.
Haiii semuaApa kabar hari ini?
Sudah menemukan tempat pulang mu?
💜💜💜💜💜
Jangan lupa Vote dan kasih komentar yaaa...
Selamat membaca
Luv💜Octoimmee.
.
.
.SEBELUMNYA
=============Tama Seperti ingin mengatakan sesuatu . Tapi ia kini hanya busa melihat punggung Alana, gadis itu bahkan tak repot membalikkan badannya.
Hanya Gerald yang tersenyum sendu, lalu mulut nya tanpa suara berkata "its okay, I can handle it".
Tama mengangguk walau berat, karena ia juga punya andil disituasi Alana dan Gerald
....
Gerald mendengar bunyi pesan masuk di ponselnya.
Lalu ia meraih benda pipih itu dan menggulir layarnya.
[Apakah Alana
baik-baik Saja][Dia baik]
[Maaf membuat
Kamu terlibat][It's ok]
[Alana sudah makan]
Ini mau pesan
Room service[Ok, sekali lagi
Maaf Er]===============
Tama memandang lembah yang terlihat penuh misteri, jelang malam pemandangan eksotis ini sering menghisapnya. Seolah Ia sejiwa dengan misteri itu.
Curamnya lembah dan terjalnya gunung mewakili dirinya. Dirinya yang hanya dipahami oleh belahan jiwanya, Lian.
Lian yang selalu jadi pandu baginya ketika ia merasa tersesat. Lian yang ceria memantik setiap api di jalan nya yang suram.
Entahlah Ia seolah semakin masuk bersembunyi didalam belantara. Ia merasa nyaman berada disana, dalam diam, dalam misteri. Ia suka berdiam dalam sunyi. Menikmati sepi.
Tapi berbeda ketika ia melihat mata indah dan senyum itu.
Dan selalu seperti itu sedari dulu, ketika melihat sosok itu, seolah ada yang menarik dirinya untuk keluar dari persembunyiannya. Memaksanya keluar dari tempat perlindungannya.
Alana....
Dia seperti peri,
Cantik, dan selalu terlihat malu-malu bagai senja yang bersaput merah.Dia seperti kunang-kunang, yang memikat hatinya.
Dia seperti embun yang bening dan berkilau
Dia seperti kuncup bunga yang masih tersipu-sipu untuk siap mekar.