dan yang duduk di tengah adalah Yeri diapit oleh Irene dan Wendy. Si kecil itu kembali aktif dengan baterai full seperti sedang menjalani pagi hari tanpa beban.

"Aku bisa menebak MBTI kalian."

"Mulai.." Joy memutar bola matanya malas.

"MBTI itu apa?"

Si kecil yang awalnya memiliki suara keras dan bersemangat tiba-tiba terdiam dan langsung menggeser tubuhnya mengapit Wendy demi menatap seseorang di sampingnya yang bertanya hal demikian.

"Aku tau tidak semua hal perlu diketahui, tapi serius sudah sebesar ini Unnie tidak tau MBTI?" Entah ini suatu pujian atau olokan.

"Maka dari itu aku bertanya Kim Petit!"

"Yerima, geser duduknya. Unnie tau kamu kecil, tapi himpitanmu tidak main-main."

Oh, si kecil tampaknya melupakan keberadaan kakak blasterannya yang terhimpit oleh tubuhnya.

"Mianhae Unnie." Deretan giginya yang putih ia tunjukkan guna menjadikan tameng agar tidak terkena marah. Sedikit licik bukan?

Seulgi dan Joy yang duduk di belakang tampaknya hanya diam seakan menunggu ulah apalagi yang akan diperbuat bungsu mereka. Bahkan Irene yang hendak membuka mulut pun tidak jadi karena tatapan kode dari Wendy.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PEACHESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang