INARIZAKI KA(/O)WAI MANAGER?!

{2}KOWAI!!

~(2)~

Sekarang ialah waktu dimana para murid umumnya pergi kekantin untuk mengisi perut mereka! Atau istirahat makan siang.

Termasuk bocah-bocah sengklek kelas 2 ini, kembarannya si pirang, mata sipit, dan si bocil penakut satu ini.

Mereka bertiga sedang berjalan menuju kantin.

Tapi seperti ada yang berbeda....

"Eh? Dia siapa?" tanya lelaki bermanik abu dengan surai yang senada pada osamu, ia menunjuk ke arah gadis bersurai hitam tersebut.

"Kalau bukan karena lapar juga pasti ku tolak ajakan Osamu, eh! Tapi lumayan juga sih ditraktir hehe," gumam (name).

Yang sebenarnya bukan termasuk gumaman? Karena setiap perkataannya terdengar jelas oleh ketiga makhluk disampingnya.

'Dia ini terlalu blak-blakan'-batin osamu dan suna.

Sementara lelaki satunya menatap heran mereka berdua.

"Yah jadi..."

Flashback bentar

Kriiiing!!

"(Name)".

"Hm?".

"...."

"Ada apa Miya-"

"Osamu tanpa embel embel-san"

"Ah... iya, ada osamu?"

"Ayo kekantin"

Flashback off

"Singkatnya Samu ngabisin bekal (Name)," jelas suna gak mau ribet.

Lalu lelaki itu mengangguk paham sembari menatap gadis itu yang balik menatapnya.

Manik Oceanblue, rambut hitam kelam yang pendek sedagu, juga inner beauty dibawah mata kiri, dan jangan lupa tingginya yang hanya sepundak mereka.

'Cantik...'

"Yumigaki (Name)-desu, tapi panggil aja (Name)! yoroshiku nee etto..."

Lelaki itu terkejut terlihat samar-samar rona merah tipis dikedua pipinya.

"E-Eh Ginjima hitoshi!" Ia membukuk sedikit dan menggaruk tekuknya yang tidak gatal.(aduh mas pesona mc emang gitu)

(Name) hanya tersenyum geli melihat reaksi ginjima.

"Hmm! Salam kenal Gin!, mohon bantuannya untuk kedepan." Ujung bibirnya tertarik keatas, menampilkan senyuman manisnya.

Seketika ginjima tersipu dibuatnya.

Osamu dan suna hanya meliruk sekilas kearah mereka berdua, walaupun juga sedikit tersipu dibuat (name).

"Hmm... kayaknya kantin ga seram-"

"OI! KALIAN JAHAT BANGET GA NUNGGU AKU!!"

Ucapan Osamu terpotong kala ada suara teriakan melengking(?) Dari arah belakang mereka.

Refleks (name) menoleh, mendapati lelaki berambut pirang yang tadi pagi sedang berlari kearah mereka.

"Miya atsumu..." gumam (name).

"Salahmu tadi ngobrol sama fansmu terus," titah Osamu datar.

"Benar! Aku bahkan hampir ga bisa keluar dari kelas gara-gara fansmu yang bejibun!" timpal Gin.

"Hei bukan salahku! Mereka sendiri yang datang!" bela Atsumu.

Sedangkan (Name) dan Suna hanya diam menatap ketiga orang tersebut.