HOME 9

339 49 8
                                    

SEBELUMNYA

=================

"Mungkin dua atau tiga bulan lagi? Sampai Papi yakin Mas Tama bisa diberi tanggung jawab disini. Pasti papi sekarang sedang mengawasi Mas Tama.."

Tama mengangguk mengerti.

"Jadi yang semangat kerjanya ya Mas, bikin sesuatu yang bisa bikin Papi yakin ngasih anak nya ke Mas Tama..."

Alana bisa melihat mata Tama yang berkilat senang.

"Boleh peluk?"
Alana tersenyum malu dan mengangguk.

Dan sekejab ia berada dalam pelukan hangat Tama.

Ia harus menunggu lama untuk bisa mendekap yang dicinta. Berharap debar jantungnya tidak didengar oleh pria yang dia cinta.

"Memeluk Kamu bikin aku nyaman Alana..."

Alana bisa mendengar suara Tama yang membuat Kupu-kupu berterbangan diperutnya.

"Nyaman banget, kalau aku capek sepertinya cukup dipeluk kamu saja"

Alana tergelak, apakah Tama sedang menggombal?

Tapi ia suka, sangat suka.

Tama melepaskan pelukannya.

"Kalau kamu mau Mas Tama bilang ke Pak Aldo tentang hubungan kita, kamu tinggal katakan saja Ya, mas serius sama kamu..."

Alana mengangguk.

"Iya.."Sahut Alana

"Selama dua atau tiga bulan kedepan, mas akan berusaha memantaskan diri agar bisa diterima Pak Aldo sebagai kekasih kamu..."

Alana tersenyum bangga.

Ia tahu ia tidak salah melabuhkan hati pada seorang Tama.

===============

.

.

Alana melihat Reno yang sedang menunggunya di depan pintu masuk restoran. Sahabatnya itu mengenakan kaos polo hitam, celana Chino serta sepatu kets. Sebuah topi nenambah pesona pria yang katanya ingin menjadi chef di salah satu restoran Roemah Poentjak. Meskipun Morena telah memiliki beberapa cabang Cafe. Alana tak heran dengan rencana Reno yang kadang memang ajaib.

Reno melambaikan tangannya, dan Alana membalasnya. Ia merasa tidak enak karena seharian kemarin ia tak bisa menemani Moreno, karena ia memang disibukkan dengan banyak hal sehubungan dengan Tama yang mengisi posisi GM yang baru.

GM lama , Pak Gondo telah memasuki usia pensiun, dan beliau pun tidak ingin memperpanjang kerjanya. Karena ingin menikmati masa tuanya bersama keluarga.

Pagi ini pun sebenarnya ia masih sibuk, dan Alana mencuri waktu di saat jam Coffee break. Maka Alana menyetujui bertemu dengan Moreno.

"Hai Ren, sorry ya kemarin.. " Ujarnya saat ia sudah berhadapan dengan pria berbadan tinggi itu.

"Nggak apa-apa Ana, gue aja yang salah timing,aku datang saat kamu lagi sibuk..."
Sahut Reno, dan mereka berjalan bersisian menuju ke dalam restoran.

" Terima kasih atas pengertian nya Ren, so...."

"So....?"

"Bagaimana menurut bapak Chef tentang pelayanan Restoran serta menu-menu kami?"

Moreno mengacungkan ibu jarinya pada Alana.

"Gue suka semua menu yang gue pesan. Jadi minder mau melamar disini .."

PULANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang