Ting ting ting
Terdengar suara dentingan sendok piring. Terlihat lisa sedang melakukan sarapan seorang diri. Seperti ini lah kegiatan yang dilakukan lisa beberapa hari terakhir ini dengan melakukan apa-apa sendiri. Sebenarnya lisa sudah terbiasa dengan kesendirian saat tinggal dirumah chaeyoung. Namun kali ini rasanya hampa. Dia merasa terabaikan oleh keluarganya sendiri.
Tap tap tap
Lisa mendengar suara langkah kaki menuruni anak tangga. Dengan sekilas dia menyempatkan untuk melirik kearah anak tangga,walaupun dia sudah tau kalo itu pasti jisoo.
Lisa menangkap penampilan jisoo terkesan sangat cantik walaupun hanya memakai kaos dan celana oversize tak lupa auntinya itu juga memakai kacamata dan terlihat membawa sebuah topi yang berwarna hitam ditanganya.
Lisa segera menerbitkan senyumnya dan menyapa hangat jisoo."Pagi aunty". Namun yang dia dapat hanya keterdiaman jisoo. Jisoo terlihat melangkah keluar melewatinya seakan-akan tidak melihat kehadirannya. Senyumnya kembali luntur,hal itu cukup membuat mood nya kembali rusak. Tanpa menghabiskan sarapannya lisa memilih langsung berangkat kesekolah.
.......
"Jennie-ya bagaimana keadaan chaeng-i?" ternyata jisoo pergi kerumah sakit.
Jisoo menyempatkan diri untuk memeluk jennie yang terlihat sedang duduk disofa sebelum menghampiri chaeyoung yang masih terbaring diranjangnya.
"Keadaannya lebih baik unnie,mungkin besok lusa sudah diperbolehkan pulang"
"Syukurlah" jisoo mengusap pucuk kepala chaeyoung dengan hati-hati karena disana masih dibaluti sebuah perban.
"Chaeng" jisoo memanggil adiknya dengan lembut. Chaeyoung sempat melirik sebentar kearah jisoo,sebelum dia kembali memandang keatas.
"Lili" jisoo sempat mendengar gumaman lirih chaeyoung yang menyebut nama lisa
"Cepat sembuh eoh,kami disini masih membutuhkanmu. Jangan takut ataupun khawatir karena kami semua akan selalu ada untuk chaeng" jisoo memberikan ciuman dipipi chaeyoung. Setelahnya memilih duduk bersama jennie.
"Jennie kenapa adik kita menjadi seperti ini"
"Bersabarlah unnie,kita harus optimis untuk kesembuhan chaeyoung. Jennie yakin adik kita belum terlalu jauh unnie. Kita pasti akan bisa menggapainya kembali"
"Emm benar kita harus tetap optimis,apa anak itu sudah menjenguk nya?" jennie sempat mengerutkan keningnya,karena tidak tau siapa yang dimaksud jisoo.
"Siapa,lisa?"
"Emmm siapa lagi,chaeng kan hanya punya satu anak"
"Haiss kau ini unnie" jennie menggelengkan kepalanya."sayangnya belum unnie,entahlah ada apa dengan lili kecil kita"
"Tadi unnie sempat mendengar chaeng bergumam memanggil nama anaknya,apa chaeng selalu seperti itu?"
"Haiss unnie ini,anak itu mempunyai nama. Lisa namanya" jennie memandang wajah jisoo."Unnie berlarut-larut dalam kemarahan itu tidak baik,apalagi kemarahanmu itu membawa nama lisa yang jelas-jelas dia tidak tau apa-apa" jennie menggenggam tangan jisoo yang terlihat menunduk."Segera berbaikanlah dengannya unnie,kau mendengarkannya kan?"
"Heemm,aku mendengarnya. Nanti siang aku akan membawa lili kesini" jisoo mendongak menatap wajah jennie."Apa kau sudah makan?" tanya jisoo.
"Belum sempat unnie" jawab jennie.
"Kalo begitu ayo kita kekantin karena unnie juga belum makan,kita akan makan bersama disana"
"Baiklah ayo unnie". Sebelum keluar. jennie lebih dulu mendekati chaeyoung."Unnie tinggal dulu yah sebentar,Chaeng disini baik-baik yah" jennie mencium kening chaeyoung yang sudah terlihat sudah tertidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
perjalananku
Teen FictionMenceritakan susah senangnya seorang anak yang menanti pelukan ibu Tidak pandai merangkai cerita Kalo ada kesamaan kata dalam penulisan mohon dimaklumi