HOME 11 b

341 43 10
                                    

Hola lama nggak update 😘💃

Apakabar????💜

Selamat membaca

Luv💜Octoimme




SEBELUMNYA

==================

Hiburannya sudah selesai.
Sebaiknya ia pergi dari pada mendengarkan pembicaraan dua orang yang baru saja menamai hubungan mereka dengan sebutan 'kekasih'.

Tama melambaikan tangannya, senyum kemenangan muncul disudut bibirnya.

[Mas....aku baru bisa telepon kamu, dari tadi sibuk banget.."]

Salah satu alasan Mood Tama jelek adalah pesan uang ia kirim sejak pagi, belum dibaca apalagi dibalas oleh Alana.

["Hummm...."] Tama mencoba menikmati suara Alana, membuat rasa kesalnya berkurang.

["Beneran mas, tadi aku sibuk banget, papi minta bantuan aku untuk meeting dengan tim kita yang di pulau, mereka tengah kesulitan dengan pengiriman logistik, karena pemilik kapal suka menaikkan harga seenak mereka, dan beberapa kali mulai terlambat dalam pengiriman barang. Belum lagi ada ABK yang nakal memasukkan barang pesanan orang lain ke peti kemas kita"]

["Bagaimana sekarang? Sudah bisa di atasi?"]

["Sementara kita akan coba cari ekspedisi saja. Biar lebih mahal asal logistik kita tepat waktu."]

["Sounds good Alana.."]

["Yeah, for a while.."]

Tama bisa mendengar suara lelah disana, ia merasa sedikit bersalah karena overthinking mengenai keberadaan Moreno.

["Kamu mau mas bantu carikan ekspedisi yang trusted dan affordable?"]

["Sure! Mas tahu?"] Nada antusias Alana melegakan Tama.

["Aku punya beberapa teman yang bekerja di sektor yang sama dengan kita, mungkin mereka bisa kasih rekomendasi.."]

["Thanks Mas, I appreciate it.."]

["Mas senang dengar suara kamu nggak semuram tadi.. "]

["Emang kedengaran kalau aku lagi bete?"]

["Mengingat hanya kamu yang ada di hati sekian tahun, tentu Mas bisa merasakan perubahan
suasana hati kamu Alana.."]

["Mas! Kamu jangan ngegombal lewat telepon dong!"]

Tama mendengar nada panik dan senang dari seberang sana, dan membuatnya juga terkekeh geli.

["Siapa yang gombal, Alana? Itu dari hati..."]

["Tsk! Mas..."]

Tama dapat membayangkan wajah malu-malu Alana.

Hatinya sudah membaik, tak.lagi gelisah seperti tadi pagi. Mendengar suara Alana membuatnya kembali bersemangat.
================================

.

.

Begitu Tama selesai menerima sambungan telepon dari Alana, ia mendapat notifikasi pesan masuk.

Tama melihat tumpukan pesan yang semakin banyak dari seseorang yang sebenarnya tidak ingin ia jumpai lagi. Padahal kemarin ia sudah hapus seluruh pesan itu tanpa perlu membaca.

PULANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang