Prolog : Bulan dan Sepinya

264 16 1
                                    

❝Saat bulan tampak bersinar di malam hari,
aku tidak senang, terasa sendu dalam mataku
sebab terangnya menerangi kegelapan yang
dingin ini dengan penuh kesepian, ia sendirian.
Ia seperti kalbu yang kelabu, kosong, sunyi, dingin,
walau tak terlihat dari luar, namun ia menderita.❞

dear tulus,
tolong bantu aku memaafkan
diriku sendiri, sebab aku terlalu
terluka dan bersalah. aku terlalu
egois hanya untuk melepas lara.

=====





















Note; cerita ini adalah versi lokal,
aku harap kalian menikmatinya.
Sebab ini cerita pertamaku setelah
hiatus hampir 1 tahun, aku ingin
membawa cerita dengan tema yang
baruu. Terimakasih bagi yang
sudah membaca, aku akan langsung
publish chapter 1

Kalbu Kelabu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang