~(3)~"Dasar-"
"Miya atsumu"
'Mampus!'
____________
"Kita-san i-itu.."
"Sopankah mengambil makanan orang ketika orang itu sedang memakannya?"
Bahkan sebelum atsumu dapat menjelaskan apapun sang kapten langsung menyela ucapannya.
"Harus berapa kali aku ngasih tau kamu untuk tidak menganggu orang lain. Atau jangan jangan kamu sama sekali tidak mendengarkan? Sudah jelas (Name)-chan sedang makan dan kamu malah merampasnya, lagipula dia tidak mengambil punyamu, berhenti lah mengganggu perempuan dan bersikaplah dewasa Miya Atsumu"
"Shin-kun kowai...." gumam (Name).
Sedangkan Atsumu hanya tertunduk mendengar ceramahan Kita.
"Dia selalu kena ceramah ya?" tanya (Name) pada Suna.
"Sudah biasa," jawabnya datar.
"Cepatlah minta maaf ke (Name)-chan"
"T-tapi Kita-san." Atsumu menolak, tentu! Ia tak merasa bersalah walaupun sebenarnya salah sih... tapi ia tak sudi untuk meminta maaf!
"Cepat"
Runtuh sudah benteng pertahanannya, siapa coba yang berani membantah jika Kita-san sudah seperti itu?
Bukan Atsumu tentunya."Hai'..."
Ia pun kini beralih menghadap kearah (name) yang kini sedang menopang dagunya santai.
"Aku minta maaf...", gumam Atsumu.
"Hah? Apa ga denger?"
Sebenarnya gadis itu mendengarnya, tapi melihat Atsumu sudah cicit begitu ia jadi ingin menjahilinya sedikit saja.
"Aku minta maaf," kini gumamannya terdengar lebih keras tapi (Name) masih belum puas.
"Hm? Minta maaf? Buat apa?" Sontak hal tersebut membuat Atsumu malah emosi.
"AKU MINTA MAAF KARENA NGAMBIL PUDINGMU DASAR PENDEK!" Teriaknya geram.
"Miya atsumu," tegur kita.
Refleks membuat atsumu bergidik ngeri lagi.
"Hahaha gapapa kok Shin-kun. Aku ga begitu permasalahin haha," (Name) menyela sebelum nanti Atsumu kena batunya lagi.
Mendengar itu Kita pun mengangguk paham.
"Baiklah kalau begitu (name)-chan"
Eh?
Eh?
Eeeeeeeeeeeeeeh?
Anak anak kelas 2 itu refleks memandang mereka berdua heran+kaget.
"Kau manggil Kita-san apa tadi?" tanya ginjima heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
INARIZAKI KA(/O)WAI MANAGER?!
Rastgele"Mou mou tsumu-kun ganbare!~" ...... "(Name)!!! iblis mana yang merasukimu!?" "Oi tsumu kau salah! dia itu iblis! seharusnya kau bertanya "Malaikat" mana yang merasukimu!" "Urusai! kalian ini tidak tau terima kasih" 'harus kurekam' "Haaa... Damai...