Demmie bertemu Anevay. Ini benar-benar sebuah bencana. Anevay membantu Demmie bangun sambil meminta maaf. Demmie memaafkan, dia bahkan mengulas senyuman sendu dan berkata, "Tidak. Ini sudah biasa."
Mata Anevay melebar. Perasaan tidak nyaman yang sudah hilang selama bertahun-tahun muncul kembali. Dia memahami Demmie. Demmie tidak dekat dengan Evans, menginginkan kasih sayangnya selayaknya anak pada umumnya.
"Kalau begitu saya permisi dulu. Anda pasti sibuk mengajar Kak Damian kan?" Demmie meninggalkan kesan mendalam dihati Anevay.
Anevay terdiam. Kembali mencari Mavi dan Damian, dia malah menemukan adegan menyedihkan dimana Demmie dibully para pelayan namun dia cuma diam saja. Demmie tidak melawan karena tahu Evans tidak akan peduli. Anevay mengepalkan buku-buku jarinya hingga memutih. Pandangannya tajam ke depan, mengamati setiap kata yang keluar dari mulut para pelayan, lalu melabrak mereka.
Di sisi lain, Damian merasakan hembusan angin lantas mendongak. Daun-daun di pohon berterbangan, seolah-olah dunia sedang bersedih, langit tiba-tiba saja mendung dan titik-titik air mulai turun membasahi pakaian dua orang anak laki-laki yang masih berlarian di taman belakang.
Didalam ruangan, dua orang yang tengah asik mengobrol memandang keluar jendela sambil bergumam. "Hujan? Padahal tadi langit masih cerah?"
"Mungkin karena kau datang?" Evans berkata, membuat Fletcher sontak menoleh.
Biarkanlah dua orang ini ribut lagi. Sekarang ini yang ditakutkan Damian tengah terjadi. Anevay bertemu Demmie, bersimpati padanya dan menolongnya. Adegan ini ada didalam novel. Sebenarnya walau Damian sudah merubah sebagian alur, dia tidak bisa mengubah keseluruhan ceritanya.
Demmie menerima uluran tangan Anevay, berkaca-kaca. Anevay merasa kasihan. Sungguh gadis kecil yang malang. Di satu sisi, ayahnya mengabaikannya karena pilih kasih ke anak satunya. Di sisi lain, anak satunya samasekali tidak menghargai orang lain dan malah keluyuran tidak jelas saat pembelajaran sedang berlangsung.
Seharusnya Demmie yang mendapat kasih sayang berlimpah. Binar dimata Anevay menghilang, hatinya menggelap dan dia mulai menggumamkan sesuatu seperti; ini salah Evans dan Damian atau dia akan membuat Demmie bahagia dengan menyingkirkan orang-orang yang menghalanginya.
Terutama Damian Eldridge. Kakak kandung Demmie Eldridge sekaligus putra kesayangan Evans Eldridge.
...
Clap Clap Clap
Damian dan Mavi berlari ke mansion dan kebetulan bertemu James. James ingin memarahi Damian namun ada Mavi disana. Mavi memandang mereka berdua bergantian, lalu Damian mengenalkan James.
Selesai berkenalan, James membawa kedua anak laki-laki itu ke kamar terdekat untuk mandi dan mengeringkan badan. James juga membuatkan susu jahe panas (?) dan kue jahe untuk mereka. Damian mengucapkan terimakasih, sementara Mavi sudah duduk bersila diatas kasur sambil memegang gelas susu dan piring berisi kue jahe ditangan kiri.
"..."
Damian kehilangan kata-kata. Dia lalu naik keatas kasur dan mencomot satu kue jahe di piring Mavi.
"Ku kira kau cuma suka penelitian?" Kekehan keluar dari mulut Damian.
"Untuk melakukan penelitian membutuhkan energi."
"Memangnya cemilan mengandung energi? Bukannya mereka dibuat karena rasanya enak?" Damian pura-pura bodoh.
"Kalau makanan sekadar enak, mana mungkin dia disajikan di situasi tertentu?"
"Situasi tertentu?"
"Ah. Contohnya sekarang ini. Karena kita baru kehujanan, James sengaja membuatkan susu jahe untuk mengembalikan panas tubuh kita. Ini karena kandungan senyawa gingerol di dalam jahe memiliki efek termogenik. Susu pun punya khasiat yang sama karena kandungan karbohidrat, protein, dan lemak di dalamnya."
"Hah?"
"Hah?" Mavi mengikuti Damian refleks. "Ada apa?"
"Aku baru tahu kalau susu ini dicampur jahe."
"YANG BENAR SAJA? KAU SUDAH MEMINUMNYA HINGGA HABIS SETENGAH LOH!"
"Ya. Soalnya.." Damian menggaruk pipi bingung. "Oh ya. Manfaat kue jahe apa?"
"..."
Damian tertawa canggung, lalu Mavi menghembuskan napas pasrah. Bicara dengan Damian melelahkan. Andai dia tidak tertarik pada bayangan hitam, dia pasti sudah pulang duluan lewat pagar belakang mansion.
"Manfaat kue jahe..." Mavi tidak bersemangat. Sebelum dia berhasil menjelaskan, tiba-tiba pintu terdobrak dengan keras membuat dua anak laki-laki yang duduk diatas kasur tersentak kaget, tidak sengaja menjatuhkan gelasnya dan menumpahkan susunya.
"Ah!"
Tangan Mavi kena susu Damian. Damian terjingkat kaget, refleks menoleh kebawah dan minta maaf.
Tiga orang yang baru masuk kedalam ruangan lebih kaget lagi. Pasalnya gelas Mavi jatuh ke lantai, menimbulkan suara kaca pecah, sementara diatas sana barang-barang berserakan dengan Damian yang merasa bersalah.
.....🍃
.
.
.
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
As the Main Antagonist's Older Brother
De TodoTerbangun sebagai kakak laki-laki antagonis utama. Akhir-akhir ini novel Gems Fall From The Clouds sedang populer. Karena penasaran, laki-laki ber-hoodie hitam membaca novel tersebut setelah membunuh seorang gadis SMA bernama Clarissa. Naas! Saat la...